Jang Geunmin, gadis biasa yang menempuh study di bidang fashion design harus merelakan sepersekian persen hidupnya untuk menjalani hari hari sukar.
Dari sekian banyak manusia di Korea, ia bertemu dengan Winwin Dong pada suatu waktu. Dosen muda berke...
Moonji mulai bercerita, bagiamana ia bisa berada di tempat itu-rumah Winwin. Ketika itu, ia mulai menapaki jalanan Daegu setelah sebelumnya langkahnya melintang dari daerah daerah yang tak terhitung jumlahnya. Ya, katakanlah ia Tarzan kekinian. Atau lebih tepatnya ia seperti manusia purba yang hidupnya berpindah-pindah.
Sambil terus meyakinkan bahwa keputusannya untuk pergi dari Seoul-rumah Bibi Han, adalah bukan jalan yang salah, ia tiba-tiba mendengar suara jeritan yang cukup pelan. Menoleh ke segala arah, ia kemudian mendapati seorang wanita paruh baya di teras rumah yang tampak jatuh dari kursi rodanya. Tidak, tidak parah sebab posisinya masih dalam standar aman. Tapi tetap saja, Moonji bergegas secepat kilat untuk membantunya. Tanpa permisi perempuan itu memasuki pekarangan rumah itu.
Tidak memakan waktu lama, semua kembali baik baik saja.
Langit menggelap, Moonji yang hendak melanjutkan perjalanannya menjadi begitu urung. Lalu benar, hujan turun dan menjebaknya disana. Melangkah ke bagian terluar teras, perempuan itu mengulurkan tangan untuk menangkap tetesan tetesan air hujan. Moonji menatap awan hitam di atas sana, kemudian menoleh ke arah belakang.
Wanita paruh baya yang memperkenalkan dirinya sebagai eomma rupanya mengeluarkan sejumlah air yang membasahi tiap sisi kelopak matanya.
Seluruh pikiran Moonji buyar, memikirkan soal bagiamana nasibnya, lalu ditambah lagi soal mengapa eomma dihadapannya- yang bahkan baru dikenalnya beberapa menit sebelumnya, tiba -tiba menangis begitu saja.