Chapter 42

220 51 15
                                    

🚫Sebelum lanjut baca. Teken dulu yuk gambar bintang di kiri bawah. Kalau ga vote dosa loh. Ayo dong haragai author yang muter otak buat bikin cerita ini🚫


Kalau udah.. lanjut baca yuk. Hope you enjoy~
Thank you~😘



🍊🍫

10.12.2020
Cinema XXI, PVJ, Bandung

"Kenalkan Adiputra Graha" Ujarnya sambil menjulurkan tangannya

"Nisa" Jawab wanita itu singkat sambil menjabat tangan pria di hadapannya. Tak ada senyuman di wajah keduanya. Yang ada hanya raut tegang dan marah

"Jadi ini putra anda? Dia benar-benar putramu?" Tanya Adi tanpa sadar mengajukan pertanyaan yang sedikit aneh di telinga anak-anak

Nisa sendiri sedikit terkekeh dan tersenyum sinis atas pertanyaan Adi barusan "Tentu saja. Dia putra yang saya lahirkan sendiri 22 tahun yang lalu" Jawabnya

Wicak hanya mengernyitkan dahinya mendengar percakapan yang cukup aneh di telinganya antar kedua orang tua itu. Seperti ia tertinggal percakapan yang terjadi sebelumnya karena pergi ke toilet. Tapi ia yakin mendengar percakapan ini dari awal

Adi menghela nafasnya setelah mendengar jawaban Ayu. Ia memejamkan matanya karena kepalanya langsung terasa pusing. Karina yang sedari tadi hanya diam juga mendadak terkejut. Raut wajahnya pucat seketika

"Mas, kita pergi saja. Jangan sampai kau bertindak bodoh" Bisik Karina pada sang suami

"Lingga ayo kita pulang" Ujar Karina membuat Lingga dan Wicak bingung

"Aku masih ingin disini. Kenapa buru-buru sekali ma?" Tanya Lingga

"Pokoknya ikut saja. Nanti mama jelaskan di rumah" Ujar Karina lalu menarik tangan putrinya untuk ikut pergi

"O-om! Tante! Ada apa? Kenapa buru-buru sekali?" Tanya Wicak masih berusaha tersenyum dengan keadaan tak terduga ini. Siapa tahu orang tua Lingga sedang mengerjainya. Mereka kan suka begitu

"Thomy! Sudah biarkan mereka pergi. Kamu antar ibu pulang juga ya" Permintaan ibunya membuat Wicak semakin heran. Dan tentu saja ia tak mengikuti perintah ibunya

"Tunggu ya bu, aku mau anter mereka dulu. Siapa tahu Om Adi sakit. Aku takut ada apa-apa" Ujar Wicak lalu menyusul keluarga kekasihnya

"Tidak perlu! Thomy!!" Bu Nisa hanya memijat pelipisnya. Ia menghela nafasnya dan meremas dadanya yang terasa sakit. Ia harus pulang dan meminum obat penenangnya sekarang

🍊🍫

"Om!! Om Adi! Om sakit ya? Atau tante yang sakit? Apa perlu aku anter ke rumah sakit?"

"Gausah Wicak. Om atau tante ga sakit" Jawab Adi sambil menatap Wicak penuh arti yang sayangnya tak di mengerti oleh pemuda itu

"Lalu kenapa?" Tanyanya

"Kami hanya ingin pulang. Dan lagi... lebih baik kamu tidak datang lagi ke rumah kami" Ucapan Adi membuat Wicak dan Lingga membelalakkan matanya

Suasana menjadi tegang dan serius di tempat parkir basement itu. Suasana yang gelap serta suara Adi yang menggema di sepanjang basement yang sepi itu membuat jantung Wicak berdetak 2x lebih cepat

"K-kenapa om? Apa aku berbuat salah?" Tanyanya masih berusaha tenang

"Kamu tidak salah apa pun. Hanya saja, lebih baik begitu" Jawab Adi masih menimbulkan pertanyaan besar bagi Wicak

Orange Chocolate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang