Chapter 28

170 37 1
                                    

31.05.1998
Rumah Adi & Karina

Text from Mas Aji (Manager Karina)
Saya ikutin Karan sekarang. Tapi acara sudah selesai kan? Apa serius saya disuruh ikuti Karan? Nanti saya diamuk Karan

Tidak apa-apa. Saya yang tanggung jawab. Kamu ikuti saja anak itu. Nanti lokasinya beritahu saya

Dia pergi bersama Ayu. Sepertinya hanya mengantar pulang. Saya takut Karina. Karan tidak akan memaafkan kalau tahu

Tahu atau tidak, kamu itu manager saya. Jadi kamu hanya perlu takut sama saya. Sudah, jangan hubungi saya selain lokasi Karan

"Sedang apa? Ko sibuk sama ponsel sih?" Tanya Adi yang tiba-tiba duduk di samping Karina, membuat wanita yang sudah resmi menjadi istrinya itu langsung menyembunyikan ponselnya

"Bukan apa-apa ko. Kamu sudah selesai mengambil koper di mobil?" Tanya Karina. Mereka memang sudah pindah ke rumah pribadi Adi kini. Suaminya itu memang sudah sangat mempersiapkan pernikahan dengan baik. Jadi tak perlu merepotkan orang tua lagi kini

"Sudah. Koper kamu juga sudah di kamar. Kamu pasti lelah kan? Pergi mandi duluan, kemudian istirahat" Ujar Adi lagi sambil mengusap surai hitam Karina lembut

"Mas Adi saja duluan" Ujar Karina sambil mengusap pundak suaminya sambil tersenyum

"Tumben panggil Mas lagi? Lagi ingin sesuatu ya?" Tanya Adi heran. Biasanya Karina paling anti memang menggunakan embel-embal 'mas' terkesan manja katanya, padahal ia suka

"E-eh? Tidak ada. Kelepasan" Ujar Karina dengan semburat merah menghiasi pipinya. Adi hanya tersenyum sambil mengusap pipi Karina

"Aku suka. Sering-sering saja kelepasan" Kata Adi lagi lalu mengecup pipi Karina membuat wajah wanita itu semakin merah seperti apel

"Mas?"

"Hmm?"

"Mas Adi.."

"Haha apa sayang?"

"Tidak. Berusaha membuat kamu makin suka sama aku"

"Haha.. apa yang harus aku lakukan? Aku bisa pingsan ini Karina.." Ujar Adi gemas sendiri dengan kelakuan istrinya

"Mas~"

"Hmm?"

"Mandi sana"

"Mandi bareng ya?"

"Ih apa sih.. sudah sana" Kini Karina hanya mendorong Adi pergi sambil terkekeh. Walau semburat merah masih menghiasi wajahnya

Tapi senyuman itu tak lama menghiasi wajahnya. Ia kembali fokus pada ponselnya ternyata sang manager sudah mengiriminya pesan sedari tadi

Karan mengantar Ayu ke rumahnya sepertinya. Tapi keadaan disini tak baik. Karan tampak marah. Apa kau akan kesini Karina? Di malam pernikahanmu?

Aku akan kesana. Kirimkan saja lokasinya. Kau cepat tiba disana berarti lokasinya tak jauh bukan?

Iya, rumahnya dekat. Aku akan kirimkan lokasinya
[share location]

Orange Chocolate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang