18

1.6K 364 103
                                    


🎧◀Epik High ft. Lee Hi - Can you hear my heart









"Winwin-ssi..."

Winwin menghentikan langkahnya ketika panggilan yang terdengar lemah itu menyambangi telinganya dengan sangat tiba-tiba. Tubuhnya menegang, tak bergerak untuk menunggu sang pemilik suara melanjutkan ucapannya.

Beberapa detik berlalu, namun tak ada sebuah suara yang kembali terdengar.

Winwin membalikkan tubuhnya dengan perasaan tak tenang. Seolah ia adalah penyelinap ilegal yang sedang tertangkap basah.

Namun bahunya menurun lega ketika dilihatnya perempuan yang terbalut selimut itu masih terlelap.

Ya, Geunmin mengigau.

Menelan kasar salivanya dan menghela nafas panjang nyatanya tak membuatnya merasa lega karena tak berselang lama ada sesuatu yang membuat bahunya kembali menegang.

Bukan, kali ini lebih kepada heran dan penasaran.

Geunmin menangis.

Perempuan itu menangis dalam diam, raut wajahnya menyimpulkan sebuah kesedihan yang berarti.

Air matanya mengalir sempurna melalui pelupuk matanya yang masih terpejam rapat, kemudian jatuh menetes pada bantal putih yang seharusnya tak bernoda.

Winwin mendekat perlahan, dengan tangan yang cukup gemetar ia mengusap ujung mata perempuan itu. Menyeka aliran air yang entah mengapa terus menjadi deras.

Ada sesuatu rasa yang aneh pada dirinya, rasa dimana ia ingin menenangkan apa yang kini ada di hadapannya. Winwin terdiam sejenak, kemudian tangannya mulai bergerak. Menyentuh lengan perempuan itu lalu mengelusnya samar. Tatapannya menjadi redup. Tangannya yang masih tertahan pada lengan itu kemudian menjalar menuju bahu. Berusaha membangunkan dengan menepuknya pelan.

Tidak, perempuan itu tidak bangun.

Winwin menepuknya sekali lagi.

Belum juga bangun, tepukan itu justru membuat air mengalir dari ujung mata menetes lebih banyak lagi.

Winwin meremas pelan ujung selimut yang menyelimuti tubuh perempuan di hadapannya.
Ada perasaan khawatir yang menyelinap dalam hati kecilnya.

Ketika ia mendengar namanya disebut, ketika perempuan itu menangis, dan ketika perempuan itu tidak juga terbangun hanya dengan tepukan pelan pada bahu.





"Geunmin-ah" Panggilnya cukup tenang.

"Geunmin-ah"

"Geunmin-ah" Panggilnya lagi dengan tangan yang mulai menggoyang-goyangkan bahu itu.

Tidak, perempuan itu belum terbangun.

"Jang Geunmin!"




Winwin menjatuhkan perlahan tubuhnya yang masih setengah berdiri pada pinggir kasur sebagai bentuk kelegaan ketika Geunmin akhirnya terbangun, dengan gerak pasti ia menarik tubuh perempuan yang dalam keadaan terduduk kaget karena teriakannya itu untuk masuk dalam dekapannya.

Geunmin terpaku, pikirannya masih teramat berantakan. Setengah dari pikirannya masih ada pada mimpinya, namun pikirannya yang lain berusaha mencerna apa yang sedang terjadi.

Masih dengan keadaan terpaku, perlahan Geunmin merasakan dada bidang yang memeluknya bergerak tak teratur. Sepertinya jantung yang ada di dalam sana sedang tidak dalam keadaan yang baik-baik saja.

"W-winwin-ssi?"

Tidak ada jawaban, yang terjadi hanyalah pelukan yang semakin dieratkan.

Blue and Orange Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang