Happy Reading...
.
.
.
.
.
.
.
"Aku ingin kau mencelakai nya malam ini..!"YG, ahh, lebih tepat nya Yugyom menatap datar namja cantik yang membayar dirinya untuk melukai pengusaha terkaya di dunia Jeon Jungkook yang notabennya adalah dongsaeng kesayangan nya.
Kalau pun Jungkook meminta nya melenyap kan namja di depan nya ini sekarang, maka Yugyom akan dengan senang hati melakukannya. Tapi sayang Jungkook tak meminta hal itu, malah membiarkan diri nya di tembak oleh peluru Sniper kesayangan nya, yaa Yugyom sudah tahu Jungkook itu gila karna menyuruh nya melakukan apapun yang Namja cantik di depan nya ini ingin kan. Bahkan Jungkook rela dirinya terluka demi menjalan kan rencana nya.
Yugyom tau ada yang Jungkook rencana kan, tapi dongsaeng manis nya itu tak mau memberi tahu nya, kan Yugyom jadi kesal man-teman, tapi ia mau-mau saja kalau sudah Jungkook yang meminta.
Apa sih yang tidak buat Jungkook. (Ekhe..)Yugyom cukup senang karna di story ini Author yang baik hati membuat nya menjadi orang baik, dan tak menjadi orang ke tiga di kisah asmara Taekook, Minyoon, atau NamJin. Jujur saja Yugyom lelah harus menjadi jahat terus di kebanyakan story Taekook, pada akhirnya ia terhempaskan lagi, jadi trima kasih untuk Author yang baik hati. (Hahahaha abaikan)
Yugyom bukanya punya perasaan khusus pada Jungkook, jika kalian berfikiran seperti itu kalian salah besar, Yugyom menyayangi Jungkook hanya sebatas adik dan kakak saja, lagi pula Yugyom sudah tahu kalau Jungkook sudah mempunyai kekasih, Kim Taehyung kan nama nya, Ceo perusahaan Kim Crop terbesar No.2 di korea selatan.
Yugyom berencana akan mengetes kekasih dongsaeng nya itu, apa kah cocok untuk Jungkook atau tidak. Tapi Yugyom tak tahu kapan, yang penting sudah berencana bukan.
"Kau yakin malam ini Choi Minki-si..?" yaa Namja Cantik itu adalah Choi Minki, anak dari tuan Choi, pemilik perusahaan terbesar no 5 di korea selatan. (Para Readers pasti sudah tahu)
"yaa,, karna malam ini Jungkook dan Taehyung akan malam bersama di restoran Cina di dekat LOTTE WORD TOWER..!" jelas Minki.
Yugyom menaik kan alis nya bertanya.
"Dari mana kau tahu..?" tanya Yugyom kepo."Ckk,, itu mudah bagi ku, akhir-akhir ini aku selalu mengikuti ke mana pun si Jungkook itu pergi, berharap aku bisa tahu di mana Mashionnya, tapi aku tak pernah melihat nya pulang ke Mashion nya, aku lebih sering melihat nya ke hotel dan kekantor Taehyung, dasar jalang memang..!" kekeh sinis Minki, lalu kembali meminum americano nya.
Ingin sekali rasanya Yugyom menyiram wajah Minki dengan kopi panas yang ada di depannya ini, mengelurkan pistol kesayangan nya dan menembak mulut kurang ajar Minki sekarang juga, berani-berani nya mengatai Jungkook jalang dengan mulut kotor nya itu, dasat tak tahu diri.
Yugyom kembali bersikap bisa, dan acuh lalu mengangguk kan kepalanya mengerti.
"Baiklah, malam ini di restoran cina, apa kau akan ikut..?" tanya Yugyom menatap Minki."Boleh juga, aku ingin melihat nya saat dia kesakitan terkena peluru Sniper mu itu, tapi aku tak ikut kau, aku akan di dalam restoran itu juga..!" seru Minki tersenyum miring.
"Oke kalau begitu, sampai berjumpa nanti malam..! Dan kirim bayaran ku sekarang.." seru Yugyom lalu melenggang pergi dari restoran itu.
.
.
.
.
.
.
.
"Ada apa hyung, kau terlihat gelisah sekali..?" tanya Jungkook penasaran.Jungkook saat ini sedang berada di kantornya, dengan Yugyom yang duduk di sofanya, yaa sepulang nya bertemu Minki tadi Yugyom lansung menuju ke perusahaan Jungkook.
Kenapa Yugyom tahu kalau Jungkook sedang di perusahaan nya, itu lah gunanya Handpone
"Ckk, siapa yang gelisah.? Aku menghawatir kan mu bodoh..!" seru Yugyom menatap Jungkook kesal.
Jungkook cemberut mendengar Hyung kesayangan nya mengatai nya bodoh, ia kan pintar, pintar banget malah.
"Memangnya ada apa Hyung ku yang tampan..?" tanya Jungkook.Yugyom menghela nafas panjang,
"Kookie, Choi Minki itu meminta ku melakukan nya malam ini.!"Jungkook tersenyum licik,
"Pergerakan nya cepat juga.!" kekeh sinis Jungkook."Kau yakin dengan rencana mu.? Maksud ku kenapa kau tak menceritakan nya saja pada ku, agar hyung mu ini tak cemas begini..!" kesal Yugyom mengusap wajah nya kasar. Siapa yang tak kesal cobak, ia ikut dalam rencana Jungkook tapi tak tahu sama sekali rencana apa yang sudah di susun oleh dongsaeng kesayangan nya ini.
"Ceritakan atau aku tak mau menuruti keinginan mu..!" kesal Yugyom menatap Jungkook menuntut.
Jungkook menghela nafas pasrah, dan mulai menceritak semua rencana nya, Yugyom benar-benar menyimak tanpa menyela sedikit pun.
Setelah selesai mendengar penjelasan Jungkook, Yugyom mengangguk mengerti.
"Baik lah kalau begitu, di mana kau ingin aku menembak mu..?" seru Yugyom menatap Jungkook bertanya."Di bahu saja..!" jawab Jungkook acuh.
"Kiri atau kanan..!?"
Jungkook mendengus kesal mendengar pertanyaan Hyung nya itu, dan apa-apaan wajah nya itu.? Kenapa terlihat antusias sekali.
"Terserah.!""1 tau 2 peluru..?"
"Hyung, kau menyebal kan..?" pekik Jungkook menatap Yugyom kesal.
Yugyom hanya nyingir melihat Jungkook yang kesal karna ulahnya.
.
.
.
.
.
.
.
"Jim, kau baik-baik saja..?""Aku baik-baik saja Hyung, hanya banyak pikirkan saja..!" seru Jimin menatap mata kekasihnya nya itu.
Saat ini Jimin dan Yoongi sedang duduk berdua di taman, mereka sedang istirahat karna seharian penuh jalan-jalan keliling kota seoul. Menghabis kan waktu berdua.
Yoongi membolos kerja hari ini, ia menyuruh sekretaris nya mengerjakan semuanya.
"Apa pun masalah mu Jangan terlalu di pikirkan, nanti kau bisa setres..!" seru Yoongi menatap Jimin lebut.
Jimin tersenyum dan menggangguk, Jimin bersyukur karna Yoongi tak bertanya apa yang sedang ia pikirkan.
Karna tak mungkin kan Jimin menceritakan kalau malam ini Jungkook akan di tembak oleh Hyung kesayangan nya atas suruhan Choi Minki teman sekolah mereka.
yaa,, Jimin sedang memikirkan Jungkook sekarang, Jimin tahu Jungkook pasti akan baik-baik saja jika hanya terkena satu atau dua peluru, tapi tetap saja Jimin kawatir, Jungkook itu masih kecil dan sudah di hadapan dengan hal-hal berbahaya seperti ini.
Walaupu Jungkook sering membuat nya kesal, tapi Jimin tetap menyayangi Jungkook, mereka sudah hidup bersama dari kecil, hanya Jungkook keluarga yang Jimin miliki saat ini. Meskipun bukan keluarga kandung, tapi Jimin dan Jungkook sudah saling menganggap sodara kandung.
"Kau tak berniat membagi nya dengan ku..?" tanya Yoongi, siapa tahu kan ia bisa membantu, dan membuat beban pikirkan kekasih nya ini sedikit berkurang.
Jimin melirik Yoongi yang ada di samping nya lalu tersenyum.
"Maaf hyung aku bukan nya tak mau membagi masalah ku dengan mu, tapi ini berkaitan dengan Jungkook, jadi aku tak bisa memberi tahu mu, bisa-bisa kepala ku di penggal olehnya jika memberi tahu orang lain masalah ini..!" seru Jimin dengan nada menyesal nya.Yoongi mengangguk mengerti, ia tak akan memaksa Jimin kalau masalah itu sudah berkaitan dengan Jungkook.
"Maaf kan aku Hyung..!" lirih Jimin meyesal.
"Tak apa, aku bisa mengerti..!" seru Yoongi tersenyum manis.
"Terima kasih Hyung sudah mau mengerti diri ku..!" Jimin membawa Yoongi ke dalam pelukannya dan mengecup puncak kepala Yoongi beberapa kali.
.
.
.
.
.
.
.
"CHOI MINKKIIII, DI MANA KAU.? CEPAT KELUAR.."..
..
..
..
..
..
..
TBC...Wahh ada apakah,,,?
Kira-kira siapa yang memanggil Minki yaa..?
Treak sampe segitu nya. Nggak sakit tu leher..Jangan lupa Vote+Coment oke...

KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You [kth-jjk] √
FanfictionJeon Jungkook, anak laki-laki yang begitu polos yang di ponis pembawa sial oleh kedua orang tua nya sendiri. Karena semenjak kehadiran nya di dunia, pendapatan perusahaan sang ayah semakin menurun. Dan kedua orang tua nya benci kenyataan itu. Hingga...