22

26.1K 2.2K 13
                                        

Happy Reading..
.
.
.
.
.
.
.
Jungkook sedang bersantai di mashionnya sekarang, sebenarnya Jungkook banyak acara yang harus ia datangi lihat saja undangan yang menumpuk di atas meja ruang tengah, pengawalnya tak ada henti-hentinya membawa undangan, dari wawancara, acara pernikahan, ulang tahun perusahaan, peresmian hotel baru, mal baru, lastoran baru, bahkan sampai ulang tahun anak mereka pun Jungkook di undang.

Jungkook membacanya tapi tak ada satupun yang berniat ia hadiri. Paling Jungkook hanya akan mengirim hadiah, atau ia hanya akan menyuruh orang kepercayaannya menghadiri acara itu. Yaa sebagai tanda partisipai dan rasa hormat saja, takut nanti di kira Sombong atau sejenisnya.

Jungkook sedang memikirkan apa yang akan ia lakukan sekarang, dan tiba-tiba saja otak jenius nan cerdasnya memikirkan Taehyung.

"Sedang apa Taehyung sekarang.?" Molongnya.

"Apa sebaiknya aku temui saja,!?? Taehyung pasti sudah lama ingin bertemu dengan ku...!" Serunya menimang-nimang.

Tak perlu berpikir terlalu lama, Jungkook pun memutuskan mengajak Taehyung bertemu, mengirim pesan singkat pada Taehyung yang terserah di baca atau tidak, di balas atau tidak, yang pastinya jika Taehyung tidak datang ke tempat pertemuan mereka sekarang maka Jungkook tak akan pernah mau bertemu dengannya lagi.

Jungkook pun naik ke atas untuk bersiap-siap.
.
.
.
.
.
.
.
Taehyung yang tadinya fokus mendengar penjelasan dari sang guru yang sedang mengajar di depan kelas pun merasakan Handphone nya bergetar.
Membuat fokusnya teralihkan ke handponenya. Tapi Taehyung tak terlalu memperdulikannya, ia lebih memlih memperhatikan gurunya di depan.

Cukup lama Taehyung mengabaikan handphonenya yang bergetar tadi, terbelit rasa penasaran dalam diri Taehyung, dan memutuskan mengecek handphonenya dan-

"OHHH.. Shittt...!" Umpatnya Tak sadar.

Dan umpatan Taehyung tadi membuat semua orang melihatnya, termasuk pak saem yang sedang menjelaskan materi di depan.

"YAK TAEHYUNG.. kau mengumpat di dalam kelas hahh..,??" Teriak Pak Saem menyadarkan Taehyung dari keterjutannya.

Taehyung yang mendengar namanya di sebutpun mendongak, dan di lihatnya tatapan penuh intimidasi dari sang guru dan tatapan penasaran dari teman-teman sekelasnya.

"Maaf pak..! saya haru pergi, ini sangat penting ..! Ini menyangkut hidup dan mati.. Sekali lagi maaf kan saya pak..??" Seru Taehyung sambil berdiri dan membungkuk sopan pada pak saem.

Lalu tanpa menunggu ijin dari sang guru pun Taehyung lansung berlari bagaikan orang kesetaraan menuju parkiran. Tujuannya sekarang adalah Restoran Jepang yang ada di pusat kota.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah hampir setengah jam Taehyung mengendarai mobilnya dengan kesetanan tanpa memperdulikan rambu2 lalulintas, untung saja sekarang waktunya jam kantor jadi jalanan tidak terlalu ramai.

Ckittt

Taehyung memarkirkan mobilnya dan segera turun dari sana, tanpa perlu menutup pintu mobilnya, yang Taehyung lihat di dapan restoran adalah 4 mobil hitam yang sering di pakai bodyguard kebanyakan. Dan 1 mobil hitam yang pastinya ia tahu, mobil termahal dan tercepat di dunia, ia yakin itu pasti adalah milik Jungkook. Tapi kenapa Jungkook membawa Bodyguard..? mana Bodyguardnya bersenjata lagi.

Ke-6 pengawal yang melihat Taehyung pun lalu membungkuk sopan, dan-

"Tuan muda Jungkook menunggu anda di dalam Tuan,!" Seru salah satu Pengawal yang menyapa Taehyung.

Tanpa babibu Taehyung pun lansung masuk ke dalam restoran dan di lihtnya lagi ada 6 bodyguard yang berjaga di salah satu ruang VVIP, tak jauh berbeda dari bodyguard yang di luar mereka sama-sama membawa senjata.

Who Are You [kth-jjk] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang