Chapter 20

520 113 37
                                    

20.03.2019
Kediaman Rumah Graha

"Pa! Beneran Lingga punya pacar kayanya" Cerita Bu Graha saat ia dan suaminya hanya berdua di meja makan. Akhir-akhir ini Lingga selalu makan cepat dan akan langsung masuk ke kamarnya saat malam dan langsung pergi setelah sarapan. Hal itu membuat Bu Graha sedikit resah. Terlebih karena Lingga tak pernah bercerita apa pun

"Papa juga mikir gitu sih, tapi yaudah gapapa. Kalau ga pacaran justru papa khawatir" Ujar Pa Graha terlihat lebih santai

"Tapi Lingga kenapa ga cerita? Kenapa ga kenalin pacarnya sama kita?"

"Ya namanya juga anak muda. Ga gampang buat ketemu orang tua pacarnya ma"

"Atau kita datengin aja pacarnya?"

"Nanti Lingga ngambek lagi kalau kita ke kampusnya"

"Kita ke kampus Lingga gausah bilang-bilang sama dia. Cuma ketemu cowonya aja"

"Ide bagus. Mama tau nama anaknya?"

"Ngga"

"Jurusan mana?"

"Gatau juga"

"Pinter. Mama paling bisa bikin papa gemes"

"Iya dong. Yuk, berangkat" Ujar Bu Graha yang tak pernah pikir panjang. Ia langsung membawa tas dan pergi

"Ma, tunggu, kita mau nyarinya gimana? Kampus Lingga kan luas"

"Pake ini" Ujar Bu Graha sambil mengeluarkan ponsel Lingga dari dalam tasnya "Tadi ketinggalan di meja makan. Udah ayok mama yang nyetir" Bu Graha kemudian masuk ke dalam mobil diikuti suaminya. Keduanya sebenarnya memang sangat protektif pada putri tunggal mereka. Apalagi ini pertama kalinya Lingga memiliki kekasih

🍊🍫

"Ternyata pacarnya Lingga udah semester 6 ma, beda satu tahun dong ya sama Lingga?. Terus dia anak cinematography kayanya. Oh dia anak BEM juga. Hebat juga Lingga bisa punya pacar kaya gini" Ujar Pa Graha yang sibuk membaca isi chat putrinya dengan orang yang ia yakini sebagai kekasih Lingga. Wajar saja, karena tidak pernah merahasiakan apa pun, ponsel Lingga tidak pernah sekali pun menggunakan password. Hal itu yang membuat orang tuanya sangat mudah melihat isi ponsel Lingga

"Kalau dari chat-nya mereka udah pacaran 2 bulan lebih ma" Ujar Pa Graha lagi

"Hah?! 2 bulan? Tapi Lingga belum cerita apa-apa sama kita?!" Teriak Bu Graha kaget

"Duh, gausah teriak juga ma. Emang sekaget itu?" Tanya Pa Graha

"Kalau dari chat doang, mereka belum pernah berantem sih" Jelas Pa Graha lagi masih serius membaca isi chat itu dengan teliti bagai membaca proposal yang akan ia tanda tangani di kantor

"Gabisa. Fix kita harus ketemu anak itu hari ini. Dia udah ngapain aja sama anak kita?"

"Ma, bahasanya serem banget. Ga mungkin juga mereka ngapa-ngapain"

"Jaman sekarang beda sama dulu. Udah papa pegangan aja mama mau ngebut" Bu Graha langsung menaikkan kecepatan mobilnya menuju kampus Lingga

Orange Chocolate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang