Orange Chocolate [END]

Chapter 7

26.04.1996
W Entertainment Office

"Bu Mia, papa dimana?" Siang itu Karina sudah datang ke kantor papanya. Ia ingin mengadu pada papanya karena Adi kekasihnya sudah 2 hari tidak menghubunginya. Ia ingin menyusul ke tempatnya sekarang juga

"Hei Rin, Papamu ada di ruangannya. Karan juga datang tadi" Ujar resepsionois yang memang sudah akrab dengan dua bersaudara itu

"Untuk apa Karan disini?"

Bu Mia hanya mengedikkan bahunya tanda ia tak tahu alasan adik dari Karina itu datang ke kantor hari ini. Tanpa bertanya lagi Karina pun melangkahkan kakinya menuju ruangan sang Ayah

"Pagi Mba Jia"

"Pagi Pa James"

Karina tak melepaskan senyumnya saat menyapa para karyawan di kantor ayahnya. Semuanya sudah seperti keluarga bagi Karina. Ya kecuali karyawan-karyawan baru. Tapi sebentar lagi juga akan akrab dengan Karina. Memang dasarnya Karina itu mudah akrab dengan siapa pun

"Pagi Mr. Lee"

"Oh! Annyeong Kirana. Makin cantik saja kamu"

Mr. Lee adalah rekan bisnis ayah Kirana dari korea. Ia sudah sering bertemu pria sipit ini. Walau sebenarnya Karina tak begitu menyukai dia, sikap orang Korea di hadapannya ini sangat bertolak belakang dengan aktor korea yang sering ia tonton di drama

"Cari papa mu?" Tanya Mr.Lee dengan logat Koreanya

"Iya Mr.Lee, kalau begitu Karina duluan ya" Ujar Karina lalu membungkukkan badannya dan pergi. Huft.. untuk sampai ruangan ayahnya saja perlu memakan waktu

"Pagi Mba Jess, papa di dalam kan?" Tanya Karina pada sekretaris ayahnya

"Masuk saja Rin. Sudah ditunggu"

Karina mengernyitkan dahinya tak mengerti. Ayahnya? Menunggunya? Memang ayahnya tahu ia akan kemari? Tanpa pikir panjang Karina langsung membuka pintu ruangan itu dan melihat kursi besar sang ayah yang memunggungi pintu

"Pa? Karina datang~ Kata Mba Jess papa nunggu Karina? Ada apa?" Tak ada jawaban, tapi Karina yakin ada orang di balik kursi itu

"Pa dengat tidak?"

"Pa? Kalau tidak ada yang ingin dibicarakan, Karina yang ingin bicara"

Masih tak ada jawaban sampai Karina kembali melangkah membuat heelsnya terdengar saat beradu dengan lantai

"Pa? Karina ingin pergi ya?"

"Kemana?" Tanya suara di balik kursi besar ayahnya itu

"Menyusul Adi ke desa" Tunggu, sepertinya Karina kenal suara ini. Dan ini bukan suara Ayahnya

"Untuk apa kalau aku sudah disini?" Kursi besar itu berbalik dan menampakkan pria yang sedang ia rindukan hingga membuat ia uring-uringan selama 2 hari ini

"Adi?!" Karina memekik bahagia saat melihat kekasihnya kini berada di hadapannya

"Haha rindu kan?" Tanya Adi membuat Karina merengut kesal