06| r a s a a n e h

660 94 12
                                    

/ not many people can take my breath away, but you don't even have to try /
🌔🌕🌖

"Mbak Ayu!"

Saya menoleh mendengar nama saya dipanggil. "Eh, iya, Dim?"

Itu Dimas, sohib Jeremy yang lain, adik kelas saya sewaktu SMA. Cukup dekat dengan saya karena dia kerap kali menjadi panitia pentas seni atau festival sekolah. Saya yang lumayan sering dimintai tolong untuk jadi pengisi acara, mau nggak mau harus sering bertemu dan mengobrol dengannya.

"Thanks ya, udah mau gantiin Bang Jere. Nggak tanggung jawab banget emang dia tuh, seenaknya sendiri mundur dari acara."

"Iya, santai aja."

Dimas melirik Brian yang hanya diam saja di sebelah saya. "Eh, Bang Brian, ya?"

Alis Brian terangkat sebelah. "Kok bisa tahu?"

"Dari Bang Jere." jawab Dimas. "Denger-denger bassist nih, Bang?"

"Hah?" Brian sedikit terkejut sebelum terkekeh dan melanjutkan. "Ember banget mulut si Jere. Baru belajar gue mah, belum ahli-ahli amat. Tapi kalau gitar sih, udah kenal dari kecil."

Bassist? Mendadak saya merasa bodoh karena nggak tahu apa-apa tentang laki-laki di sebelah saya ini.

"Dimas ini jago ngedrum lho, Bri. Bikin band gih, lo berdua sama Jere." celetuk saya.

"Iya, terus Mbak Ayu vocalist-nya?"

"Ngaco! Kok gue disangkut-sangkutin?"

"Dim, disuruh balik ke backstage. Ada briefing sebelum buyar." Seorang gadis cantik tiba-tiba saja sudah hadir dan menginterupsi obrolan kami bertiga.

"Iya, Bi." Dimas mengangguk, lalu menoleh lagi ke arah kami berdua. "Next time kita ngobrol lagi ya, bahas band usulannya Mbak Ayu."

"Iya, Dim. Udah malem, kita juga mau balik."

Setelah berpamitan, Dimas dan gadis tadi bergegas kembali ke backstage.

"Bianca."

"Hm?" Saya menoleh saat Brian tiba-tiba menyebut lirih sebuah nama.

"Ah, nggak. Gue nggak sengaja baca nama cewek yang sama Dimas tadi di kepleknya."

"Lo kenal?"

"Kayaknya kenalannya Jeremy."

"Tunggu, tunggu. Jangan bilang gebetannya si Ayam yang anak SMP itu?"

"Oh, lo tahu? Gue kira nggak, makanya gue bilang kenalannya."

"Gue tahu ceritanya doang sih, itupun dari Anya. Nggak tahu namanya siapa sama orangnya yang mana. Jadi, cewek yang tadi?"

"Kayaknya doang lho, Yu. Gue nggak tahu pastinya."

"Pantes aja Jere tiba-tiba mundur dari acara. Mana gebetannya jadi panitia."

"Bener tuh." Brian tertawa kecil. "Eh, balik, yuk!"

"Lo nggak laper, Bri? Kalau laper kita mampir makan dulu aja."

"Lo kali yang laper." tebak Brian.

Saya cengengesan malu karena tebakannya seratus persen benar.

"Mau makan dimana?"

"Dimana aja deh, yang murah meriah."

"Angkringan?"

Sun and MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang