Chapter 30

447 99 32
                                    

19.06.2020
Miles Film Office

Hari demi hari berlalu dan film baru akan segera rilis. Hanya tersisa beberapa hari sebelum perilisan. Hal itu membuat seisi kantor luar biasa sibuk, terutama bagi orang-orang yang tergabung dalam project tersebut

Malam ini Wicak lagi-lagi pulang larut. Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam sekarang. Ia pun memutuskan pulang. Tak lupa ia berpamitan pada satpam yang menjaga gedung kantornya

Langkahnya terhenti saat melihat Lingga terdiam mematung di depan mobilnya dengan cap depan yang terbuka. Wicak segera menghampiri wanita itu

"Ada apa? Ko diliatin aja mobilnya?"

"Bukan urusan bapa" Jawab Lingga ketus

"Oh ya udah" Wicak pun segera melangkahkan kakinya pergi

"Eh! Tunggu pa! Tau kenalan orang bengkel ga?" Tanya Lingga yang bagaimana pun ia tak bisa meninggalkan mobilnya begitu saja

"Ada. Tapi gaakan saya kasih tau"

"Loh ko gitu pa?"

"Ngapain? Bukan urusan saya" Ujar Wicak lalu melanjutkan langkahnya pergi

Baru beberapa langkah Wicak melanjutkan jalannya menuju mobil, tiba-tiba..

Bug!

Sepatu heels hitam berhasil mendarat sempurna di kepala Wicak membuat pria itu kesakitan bukan main. Sepertinya kepalanya berdarah?

"Yah!!" Wicak membalikkan tubuhnya menatap Lingga kesal

"Ups, maaf pa, tiba-tiba tangan saya gatel pengen lempar sesuatu. Kebetulan sepatu saya terbangnya ke arah bapa" Ujar Lingga tanpa rasa bersalah

Wicak diam mematung menatap Lingga. Ia tak percaya dengan apa yang dikatakan wanita itu. Wicak menatap sepatu Lingga dan sedikit tersenyum

"Kayanya sepatu ibu suka sama saya. Kalau gitu saya bawa pulang ya" Ujar Wicak lalu membawa heels Lingga lalu pergi

Lingga tak menduga dengan hal itu langsung membulatkan matanya. Bagaimana ia akan pulang dengan sepatu sebelah?

"Yahh!!!! Tunggu!" Lingga segera melepas sebelah sepatunya lagi dan berlari mengejar Wicak

Melihat Lingga mendekat membuat Wicak ikut berlari sambil tertawa puas

"Yah!! Kembalikan sepatuku!" Maki Lingga. Saking kesalnya ia kembali melempar sepatunya yang lain

Wicak segera mengambil sepatu Lingga yang lain dan kembali berlari membuat emosi Lingga naik sampai ke ubun-ubunnya

Seolah tak malu dengan usia, keduanya hanya kejar-kejaran di tengah lapang parkir yang sudah kosong. Beruntung tak ada orang yang melihat mereka

"Yah!! Thomy Wicaksono! Kamu bakal nyesel melakukan ini padaku!" Lingga yang sudah tak bisa mengejar Wicak lagi pun akhirnya terduduk di tengah tempat parkir dan menatap Wicak nanar

Wicak yang tertawa puas pun akhirnya berhenti berlari dan menghampiri Lingga. Ia masih terus tertawa pelan sambil menatap Lingga yang seperti anak kecil duduk di tengah lapang parkir. Ia lalu memakaikan sepatu di kaki Lingga dan menyematkan jasnya di kepala Lingga karena malam itu gerimis turun

"Ayo, aku anter pulang"

🍫🍊

19.06.2020
Kediaman Rumah Graha

"Lingga? pulang sama siapa?" Tanya Pa Graha yang kebetulan berada di teras rumah menunggu putrinya yang belum pulang setelah lebih dari tengah malam

Orange Chocolate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang