Chapter 32

446 98 22
                                    

02.11.2020
Miles Film Office

"Lingga? Kamu udah mikirin perkataan aku?"

"Soal apa?"

"Yang waktu malem itu loh"

"Yang mana?"

"Balikan sama aku"

"Ssstt.. duh ngomongnya ga sekalian pake toa? Ini masih jam kerja tau. Sana.. sana.. aku sibuk"

"Jangan suka ngalihin pembicaraan"

"Siapa sih? Emang bener ini tuh kantor, jangan bahas urusan pribadi"

"Kenapa? Kalian juga sering gosip di kantor. Iya kan Tar?"

"Loh Bu Tari sejak kapan disana?"

"Sejak kalian bahas balikan. Jadi kalian bener pernah pacaran?" Tanya Tari gamblang

"Eh? Ng.. Bu Tari ngomong apa sih?"

"Alah jujur aja Ling, orang kantor udah pada tau" Ujar Wicak

"Hah? Ko bisa?"

"Aku yang kasih tau" Jawab Wicak lagi santai

"Udah Bu Ling, balikan aja kalau masih suka. Yang gebet Pa Wicak juga pada mundur teratur ko kalau saingannya Bu Ling" Ujar Tari lalu terkekeh

"Apa sih Bu? Siapa yang mau balikan?"

"Jadi gamau?" Tanya Wicak kaget

"Eh— gatau pikir-pikir dulu"

"Jangan kelamaan. Ga denger kata Bu Tari? Banyak fans aku tuh Ling"

"Bodo amat. Aku rela gadaiin kamu juga" Ujar Lingga kesal

"Oy! Ada gosip apa nih pada ngerumpi?" Tanya Pa Rangga datang-datang langsung mendatangi meja Lingga

"Bu Lingga sama Pa Wicak nih, malu-malu"

"Beneran pacaran ya? Ciee akhirnya ada cengcengan"

"Eh siapa yang pacaran? Dapet gosip bohong dari mana?" Protes Lingga

"Dari Pa Wicak lah, ko gosip? Kirain sumber terpercaya" Sangga Rangga tak terima disebut penggosip

"Haha menju pacaran tepatnya" Langsung saja Rangga memukul kepala Wicak penuh sayang setelah mendengar itu. Menyesal ia sudah percaya saja perkataan Wicak

"Udah malah gosip. Ling, nanti aja deh, akang mau ngomong berdua aja sama kamu" Ujar Wicak lalu segera pergi sebelum kantor semakin ramai

"Cieee akang"

"Kang, kita juga pergi yuk" Ujar Tari sambil menggandeng Rangga

"Iya dek, jangan lupa ya nanti malem pulang bareng akang"

"Iya kang" Terus saja keduanya menekankan kata 'akang' hingga menghilang dari hadapan Lingga. Lingga? Jangan ditanya lagi. Ia sudah malu sampai ubun-ubun

🍫🍊

Sepulang bekerja, Lingga berjalan menuju tempat parkir, namun langkahnya terhenti saat melihat Wicak masih berdiri sambil bersandar pada punggung mobilnya. Rasanya Lingga ingin kembali masuk ke kantor saja. Tapi tidak mungkin jika ia harus menginap di kantor hanya karena ingin menghindari pria itu. Konyol. Entah kenapa pria itu terus mendesaknya untuk kembali sejak kejadian malam itu. Padahal sebelumnya Wicak acuh tak acuh saat bertemu dengannya. Apa ia sudah memberi harapan?

"Ekhm.." Lingga akhirnya melangkah mendekati pria itu dan berdiri di hadapannya sekarang

"Lingga? Kerjaanmu udah selesai?"

Orange Chocolate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang