Chapter 37

199 41 8
                                    

🚫STOOPP!! jangan lupa klik gambar bintang di kiri bawah ya.. 🚫

Enjoy the story😘


15.07.1998
Rumah Adi & Karina

"Jelaskan apa ini?"

Wanita yang awalnya sedang melipat pakaian di kamarnya itu mengalihkan perhatiannya pada sang pria dan amplop coklat di atas kasurnya bergantian. Ia mengernyitkan dahinya bingung

"Apa ini?" Tanya wanita itu

"Buka saja" Jawab sang pria singkat. Wanita itu sedikit melirik pada pria lain yang berdiri di depan pintu kamarnya

Pria itu hanya mengalihkan pandangannya. Sang wanita kemudian mengambil amplop tersebut lalu membuka isinya. Mengeluarkan semuanya di atas kasurnya. Matanya membelalak kaget mendapati isi dari amplop tersebut

"Apa maksud ini semua? Dari mana kau mendapatkan ini?"

"Kau tidak perlu tahu aku mendapatkannya dari mana, yang penting sekarang kau jelaskan apa ini?"

"I-ini—"

"Apa benar anak itu adalah anakku?" Potong Adi, pria yang sedari tadi menatap tajam ke arah wanita di hadapannya

Wanita itu terkejut mendengar pertanyaan pria di hadapannya. Apa menurut pria itu juga, ia adalah wanita yang semurah itu? Hatinya benar-benar sakit mendengar satu pertanyaan yang terlontar dari mulut pria yang menjadi harapan terakhirnya ini

"Kau meragukanku?" Tanya Ayu lirih

"Kemarilah" Adi menarik Ayu sambil membawa semua isi amplop tersebut ke ruang kerjanya. Ia memasukkan disket tadi ke dalam komputernya

"Apa aku butuh bukti lebih dari ini untuk meragukanmu?" Tanya Adi

"Ini.. ini tidak seperti yang kau pikirkan"

"Lalu seperti apa? Jelaskan padaku?"

Ayu terpaku menatap isi video di komputer Adi. Rasanya seperti ada ribuan pisau menusuk dadanya sekarang. Ia tak bisa bernafas. Jangankan menjawab, lidahnya terasa kaku, dan matanya terasa panas melihat video itu

"Hiks.. a-aku.." Sulit baginya untuk menjelaskan. Ia menatap pada Karan. Ya, pria itu tahu yang sebenarnya. Kenapa ia diam?

"Karan tahu yang sebenarnya" Ujar Ayu

"Huh? Apa yang kau tahu?" Kali ini Adi mengalihkan pandangannya pada sang adik ipar

"Apa maksudmu mba? Aku tidak tahu apa-apa" Jawab Karan

Ayu mendekati Karan lalu menarik kerah baju pria itu. Menatapnya tajam dengan matanya yang memerah karena menangis

"Jangan berbohong. Kau ada disana. Saat aku hampir diperkosa oleh managerku sendiri. Kau yang menolongku. Kau ada disana!!" Bentak Ayu merasa tak bisa lagi menahan emosinya

"Kapan? Ah.. maksud mba saat mba Chika mengetuk-ngetuk ruangan karena mba mengurung diri berdua dengan mas Noval? Aku juga masih ingin bertanya, apa yang mba lakukan berdua disana?" Tanya Karan

Orange Chocolate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang