Chapter 34

470 96 24
                                    

11.11.2020
Rumah Wicak, Bandung

"Ibu? Ibu udah siap kan? Berangkat yuk?"

"Duh ko cantik banget sih ibu?" Puji Lingga. Emang ibunya Wicak itu cantik. Tapi gayanya itu feminin anggun gitu loh. Beda banget waktu dulu ketemu di desa

"Gatau aku juga. Ibu siapa sih? Ko bisa berubah drastis?"

"Puas ya Thomy godain ibu? Ibu kan hari ini mau date sama Lingga. Gamau kalah cantik lah"

"Iya gapapa. Aku hari ini jadi supir" Ujar Wicak. Ibunya tak peduli dengan sindiran putranya, ia langsung menggandeng Lingga keluar rumah

"Iya gapapa. Aku bodyguard" Gerutu Wicak lagi sambil mengikuti keduanya dari belakang"

Benar saja, dua wanita itu memilih duduk di kursi belakang dan menjadikan Wicak supir. Tapi pria itu tak merasa keberatan, memang tujuannya mendekatkan dua wanita itu. Ia tak menyangka akan berada di situasi seperti ini dengan cepat. Ibunya benar-benar membuka hati untuk Lingga sesuai janji. Apa yang harus Wicak katakan? Ibunya selalu mengalah untuknya di akhir

Apa boleh Wicak mengatakan ini? Semua prinsip yang dibangun oleh ibunya seperti hanya omong kosong bagi Wicak. Ibunya akan mematahkan prinsipnya sendiri jika Wicak sudah memohon. Apa dia anak yang kurang ajar? Ia rasa tidak, lihat ibunya sekarang, terlihat lebih bahagia kan? Senyumnya tak pernah lepas saat berbincang dengan Lingga

"Sudah sampai, jangan ngobrol terus, mau turun ga?" Ujar Wicak begitu mereka sampai di mall

Bukan menjawab keduanya tetap saja bergosip ria namun mereka juga melakukan pergerakan untuk turun dari mobil, saling bergandengan dan masuk ke dalam mall mengabaikan pria yang akhirnya hanya mengikuti dari belakang

🍫🍊

11.11.2020
Paris Van Java Mall, Bandung

"Ibu rasa ini cocok untukmu" Ujar Nisa saat melihat dress yang terlihat feminin dengan bahan sifon yang jatuh sepanjang lutut. Padahal mereka baru berapa langkah gitu dari pintu mall. Tapi udah nemu aja yang menarik mata

Sepertinya Lingga memang jarang memakai dress. Di kantor ia lebih sering memakai suit ketat. Sedangkan saat kuliah dulu ia sering berpakaian tomboi. Ya, terimakasih pada Wicak yang merubah style Lingga. Mama Lingga saja sering mengomelinya saat kuliah

"Biar aku coba ya?" Ujar Lingga lalu masuk ke ruang ganti. Wicak hanya diam karena tak mengerti fashion. Kadang saat hidup sendiri bajunya saja 3 hari tak diganti. Sekarang saja ia rajin ganti baju karena ada ibunya

"Bagaimana?" Tanya Lingga begitu keluar dari ruang ganti

"Bagaimana?" Tanya Lingga begitu keluar dari ruang ganti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Orange Chocolate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang