7

2.5K 252 33
                                    

Setelah sampai di dorm, kami degera mandi kemudian Ki hyung duduk di ruang televisi. Aku sangat haus, jadi aku memutuskan untuk ke dapur sekarang. Suasana hening saat aku melewati ruang televisi, hingga tiba-tiba, "Changkyun," panggil Ki hyung dengan nada dan tatapan dingin, sangat jauh berbeda dengan apa yang dilakukannya didepan manager hyung.

"N-nae hyung, waeyo?"

"Sebenarnya apa..."
.
.
.
.
.
[Author POV]

Berbeda lagi dengan suasana di rumah sakit. Semua orang disana telah tertidur terkecuali dengan dua sosok yang sedang sibuk atas pikirannya masing-masing, dan nampaknya ada seseorang yang tengah mengkhawatirkan sesuatu yang baru saja pergi dari mereka.

'Kenapa mereka terlihat sangat baik? Dan mengapa aku baru menyadarinya sekarang? Mereka memang tampak berbeda,' monolog seseorang di dalam hatinya.
Orang tersebut terus saja membuka dan menutup kembali ruang pesannya dengan seseorang, sebenarnya kenapa dia?

"Manager hyung kau kenapa? Kau tampaknya sedang gelisah," tanya seorang namja berbadan kekar dan berwajah sexy tetapi imut, siapa lagi kalau bukan Wonho?

"Ah... Aniyo hanya sedang memikirkan sesuatu," jawab orang yang sedari tadi gelisah dan itu adalah sang manager.

"Tampaknya kau ingin mengatakan sesuatu? Katakanlah hyung, aku akan mendengarkan," ucap Wonho pada sang manager.

"E-eumhh sebenarnya sesuatu aku ingin bertanya padamu."

"Maka dari itu tanyakanlah. Aku akan menjawab pertanyaanmu."

"Tapi aku ingin kau berjanji agar tak marah atau mengatakannya pada siapapun," Wonho mengerutkan keningnya bingung, 'Sebenarnya apa yang akan dikatakan manager hyung hingga membuat ku berjanji seperti itu?'

"Nae aku berjanji," jawab Wonho mantap meski di dalam hatinya masih terdapat banyak keraguan.
.
.

[Manager POV]

"Apakah kau dan yang lainnya membenci Changkyun dan memberi perlakuan berbeda padanya saat tak ada aku ataupun kamera?" bisa kulihat keringat dingin membasahi dahinya dan tangannya mengepal sangat kencang hingga buku jarinya terlihat memutih. Ya aku tahu dia marah sekarang. Tetapi yang aku tudak tahu dia marah padaku atau Changkyun? Aku hanya takut dia marah pada Changkyun karena memberi tahu masalah ini padaku dan melampiaskannya kembali pada Changkyun.

"Hey, jawab aku Wonho, kau bilang kau akan menjawab pertanyaanku," diam, dia masih saja diam dan mengepal tangannya kuat dan sekarang tatapannya menajam. Dia sangat menyeramkan saat marah seperti ini.
Setelah beberapa menit, dia tetapi saja diam. Tak menjawab pertanyaanku, tak berhenti mengepal tangannya dengan kuat, dan tetap menajamkan tatapan matanya.
.
.

[Wonho POV]

Apa-apaan ini, bocah itu mengadukan kami pada manager hyung? Astagaaa.. Kekanakan sekali dia sampai mengadu pada manager hyung. Ku yakin, orang-orang akan semakin membencinya jika tahu dia adalah seorang suka mengadu. Aku masih tak mengubah posisiku ataupun menjawab pertanyaan manager hyung, hingga dia kembali berbicara.

"Wonho katakan padaku." ucapnya dengan tegas seakan tak ingin dibantah.

"Dia mengatakannya padamu? Haha, selain curang dia juga suka mengadu ternyata," kulihat rahang manager hyung menegas ketika aku mengucapkan kata terakhir, tetapi dia tetap mengontrol emosinya.

"Sebaiknya kita pergi dari sini agar tak ada yang terbangun oleh suara kita," ucapnya seraya bangkit dan berjalan menuju pintu. Aku hanya mengintilinya dibelakang, tak ingin memperbesar masalah. Namun sepertinya aku salah, masalah sudah besar semenjak aku mengeluarkan kalimat terakhir dari bibirku.

HURT - IM CHANGKYUN [MONSTA X]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang