Chapter 13

515 127 13
                                    

17.01.2019
Kediaman Rumah Graha

"Linggaaa! Bangun! Ke kampus ga?" Teriak Bu Graha membangunkan putrinya yang masih tidur jam 8 pagi

"Aduh ma.. kepala Lingga pusing"

"Gimana ga pusing kalau kamu mabuk?" Omel Bu Graha

"Aku mabuk?" Lingga mulai berusaha mengingat apa yang terjadi kemarin

"Mabuk banget.. ketawa-tawa sendiri. Teriak-teriak Kang Wicak~ Kang Wicak~ duhh sampai pusing mama" Ujar Bu Graha sambil menirukan kelakuan Lingga kemarin untuk menggoda anaknya

"Aduh.. mati aku ma.. aku ga ke kampus ah hari ini" Rengek Lingga yang kembali menarik selimut dan menariknya hingga menutupi kepala

"Heehhh mana ada bolos bolos. Nanti pacar baru kamu khawatir tuh" Goda Bu Graha lagi sambil menarik selimut Lingga

"Aahh mamaaa" Rengek Lingga lagi yang terpaksa segera bangun dan bersiap

🍊🍫

17.01.2019
Kampus Padjajaran

"Aduuhh semoga ga ketemu Kang Wicak pagi ini. Kemarin aku ngapain sih? Ga aneh-aneh kan?" Gumam Lingga sambil menoleh kanan-kiri seperti orang ketakutan

Pagi itu Lingga memilih ikut papanya ke kampus. Ia tak mau bertemu Wicak sejak pagi

"Lingga!" Orang yang paling ingin dihindarinya pagi itu justru muncul dengan cepat. Padahal biasanya pria itu menghilang berhari-hari tanpa menyapanya

"Aduuh.. jangan kesini, jangan kesini" Gumam Lingga sambil mempercepat langkahnya

"Hey Lingga! Di panggil ko malah ngejauh sih?" Wicak kini sudah berdiri di hadapan gadis itu agar dia tak kembali menghindar

"Eh Kang? Manggil aku?" Tanya Lingga pura-pura bodoh

Wicak hanya bisa terkekeh sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia mengulurkan tangannya untuk mengacak pelan rambut Lingga

"Gimana? Udah ga mabuk? Inget ga kemarin?" Tanya Wicak

Lingga hanya mengembangkan senyumnya hingga memperlihatkan deretan gigi putihnya. Kemudian ia menggeleng pelan dan menundukkan kepalanya

"Aku ga aneh-aneh kan? Biasanya aku mabuk ga aneh-aneh ko"

"Jadi bener kamu mabuk karena jus jeruk?" Tanya Wicak lagi

".....eh, itu.... gimana ya kang, aku aneh ya? Tapi papa juga kaya gitu ko, kaya.. penyakit turunan kali, gatau aku juga kenapa bisa mabuk karena jus jeruk. Kang Wicak ga nganggep aku aneh kan? Jadi gini ya kang, kata papa ini semacam diabetes gitu. Aku ga bisa minum manis-manis. Mungkin karena waktu itu aku pertama minum jus jeruk manis aku suka pusing. Dan sugesti aku kaya orang mabuk gitu. Kata papa sih gitu. Soalnya papa juga punya penyakit sama ko. Tapi kata dokter juga bukan cuma aku sama papa yang kaya gini" Cerocos Lingga tanpa memberi kesempatan Wicak untuk berbicara. Lingga bahkan berbicara dalam sekali tarikan nafas

"Udah ngomongnya? Ga cape tuh?" Goda Wicak sambil terkekeh. "Sekarang Akang boleh kasih tau sesuatu ga?"

Lingga hanya mengangguk sambil merutuki mulutnya yang tidak pernah bisa diam jika sudah membahas kelainannya

"Akang juga sama kaya kamu. Ga bisa minum manis. Apalagi ice chocolate"

Lingga membulatkan matanya menatap Wicak tak percaya "what?!"

"Sstt.. rahasia. Akang juga bakal mabuk langsung kalau minum ice chocolate"

"Bohong kaann? Cuma mau ledekin aku kan?"

Orange Chocolate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang