Malam itu mereka menghabiskan malam dengan barbeque sambil mengitari api unggun. Selain itu mereka bernyanyi bersama, lumayan, suara Indra dan Rena memang bagus. Wicak sendiri yakin kalau dua temannya itu ikut audisi Indonesian Idol mereka pasti lolos. Apalagi saat keduanya memadukan suara bersama. Dan tak disangka, kekasihnya juga memiliki suara merdu. Malam itu menjadi malam yang tak akan pernah Wicak lupakan seumur hidupnya
"Wicak? Ayahmu bekerja apa?" Tanya Pa Graha secara tiba-tiba membuat Rena tersedak saat sedang meminum air setelah bernyanyi
Wicak pun terdiam sebentar sebelum menjawab pertanyaan Pa Graha sementara Lingga menatap tajam ke arah sang ayah
"Aku tidak punya ayah om. Ibu bilang ayah meninggal sebelum aku lahir" Jawab Wicak masih mencoba tersenyum
"Maafkan aku. Lingga tidak pernah bercerita tentang keluargamu, maka dari itu om bertanya. Maaf ya, tolong jangan di ambil hati" Ujar Pa Graha merasa bersalah
"Gapapa om, aku cuma tinggal bersama ibu sejak lahir. Kita tinggal di kampung perkebunan teh, aku datang ke Bandung sejak kuliah. Itu saja, tidak ada yang spesial yang perlu di ceritakan, jadi aku jarang membicarakannya" Jelas Wicak membuat suasana sedikit canggung di antara mereka
" Ekhm.. udah malem yuk beres-beres terus tidur? Pasti pada cape juga kan?" Ujar Bu Graha memecah keheningan diantara mereka. Kini mereka pun segera bangun dari posisi nyaman masing-masing dan saling membantu untuk membereskan semuanya
Setelah selesai para wanita bergantian pergi ke sungai untuk buang air dan sedikit membersihkan diri di sungai. Tentu saja ditemani pria, semua orang tak ingin kejadian tadi sore kembali terulang, apalagi malam sangat gelap dan mereka berjalan hanya dibantu penerangan senter
"Tungguin Lingga aja Wicak, tante bisa balik sendiri ko" Ujar Tante Karina yang memilih duluan pergi dengan alasan Lingga terlalu lama, padahal sebenarnya mama Lingga hanya ingin berduaan dengan suaminya sebelum tidur
"Lingga? Cepet yuk. Jangan kelamaan kalau di hutan gini. Seadanya aja" Peringat Wicak
"Iya iya.. ini udah ko. Bantuin aku naik dong" Pinta Lingga sambil mengulurkan tangannya. Wicak segera menarik Lingga keluar sungai dan mereka pun kembali ke tenda
Dalam perjalanan Lingga terus mencuri pandang pada kekasihnya. Seperti ada yang ingin dikatakan, namun ia sendiri bingung mengatakannya
"Ngomong aja Lingga, ada apa?" Tanya Wicak yang sadar dengan tingkah Lingga
"Eh.. mm.. soal tadi, maaf ya papa nanya kaya gitu"
"Gausah minta maaf. Emang wajar ko seorang ayah nanya gitu ke pacar anaknya"
"Tapi tetep aja, harusnya aku cerita duluan ke papa biar ga usah nanya lagi"
"Gausah gitu Lingga.. akang juga ga gimana-gimana ko"
"Tapi.. jujur aku juga penasaran. Kenapa akang ga pernah cerita soal ibu kamu?"
"Ibu? Akang pernah kan bilang? Ibu di kampung—"
"Bukan itu maksudnya" Celah Lingga "Kamu ga pernah cerita soal ibu kamu orang yang gimana, ga pernah aku lihat kamu telpon ibu kamu, kamu ga mau emang ngenalin ibu sama calon menantunya?" Tanya Lingga panjang lebar
"Eh.. kalau itu, karena akang belum mikir ke arah situ aja. Mm.. nanti akang ajak kamu ketemu ibu ya?" Ujar Wicak setengah hati
Lingga melihat kerisauan di wajah Wicak setiap kali mereka membahas soal ibunya. Ia ingat perkataan Meiqi waktu itu. Apa benar ibunya tidak akan menyukainya?
"Ibu akang galak ya?" Tanya Lingga dalam konten bercanda. Tapi Wicak tak tertawa sama sekali. Ia nampak terkejut dengan perkataan Lingga
"Ngga ko sayang, ibu orangnya cantik, lembut, baik, mandiri, cuma emang agak dingin sedikit. Kamu kata siapa ibu galak?" Tanya Wicak membuat Lingga gelagapan sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange Chocolate [END]
FanfictionVJOY | Local Fanfiction | Genre : Romance, Drama, Family, Hurt Rate : 17+ Cast : Park Sooyoung as Lingga Kim Taehyung as Wicak Thomy Wicaksono atau sering disapa Wicak awalnya menjalani masa perkuliahan tanpa rintangan. Yang ia pikirk...