28

1.7K 153 13
                                    

Notes : kalau bisa baca kolom bacotan miy ya yeorobun, ada something disana(yang penting sih yang dibold, italic, underline sama capslock, bold, underline:v), siapa tau kalian tertarik dan mau:v

Sorry for typo, happy reading..

ENJOY!

.
.
.
.
.
.
.

Setelah menutup pintu toilet aku segera menuju ke wastafel dan lupa mengunci pintunya. Aku takut, semua ingatan saat appa mencambuki dan meninggalkanku di gudang terputar kembali di dalam pikiranku. Namun disaat yang bersamaan kepalaku sangat sakit.

"Jangan c-cambuki aku a-appa, it's h-hurt hiks hiks.." rancauku saat memori tersebut berputar di kepalaku.

Cklek..

Aku berbalik, "Jangan cambuki aku hiks, mianhae, hiks hiks jebal.. Hyungdeul jangan cambuki aku, jeongmal mianhae aku takkan susah untuk dibangun kan lagi lain kali hiks jebal hiks hiks," ujarku gemetar saat pintu terbuka dan hyungdeul mulai masuk.

"Kkung.." panggil Ki hyung seraya mulai mendekat kearahku.

"Andwe hyung, hiks aku akan menurut, ku mohon tolong jangan cambuki aku hiks," mohonku saat Ki hyung semakin mendekat. Kepalaku sudah seperti akan pecah sekarang.

Karena terlalu fokus pada rasa sakit dan takutku, aku tak sadar jika Ki hyung dan yang lainnya sudah berada di depanku sekarang.

Grep!

Ki hyung pun memelukku. Dia mengusap punggungku. Aku masih menangis, kepalaku sangat sakit dan sialnya ditambah aku yang masih mengalami panic attack.

"Akhh.. Appo," ucapku sambil memukul-mukul kepalaku sendiri.

"Eoh, jangan memukul kepalamu Kkung, mianhae, jeongmal mianhae," Minhyuk hyung yang bicara sambil mencoba mencekal kedua tanganku.

Dan yang lainnya juga mulai menenangkanku dan mencoba mencekal tanganku. Aku masih memberontak dan menjambak rambutku, sungguh kepalaku sangat sakit rasanya.

"Kkung, hey kau kenapa hmm? Jangan jambak rambutmu sendiri," ucap Wonho hyung lembut.

Ki hyung pun memelukku. Namun lama-kelamaan tubuhku semakin lemas serta kepalaku yang bertambah sakit. Sampai akhirnya mataku memberat dan pandanganku mulai menggelap karena sakit yang amat sangat menyiksa.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[Hyungwon POV]
Aku yang berdiri di belakang Ki hyung, langsung panik saat melihat Changkyun tak sadarkan diri dan mengeluarkan darah dari hidungnya.

"AIGO YEOROBUN! CHANGKYUN PINGSAN DAN HIDUNGNYA MENGELUARKAN DARAH!" teriakku seraya memegang kepala Changkyun dan menepuk pelan pipi gembilnya yang sekarang semakin tirus.

"Jinjjayo?! CEPAT PANGGIL JIN HYUNG KEMARI!" teriak Ki hyung sambil berusaha menopang tubuh Changkyun yang kehilangan kesadarannya, Minhyuk hyung pun langsung berlari untuk memanggil Jin hyung-yang sedang berbincang santai bersama Jun hyung di ruang tunggu.

Aku masih memegang kepala Changkyun agar darahnya tak mengenai baju Ki hyung. Aku pun meraba-raba saku baju dan celanaku karena seingatku aku membawa sebuah sapu tangan. Ketemu. Aku mengambil sapu tangan yang ku temukan di saku celanaku dan menyumbat darah yang keluar dari hidung Changkyun menggunakan sapu tangan tersebut.

Tak lama kemudian, Jin hyung datang bersama Minhyuk hyung dengan napas terengah-engah dan dengan Jun hyung pula yang ikut kemari.

Saat Jin hyung datang, aku pun segera melepaskan tanganku dari kepala dan hidung Changkyun kemudian bergeser sedikit untuk memberikan jalan pada Jin hyung serta Jun hyung.

HURT - IM CHANGKYUN [MONSTA X]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang