Happy Reading...
.
.
.
.
.
.
.
Minki menjabak rambut nya kasar, ia kesal, ia marah, kenapa Jungkook baik-baik saja padahal sudah di tembak dengan dua pluru.Padahal ia berharap Jungkook akan kritis atau koma karna tembakan itu, tapi ini apa.? kenapa Jungkook malah baik-baik saja.
Seharus nya satu peluru saja sudah membuat orang kesakitan minta ampun. Tapi Jungkook, jangan kan satu pluru, ini dua pluru si Jungkook masi baik-baik saja. Terbuat dari apa tubuh nya.
"Sial sial sial sial siaaal, Jungkook bajingan, kenapa aku tak meminta Sniper itu membunuh mu saja kemarin..!" Minki melampias kan rasa kesal nya pada barang-barang yang ada di kamar nya.
Kamar Minki sudah seperti kapal pecah sekarang, dari tadi kerjaan nya hanya mengamuk, meracau, memaki, dan mengumpati Jungkook terus menerus.
"Sial, mati saja kau Jeon Jungkook.. Bajingan, brengsek..!" Minki terus menendang-nendang barang-barang yang berserakan di kamar nya, menganggap barang-barang yang di tendang nya adalah Jungkook.
"Aku akan membunuh mu dengan tangan ku sendiri Jungkook, awas saja kau.! Kau tak kan pernah bisa memiliki Taehyung hahahaha..!"
Minki benar-benar terlihat seperti orang gila sekarang.Bersyukur lah karna Tuan Choi ayah minki sedang di kantor dan ibu nya sedang belanja bulanan. Teringat kamar Minki bukan lah ruangan kedap suara, Jadi tak kan ada yang mendengar apa yang Minki katakan, mungkin hanya para Maid dan pengawal saja, tapi mereka malas perduli, apa lagi itu adalah tuan muda mereka si Choi Minki yang sombong dan semena-mena, mereka tak mau kena masalah ngomong-ngomong. Jadi lebih baik berpura-pura tak mengetahui apa-apa saja, karna hanya dengan itu hidup mereka akan tenang dan damai.
"Aku akan membunuh mu Jungkook, hahahaha,, yaa aku akan membunuh mu, awas saja kau Jungkook, kau akan segera mati di tangan ku..!"
Minki tersenyum misterius dan membaring kan badan nya di kasur King size nya, Minki akan tidur untuk menenangkan pikiran nya, ia akan menyusun rencana selanjut nya saat pikirkan nya sudah tenang.
..
.
.
.
.
.
"Baby kau baik-baik saja..?" tanya Taehyung menatap Jungkook sambil memgang tangan kekasih nya itu.Jungkook hanya tersenyum dan mengangguk saja, sejujur nya Jungkook banyak pikirkan sekarang.
Setelah hari di mana Kedua orang tua nya meminta maaf tiga hari yang lalu, mereka jadi lebih sering lagi meminta maaf pada Jungkook, datang ke rumah sakit menjenguk nya setiap hari, membawa makanan kesukaan Jungkook, buah-buahan, bunga dan tanaman-tanaman hidup yang kecil ke ruangan nya.
Kalau boleh Jungkook akui Jungkook sangat bahagia dengan perhatian kedua orang tua nya, walau pun mereka belum mendapat kan maaf dari Jungkook, tapi mereka tetap datang menjenguk nya dan berakhir Jungkook yang akan mengabaikan mereka berdua.
Dan juga setiap kedua orang tua nya datang, maka semua orang akan pergi begitu saja meninggal kan nya, seolah-olah memberi ruang untuk kedua orang tua nya meminta maaf.
"Baby.. Kau melamun lagi..!" seru Taehyung menatap Jungkook yang dari tadi kerjaan nya hanya melamun, melamun dan melamun saja.
"Hyung aku akan pulang..!" seru Jungkook menatap Taehyung serius.
Taehyung menekuk alis nya tak suka, kalau Jungkook pulang berarti ia tak bisa bertemu lagi dengan kekasih nya ini, jika tak bertemu di luar, dan mana tega Taehyung mengajak Jungkook bertemu di luar jika kekasih nya ini belum benar-benar sehat total.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You [kth-jjk] √
FanfictionJeon Jungkook, anak laki-laki yang begitu polos yang di ponis pembawa sial oleh kedua orang tua nya sendiri. Karena semenjak kehadiran nya di dunia, pendapatan perusahaan sang ayah semakin menurun. Dan kedua orang tua nya benci kenyataan itu. Hingga...