Chapter 15

487 110 7
                                    

09.02.2019

"Kang Wicak! Hey! Thomy Wicaksono! Sayang~ Babyku yang jelekkk! Jalannya jangan cepet cepet!" Teriak Lingga saat menyusul Wicak menuju halte bis

"Kang! Kenapa sih Teh Rena ga di maafin?"

"Soalnya dia udah memperalat kamu. Aku ga terima alasan dia"

"Jahat banget yaampun.. kamu bener-bener ga ngerti perasaan cewe. Kang! Kalau aku jadi Teh Rena aku juga bakal ngelakuin hal yang sama"

"Kenapa kamu mau kaya gitu? Ngelakuin hal bodoh"

"Aku pengan jadi sahabat yang baik kaya Teh Rena"

"Sahabat baik apanya kalau ga bisa lihat temennya seneng?"

"Akang yakin seneng dengan musuhin mereka? Akang seneng sama aku sekarang, tapi kalau Teh Rena ga ingetin akang, akang jadi hilang arah"

"Apa maksud kamu?"

"Coba akang pikirin. Selama ini akang sibuk, banyak kegiatan itu buat apa? Terus akang tinggalin itu semua, apa tujuan awal akang bakal tercapai?" Tanya Lingga

"Teh Rena cuma gamau itu terjadi sama akang. Karena akang udah pergi terlalu jauh"

"Ah tapi tetep caranya salah. Kenapa harus memperalat kamu?"

"Ko memperalat? Aku sama sekali ga merasa diperalat" Ujar Lingga

"Itu karena kamu bego, mau aja disuruh-suruh Rena"

"Enak aja! Itu karena aku kelewat pinter! Aku bukan cuma mau jadi pacar, tapi aku juga mau jadi temen terbaik kamu. Aku mau yang terbaik buat kamu. Dan yang terbaik buat kamu itu, kamu ga boleh selalu ngabisin waktu cuma buat main-main sama aku!" Marah Lingga membuat Wicak terdiam menatap Lingga bengong

"Duhh.. pacar aku pikirannya dewasa banget sih? Jadi bangga" Ujar Wicak sambil mencubit gemas dua pipi Lingga

"Duuh lepas!" Lingga segera menepis tangan Wicak "Pacar? Haha.. kalau akang masih marah sama Teh Rena kita putus sekarang"

"Umm.. gitu?? Gimana dong? Akang ga pernah marah sama Rena tuh" Ujar Wicak sambil memeletkan lidahnya

"Hah? Maksudnya?"

"Iya, akang ga pernah marah sama Rena, apalagi Indra. Ya awalnya akang emang marah banget sama Rena, tapi Indra udah jelasin semuanya. Jadi yaudah, ga marah ko"

"T-Tapi tadi? Aku liat sendiri akang marahin Teh Rena"

"Itu hadiah ulang tahun" jelas Wicak membuat Lingga membelalakkan matanya

"Yaampuunnn kalian jahat banget. Sampai Teh Rena nangis-nangis gitu? Kasian atuh kang? Waktu curhat sama aku juga keliatan stress banget"

"Ya.. gapapa. Namanya juga surprise. Berarti berhasil dong. Eh gimana acting akang? Cocok ga jadi aktor?"

"Ish! Bodo! Aku marah sampai pranknya selesai. Aku ga tega sama Teh Rena. Ko bisa punya sobat kaya kalian" Cecar Lingga lalu mendahului Wicak masuk ke dalam bis

🍫🍊

10.02.2019 (Rena's Birthday)
Ruang Kelas

"Akhir bulan ini akan ada lomba lagi, tingkat national loh, yang menang bakal dapet uang dan juara 1 filmnya akan ditayangin di festival film Indonesia akhir tahun ini di balkot(balai kota)" jelas Pa Tomo saat mengakhiri kelasnya

Pria paruh baya itu mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas. Matanya tertuju pada Wicak dan Rena "Rena ikut kan?" Tanya Pa Tomo akhirnya memutuskan sedikit memaksa Rena secara halus

Orange Chocolate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang