Chapter 18

213 25 7
                                    

31.03.1998
Alfred Sommier Hôtel

"Jadi bagaimana? Ceritakan padaku kenapa bang Adi bisa berada disini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi bagaimana? Ceritakan padaku kenapa bang Adi bisa berada disini?"

"Begitulah, kau tahu.."

"Bagaimana aku tahu? Setahuku pagi tadi bang Adi bahkan tidak tahu mba akan ke Paris"

"Aku memesan tiket yang sama. Apa aku salah? Aku hanya khawatir"

"Bang, kakakku itu sudah dewasa, aku juga ada disini. Apa yang dikhawatirkan? Apa bang Adi tidak lagi percaya mba?"

"Bukan begitu.. baiklah aku yang salah" Ujar Adi mengalah walau dalam hatinya ia masih merasa melakukan hal yang benar. Namun ia hanya malas memperpanjang masalah

"Hhh.. aku juga lelah melihat kalian seperti ini. Aku ingin kalian segera menikah"

"Tenang saja.. aku tidak akan meninggalkan kakakmu. Lagi pula, apa jadinya kamu tanpa ipar sepertiku" Kekeh Adi, sementara Karan hanya bergidig ngeri mendengar perkataan Adi

"Sebaiknya bang Adi cepat berbaikan dengan mba Karina. Malam ini datang ke acara kami. Kalau malam ini kalian tidak berbaikan aku tidak akan membantu kalian lagi"

"Tapi aku tidak diundang"

"Bang Adi datang dengan mba Ayu. Pura-pura saja jadi bodyguard-nya hehe"

"Cih.. yasudah.. mana?" Adi menyodorkan tangannya ke hadapan Karan seolah meminta sesuatu

"Apa?" Jawab Karan bingung

"Kunci mobilmu. Aku tidak mungkin kan mengantar Ayu dengan berjalan kaki?"

"Cih.. modal sedikit bang.." Keluh Karan namun tetap memberikan kuncinya

"Terlalu merepotkan kalau aku harus beli mobil baru. Kamu kan punya banyak, berbulan-bulan di paris pasti kau tidak hanya memiliki saru mobil"

"Ck, ingat ya bang, jangan sampai terlambat. Aku tidak peduli bang Adi terlambat, tapi mba Ayu tidak boleh"

"Kapan memang kau melihatku terlambat?"

"Jaga-jaga saja" Jawab Karan sambil mengedikkan bahunya

"Lalu dimana aku tinggal malam ini?"

"Aku sudah pesankan kamar di hotel ini. Baru satu malam. Aku ragu bang Adi akan bermalam lebih lama"

"Kau tahu Karan? Kalau kamu wanita aku pasti mencintaimu duluan dari pada kakakmu" Ujar Adi sambil tersenyum menepuk lembut puncak kepala Karan

Sementara Karan sudah memasang wajah jijik pada Adi. Seolah tak percaya dengan apa yang ia dengar barusa. Karan segera pergi meninggalkan Adi sambil bergidig ngeri

🍊🍫

31.03.1998
The Summit Night Party

Orange Chocolate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang