Y/n baru saja terbangun dari tidurnya pada pukul 07.30 pagi. Ia segera mandi dan mengganti pakaiannya.
Saat ia hendak keluar kamar untuk sarapan, ia tak sengaja melihat kalender yang terpajang di atas meja belajarnya.
Tanggal hari ini menunjukkan tanggal 11 Mei. Detik itu juga nafas y/n menjadi sedikit menipis, matanya terasa panas seperti hendak menangis, dan dadanya terasa sesak saat mengingat kejadian terdahulu.
Y/n turun ke lantai satu untuk sarapan. Terlihat sudah ada Jimin dan Taehyung di meja makan.
"Selamat pagi! Adik Abang yang paling cantik! Nyenyak gak tidurnya?" Tanya Jimin.
"Hal kecil kaya gini dibicarain, sedangkan hal penting kalian rahasiakan," ujar y/n dengan raut wajah datarnya.
"Lo ngomong apa? Gue gak paham," ujar Taehyung.
"Jelas gak paham, gue kan gak penting bagi kalian," ujar y/n.
"Gue sering mohon ke kalian, tapi ini yang terakhir kali, jelasin ke gue alasan kalian rahasiakan hal sepenting itu dari gue!"
"Gue kasih waktu sampai gue pulang dari kuburan mama sama papa," sambung y/n.
Y/n segera kembali ke kamarnya untuk makan disana, sedangkan kedua kakaknya saling bertukar pandangan.
Taehyung dan Jimin pun segera menghampiri kakak dan adiknya dan mengajak mereka untuk berkumpul di kamar Jin untuk membahas masa lalu.
"Kalian inget, gak? Hari ini tanggal 11 Mei, tanggal dimana mama sama papa gak ada, dan kita baru kasih tau y/n 2 hari setelah mereka gak ada," ujar Taehyung yang membuat mereka tersadar.
"Dia minta kita jelasin sepulang dari kuburan," ujar Jimin.
"Mau gak mau kita harus jelasin hari ini juga, karna y/n udah gede, kita udah gak bisa ngelak lagi, mungkin dengan kita jelasin masalah bisa selesai," saran Yoongi.
Mereka semua setuju dan segera bersiap untuk pergi ke pemakaman. Y/n telah pergi terlebih dahulu menggunakan taxi.
"Ma, pa, y/n minta maaf karena y/n gak ada di saat-saat terakhir kalian, dan saat kalian menuju ke tempat peristirahatan terakhir,"
"Y/n minta maaf kalau selama kalian hidup y/n selalu ngerepotin kalian dan selalu manja, y/n minta maaf,"
"Andai waktu bisa diputar kembali, y/n mau jadi anak yang lebih penurut, y/n akan ada di samping kalian terus, dan mungkin y/n gak akan biarkan hal ini terjadi sama kalian,"
"Ma, pa, y/n kangen kalian, maafin y/n, ini semua salah mereka,"
"Mereka jahat!"
Satu tetes air mata y/n berhasil lolos dan jatuh membasahi rerumputan hijau. Ia tak sanggup lagi menahan air matanya.
Dadanya sungguh terasa sesak. Ia ingin menangis, namun ia tak bisa. Mereka hendak menenangkan y/n yang menangis terisak.
Namun, niat itu mereka urungkan karena mereka yakin, y/n tak akan menerima mereka saat ini.
"Ma, pa, y/n pamit pulang, semoga kalian tenang dan bahagia disana," ujar y/n lalu bangkit dari duduknya dan berjalan pergi meninggalkan ketujuh kakaknya.
"Mereka gak akan tenang dan bahagia kalau lo kaya gini," ujar Yoongi yang membuat langkah y/n terhenti.
Y/n mengepalkan tangannya kuat-kuat lalu berbalik dan berkata, "gue gak akan kaya gini kalau mereka masih ada dan mereka gak akan ada disini kalau kalian kasih tau gue dari awal!"
Mereka terdiam seribu bahasa. Sedikit tersirat rasa kesal karena selalu disalahkan oleh adik yang paling mereka sayangi.
Namun, saat itu mereka dipaksa membuat sebuah pilihan yang sulit, pilihan yang tak bisa disebut pilihan paling tepat, dan pilihan yang memaksa mereka untuk pasrah dan merelakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
adek abang~BTS [TAMAT]
Fanfiction[CERITA INI SUDAH TAMAT] [SEASON 2 SUDAH TERSEDIA] [ Y/N PHOBIC JAUH-JAUH!!] abang gw ganteng bat emang, tapi sayang somplak semua, overprotektif lagi, tapi gw beruntung banget punya abang kek mereka karna dengan gitu gw gak ngerasa kesepian lagi...