bagian 53

26 1 0
                                    

Ketukan sepatu menerpa lantai berbunyi nyaring menuruni anak tangga.seorang gadis dengan pakaian pramukanya dan tas ransel di bahunya mewarnai suasana pagi hari di rumah yang terlihat sunyi itu

Langkah kakinya kian melambat saat meliha guru di sekolahnya.pak alfa sedang bercengkrama dengan ibunya sintia.kesyah menghentikan langkahnya di tengah anak tangga.

Nampak terlihat keseriusan di wajah kedua orang yang kesyah kenal itu.setiap kalimat seakan tak boleh terlewatkan.rasa penasaran kian menambah ketika mendengar guru di sekolahnya itu nenyebutkan nama papanya

"kemoterapi pak wirdan harus segera di pindahkan ke rumah sakit yang lebih bagus alat-alat medisnya.yaitu di rumah sakit di amerika.jika keuangan ibu tidak mencukupi saya selaku dokter rawat pak wirdan siap membantu donasinya"ujar alfa sopan

Kaki kesyah tiba tiba terasa lemas,jantungnya seakan berhenti memompa.rangkai kalimat yang di ucapkan pak alfa tadi seakan meruntuhkan dunianya.sosok ayah yang selaam ini ia benci ternyata tengah berjuang antara hidup dan mati.

Kenapa mamanya tidak pernah memberi taunya ataupun kevin.apa mama dan papanya sengaja menyembunyikan semua ini.saat di lihatnya pak alfa bangkit kesyah buru-buru naik kembali keatas berpura pura bahwa dia baru saja akan turun

"udah mau berangkat nak?"tanya sintia lembut

"hmm"deheman kesyah dengan terus melangkah keluar dari rumah

***

Ify,raina dan nayla tengah menatap kesyah dengan menompang dagu.pasalnya sejak jam pelajaran tadi kesyah terus saja melamun dengan menggigit bibir bawahnya

Bahkan aroma enak dari bakso bak yoyompun tak ia hiraukan.satu pertanyaan sejak tadi menggantung di otak ketiga gadis itu.rasa ingin bertanya tertutupi dengan rasa takut akan kemarahan gadis berdarah belgia itu.

Alka datang lalu mengintrupsi ketiga teman kesyah untuk meninggalkan mereka berdua.pasal hubungan alka dan kesyah sudah menyebar di sma antariksa.dengan patut ketiga gadis itu bangkit lalu langsung melangkah pergi

Alka menarik kursi di hadapan kesyah.namun nampaknya gadis itu belum menyadari kehadiranya.alka menendang meja di hadapanya membuat gadis itu sedikit terlonjak

Gadis itu kini menyadari ketidak adaan ketiga sahabatnya dan keberadaan alka di hadapanya.kejadian semalam masih membekas di memorinya.matanya memicing menatap alka.

Alka nampak menhembuskan nafas gusar.tanganya bersedekap di depan dada.sedangkan kesyah masih menunggu apa yang ingin cowok ini katakan.

Namun saat baru saja alka membuka mulut ingin mengatakan sesuatu kesyah langsung bangkit dan melangkah pergi mengejar seseorang.alka memperhatikan siapa yang gadis itu kejar yang ternyata adalah pak alfa

"pak alfa!"teriak kesyah saat di karidor.alfa berbalik lalu menatap kesyah dengan kerutan di dahinya.kesyah melangkah mendekati pak alfa

"saya pengen bicara sama bapak bisa?"tanya kesyah sedikit lebih sopan dari biasanya.alfa menganggukan kepalanya.lalu mengikuti langlah kakinya kesyah yang ternyata menuju taman blkang sekolah

"ingin bicara apa?"tanya alfa dengan suara beratnya setelah mereka sudah duduk di salah satu bangku taman

"saya ingin bapak jujur sama saya.papa saya sakit apa?"tanya kesyah dengan nada menuntut membuat alfa mengangkat kedua alisnya sedikit terkejut.darimana gadis ini tau pikirnya

"rupanya menyembunyikan sesuatu dari kamu dan kaka kamu memang tidak gampang.dua hari yang lalu kaka kamu menanyakan hal yang sama ke saya.dan jawaban saya akan sama.ayah kamu akan baik-baik saja.percayakan semuanya pada yang maha kuasa.saya dan ibu sintia akan berusaha se maksimal mungkin untuk mendapatkan kesembuhan pak wirdan.masalah penyakit apa yang di derita papa kamu.saya tidak berani membocorkan hal itu.saya sudah berjanji pada bu sintia.lebih baik kamu tanya sama mama kamu"

Bad MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang