Hari ini y/n sudah diperbolehkan untuk pulang dan seperti yang ia minta kemarin, y/n benar-benar digendong oleh Namjoon.
"Berat banget, lo orang atau karung beras?" Tanya Namjoon yang langsung mendapat tonyoran di kepala nya.
"Gak sopan!" Tegur Namjoon.
"Suruh siapa ngeselin?" Tanya y/n dengan nada kesalnya. Namjoon hanya bisa menggelengkan kepalanya pasrah.
Mereka pun masuk ke dalam mobil dan segera menuju ke rumah.
"Bang juki, lo kan ikut Tae Kwon Do, boleh lah ajarin gue biar jago bela diri juga," ujar y/n.
"Halah! Anak cengeng kok mau belajar Tae Kwon Do," cibir Taehyung.
"Ya justru karena itu gue mau latihan Tae Kwon Do, biar gak cengeng lagi," ujar y/n sambil memukul pelan pundak Taehyung, namun justru dibalas pukulan yang lebih keras dari Taehyung di pundak y/n.
"ABANG KOK KASAR?!" Pekik y/n kesal.
"Lo mulai duluan!" Ujar Taehyung.
Para saudaranya yang lain hanya bisa menggelengkan kepalanya karena pertengkaran mereka.
"Kalau ada waktu gue ajarin," ujar Jungkook.
"Lo kan sering gabut, berarti banyak waktu dong buat ajarin gue," ujar y/n yang membuat Jungkook sedikit kesal.
"Kalau bawel gini gak mau gue ngajarin Lo," ujar Jungkook.
"Habis sakit masih bisa cerewet, ya?" Ujar Jin.
"Jahat!" Ujar Y/n.
"Tapi lo sayang kan?" Tanya Jin.
"Di bilang sayang ya sayang, di bilang engga juga engga," jawab y/n yang membuat mereka bingung.
"Apaan sih? Gak jelas Lo!" Ujar Jin.
Tanpa terasa, kini mereka telah sampai di rumah. Mereka turun satu persatu dan segera masuk kedalam rumah, menuju ke kamar masing-masing.
Y/n berjalan menuju balkon kamarnya dan duduk bersandar di kursi busanya. Ia memijit pelan pelipisnya karena masih terasa sedikit pusing.
Y/n terkejut ketika melihat Jimin yang sudah berada di belakangnya.
"Laper gak?" Tanya Jimin.
"Sedikit," jawab y/n.
"Tunggu sini, gue ambilin dulu, berani gerak dikit gue tonjok," ujar Jimin yang membuat y/n terkekeh.
"Iya abang ku sayang," ujar y/n.
Jimin tersenyum dan segera keluar dari kamar y/n untuk mengambilkan makanan, minuman, serta obat untuk y/n.
Y/n memejamkan matanya dan tak lama kemudian Jimin datang dengan membawa satu buah nampan berisi semangkok bubur, segelas air putih, dan beberapa obat-obatan.
"Nih, makan," ujar Jimin sambil meletakkan nampannya di atas meja kecil lalu duduk di kursi busa samping y/n.
"Bubur lagi? Gak ada yang lain, bang?" Tanya y/n.
"Ini bubur mang Udin, udah makan aja biar cepet sembuh, besok gue ajak jalan-jalan," jawab Jimin.
"Tapi suapin," pinta y/n.
"Nyusahin Lo," ujar Jimin.
"Tapi sayang kan?" Ujar y/n sambil menaik turunkan alisnya.
"Kata siapa?" Tanya Jimin.
"Tonjok nih?!" Ancam y/n karena kesal dengan kakak bantet nya itu.
"Bercanda sayang ku, ayo buruan makan! Habis minum obat, terus istirahat," ujar Jimin yang hanya dibalas anggukan oleh y/n.
Setelah selesai makan dan minum obat, Jimin membantu y/n untuk tiduran di kasurnya.
"Istirahat yang bener, abang gak suka lihat kamu sakit," ujar Jimin lalu mengecup kening y/n.
"Makasih ya bang," ujar y/n dengan senyumnya yang manis.
"Sama-sama," balas Jimin lalu keluar dari kamar y/n.
![](https://img.wattpad.com/cover/189456886-288-k354020.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
adek abang~BTS [TAMAT]
Fanfiction[CERITA INI SUDAH TAMAT] [SEASON 2 SUDAH TERSEDIA] [ Y/N PHOBIC JAUH-JAUH!!] abang gw ganteng bat emang, tapi sayang somplak semua, overprotektif lagi, tapi gw beruntung banget punya abang kek mereka karna dengan gitu gw gak ngerasa kesepian lagi...