10

2.7K 236 17
                                    

Sorry for typo..
.
.
.
.
.

"Ekhem, manager hyung," Ki hyung mengubah nadanya menjadi serius, ada apa ini?

"Waeyo Ki?"

"Maaf tapi ini sudah jam enam sore, dan aku ada janji untuk makan malam bersama dengan seseorang," Ki hyung menatapku. Apa ini? Apa dia akan meninggalkanku?

"Apa hyung akan meninggalku?" ucapku sambil menundukkan kepala dan berusaha menahan air mata, sungguh aku sangat takut jika Ki hyunh atau manager hyung meninggalkanku, aku tak mau mereka pergi dariku.

"Heyyy, kau ini bwahahah..

Aku kan berjanji denganmu tadi pagi Kyun, bagaimana sih haha.." ucap Ki hyung sambil tertawa dan menepuk pundakku. 'Astaga Kyun.. Pabo pabo pabo, bagaimana bisa lupa? Astaga aku malu sekali.'

"Hey hey, tak perlu malu babby Kkungie ku..." ucap Ki hyung dengan nada.. Menggoda? entah mengapa aku bergidig ngeri saat Ki hyung berbicara seperti itu.
Aku hanya menatap Ki hyung dengan senyum malu, kemudian Ki hyung mengusap lembut kepalaku.

"Yasudah sana kalian pergi, bawa mobilku saja, kuncinya ada di meja depan sofa ruangan Shownu. Kalau kalian kelelahan balik ke dorm saja, tak usah ke rumah sakit," tunggu, apa yang manager hyung katakan? Kuncinya ada di ruangan Shownu hyung? Berarti aku harus kesana dan bertemu Wonho hyung? Oh astaga.. Aku takut sekali.

"Nae hyung gomawo. Apa hyung tak ke ruangan Shownu hyung?" jelas saja ini siara Ki hyung, sekarang aku sudah duduk diam mematung memikirkan harus masuk ke ruangan Shownu hyung, dan diberi tatapan membunuh oleh semuanya. Tetapi di sisi lain aku juga ingin melihat keadaan Shownu hyung.

"Ani, nanti saja aku mau menenangkan pikiranku dulu di sini."

"Oh.. Baiklah, kajja Kyun kita pergi."

"Kajja!" ucapku yang ku usahakan terdengar riang, padahal hatiku sangat takut memikirkan harus pergi ke ruangan Shownu hyung.

"Annyeong hyung!!" ucapku dan Ki hyung bersamaan dan melambaikan tangan kemudian tertawa bersama dan masuk ke dalam menuju ruangan Shownu hyung.

Ki hyung merangkulku seakan tahu perasaanku dan berusaha menguatkanku, "Tak usah takut, ada aku, atau kau mau tunggu di luar saja sementara aku masuk ke dalam?" benar dugaanku, Ki hyung dapat membaca apa yang sedang aku pikirkan dan rasakan.

"Ani hyung, aku akan masuk. Kau benar, ada kau di sini jadi aku tak perlu takut" ucapku sambil bertatap mata dengan Ki hyung dan mengeluarkan senyum tertulus ku. Ki hyung balik tersenyum kemudian menepuk-nepuk bahuku menguatkan.
Sebenarnya aku masih sedikit takut, tetapi ku coba hilangkan seluruh rasa takut itu dan percaya pada Ki hyung.
.

.

.

Kami telah berada di depan pintu kamar Shownu hyung sekarang.

"Bagaimana? Kau siap?"

"Harus dan sudah," jawabku dengan mantap. Setelah itu pun Ki hyung langsung mengetuk dan membuka pintu, ia masuk duluan dan menggandeng tanganku untuk mengikutinya di belakangnya.

"Eh Kiki, eoh ada kau juga bocah," Wonho hyung yang bicara, aku melihat tatapan yang tadinya sangat lembut untuk Ki hyung langsung berubah menjadi tatapan tajam menusuk saat aku masuk. Aku menunduk, melupakan semua semangatku untuk berani menatap hyungdeul, semua tatapan mereka menjadi tajan saat aku masuk ke ruangan ini.
Aku seperti biasanya, merasa dipojokkan saat bersama hyungdeul, hanya saja Ki hyung kini bersamaku, aku tak sendiri lagi sekarang.

Ki hyung mengeratkan genggamannya pada tanganku seakan berusaha meyakinkanku bahwa aku tak sendirian, dan aku pun membalas genggaman itu dengan erat pula berusaha memberi tahu bahwa aku percaya padanya. "Eoh Ki, kau menggandengnya? Kenapa kau ini?" Minhyuk hyung kini yang membuka suara saat melihat tanganku dan Ki hyung bertautan.

HURT - IM CHANGKYUN [MONSTA X]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang