Bagian 55

26 2 0
                                    

Usai suster itu keluar kevin mendudukan bokongnya di sofa yang ada di blkangnya.ia menepuk tempat di sampingnya menyuruh kesyah duduk.dengan patuhnya layaknya seekor anjing dengan majikanya kesyahpun langsung menepatkan dirinya di samping sang kaka dengan wajah watados

Sedangkan kini kevin tengah menggertakan giginya dengan mimik muka siap menerkam adik biadabnya yang satu ini

Sebelum tangan kevin menyentuh pipi kesyah gadis itu sudah menjauhkan wajahnya dari jangkauan tangan kevin membuat kevin langsung mengapit lehernya dengan paksa lalu menyentil jidat kesyah dengan bertubi tubi

"sakit ii"keluh kesyah sambil berusaha menyembunyikan wajahnya di dada kevin

"makanya jangan ngeselin"ujar kevin lalu melepaskan kesyah membuat gadis itu bernafas lega

Tiba tiba monitor detak jantung pak wirdan berbunyi nyaring dan terpampang garis lurus membuat kevin dan kesyah bangkit lalu langsung nemanggil dokter dengan khatir

Mereka menunggu di luar selagi pak alfa memeriksa papa mereka dengan sintia yang kembali menitikan air mata begitu juga dengan kesyah dan kevin.

Pak alfa keluar dengan gurat wajah yang tidak bisa di artikan.membuat sintia yang baru saja berdiri ingin menanyakan keadaan suaminya tiba tiba merosot jatuh kelantai dengan tatapan kosong karena mengerti akan arti dari gurat wajah alfa.

"gimana keadaan papa saya"tanya kesyah dengan suara bergetar sambil mengguncangkan lengan alfa kecang karena pria itu hanya dia membisu

"gue nanya.bukan nyuruh lo diem.gimana keadaan papa gue"tanya kesyah kali ini dengan lantang dengan terus mengguncangkan lengan alfa.alfa masih diam.

"lo bisu ato budek ha!!,papa gue baik baik aja kan"tanya kesyah lagi.berbeda dengan kevin yang tengah menenangkan sintia yang tengah menagis histeris.tak perlu meminta penjelasan seperti yang kesyah lakukan.dari gurat wajah alfa kevin sudah tau.bahwa sosok seorang ayah yang baru beberapa menit lalu memberinya banyak nasehat kini sudah tiada

"maaf,saya sudah berusaha semaksimal saya.tapi allah berkehendak lain"ujar alfa pelan.menelan rasa kecewa pada dirinya sendiri dengan merutuki keterlambatanya menyelamatkan nyawa seseorang yang sudah ia anggap seperti ayahnya sendiri

Kesyah diam dengan wajah menegang.tanganya merosot terlepas dari lengan alfa yang guncangkan sejak tadi.tatapan matanya seolah tidak membenarkan ucapan alfa barusan.

"lo boong kan?"tanya kesyah di sertai tawa miris.

"enggak"jawab alfa lirih

"dia tadi masih ngobrol sama gue dan kaka gue.dia masih ketawa bareng gue tadi
Lo boongkan.dia  nggak mungkin ninggalin gue,kaka dan mama gue.dia bilang tadi mau ngenalin kaka gue sama anak temenya.dia nggak mungkin pergi sebelum ngenalin kaka gue ke anak temenya.lo boong pasti"ujar kesyah dengan frustasi

"lo harus terima kenyataan.dan gue minta maaf"ujar alfa sambil menundukan kepalanya.rasa bersalah itu kini timbul lagi.ia lagi lagi gagal menyelamatkan nyawa seseorang yang berharga dalam hidup orang tang ia kenal dekat

"kenapa lo minta maaf.lo nggak perlu mimta maaf papa gue baik baik aja.!"sentak kesyah lantang sambil mencengkram erat lengan alfa

"gue lagi lagi gagal.maaf"ucap alfa sambil menatap tepat manik mata kesyah yang memerah

"kenapa lo gagal?,lo tuh dokter.seharusnya lo bisa nyelamatin nyawa pasien lo.kenapa lo nyerah gitu aja dan biarin pasien lo kehilangan nyawanya lo nggak pantes jadi dokter.kenapa lo nggak bisa nyelamatin nyawa papa gue!!"teriak kesyah di depan wajah alfa sambil mencengkram kerah jas putih milik alfa membuat pria itu sedikit trhuyung ketika kesyah melepaskan cengkraman pada keras jas kebanggannya

Bad MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang