40

764 135 67
                                    

Ready for ending?

Here you go 🍂

[Playlist : Wanna One - Forever and A Day]
Available on multimedia.

"Besok saya bisa bertemu senja. Tidak ada kelas sore ataupun petang."

"Kalau kamu bersedia, ayo ke taman Insadong."

Klik.

Winwin mengirim pesan itu.

Namun tak ada balasan.

Semoga tidak benar ketika perempuan itu mengatakan bahwa tidak seharusnya mereka bertemu lagi.

Winwin ingin bertemu, sungguh. Meski jika itu adalah untuk yang terakhir kali.

Diantara rerumputan halaman samping rumah, Laki-laki itu meletakkan harap.



Winwin merasakan kepalanya berat. Rasanya pening, masih pening.
Ia terbangun dari tidurnya.

Sedikit membuka mata, bayang bayang temaram yang ditemuinya.

Dilihatnya rerumputan hijau, bunga-bunga Lily merah muda,
dan kupu-kupu di tiap putik-putiknya.

Damai.

Apakah ia sudah di surga?

Oh, tidak. Ia hanya sedang berada di taman halaman samping. Tapi kenapa rasanya indah sekali?

Winwin mencoba memejamkan kembali matanya, berharap kedamaian itu dapat  bertahan lebih lama.

Tiba-tiba entah dari sudut mana, datang perempuan dengan dress putih panjang—membawa sebuah lampu gantung yang indah, tersenyum padanya.

"Ini Taman Pagoda."
"Anda pernah berjanji untuk membawa saya kesini."

Winwin mengernyit tak mengerti. Itu Geunmin, perempuan itu kemudian berlari kecil menjauh sambil sesekali menengok ke arahnya untuk tersenyum.
"Kesini! Kesini!" katanya antusias.

Winwin mengerjap saat matanya diliputi cahaya jingga, dicernanya sejenak cahaya apa itu. Ia membuka matanya sepenuhnya. Rupanya sorot surya itu yang silau menusuk matanya.
Mentari di atas sana hampir tenggelam diantara awan-awan dan langit yang menaunginya.

Ia tertidur lagi. Tapi tunggu—

Geunmin?

Taman Pagoda—Taman Insadong?

Winwin terbangun dari mimpinya dan bergegas pergi.

Di lihatnya notifikasi balasan ya, membuat Winwin semakin tergesa.







Berlari lari di sepanjang jalan, melewati indahnya pasar pernak-pernik, riuhnya pasar makanan tradisional dan jalanan

Langkahnya besar, sebesar harapanya untuk bertemu perempuan itu.

Winwin harap, ia tidak terlambat.

Dan ya,

Mereka bertemu tepat di depan Pagoda.

Dalam jarak satu meter, Winwin menghentikan langkah, dilihatnya Geunmin yang menghela nafas.

"Saya datang," ujar Winwin dengan tatapan nanar. Akhirnya ia sampai, ada ketakutan dalam hatinya jika ia terlambat datang dan kehilangan kesempatan untuk bertemu perempuan itu.

"Saya datang memenuhi janji saya, membawamu ke Taman Insadong, Taman Pagoda."

Geunmin mengulum, kemudian menunduk.

Perempuan itu mengangguk kemudian berjalan menepi.
"Untuk apa meminta bertemu?"

"Kita tidak lagi ada ikatan."

Blue and Orange Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang