Happy Reading...
.
.
.
.
.
.
.
"Baby kau kenapa..? Dari tadi melamun terus.." seru Taehyung masih dengan posisi nya memeluk Jungkook dari belakang, dan jangan lupakan bibir lacnut nya tak bisa diam yang dari tadi mencium leher Jungkook tanpa henti.Tapi Jungkook tak menghiraukan nya, dari tadi kerjaan nya hanya melamun, ahh, lebih tepatnya Jungkook sedang berfikir apa kira-kira yang harus ia lakukan.
Percakapan dengan Yugyom Hyung nya di restoran sea food kemarin cukup membuat Jungkook terkejut, dan menguras pikirkan nya.
Tidak, Jungkook bukanya takut mati karna tembakan peluru Sniper Hyung nya sendiri, Author pernah bilang kan, kalau hanya satu atau dua peluru saja tak akan membuat Jungkook mati atau merasa kan sakit.
Tapi yang menjadi beban pikirkan Jungkook adalah orang yang membayar Hyung nya itu, menyuruh Yugyom Hyung nya melukai nya sedemikian rupa. Dan para readers pastinya sudah tahu berapa bayaran yang di keluar kan oleh orang yang sangat berambisi ingin mencelakainya.
500 juta Won man, dan Jungkook yang notabennya adalah orang kaya sejagat raya saja tercengang mendengar nominal bayaran yang hyung nya minta pada orang yang menyuruh untuk mencelakai nya itu. Kalau setiap hari dapet 500 juta won hanya dengan menjadi pembunuh, Jungkook berfikir untuk menjadi pembunuh saja, lagi pula kemampuan menembak nya benar-benar sudah di atas rata-rata.
Jungkook menggelengkan kepalanya menepis pikirkan bodoh nya, ia harus fokus memikirkan bagai mana cara menjebak orang yang berniat mencelakai nya itu.
Taehyung menyerngit kan alis nya bingung, sebenarnya apa yang di pikirkan kekasih mungil nya ini.
"Kau kenapa baby..? Kau melamun terus dan tak menjawab pertanyaan ku..?" tanya Taehyung mulai kesal.Jungkook menghela nafas lelah, mendongak ke samping tepat di mana wajah Taehyung berada, lalu memberi ciuman singkat di bibir sang kekasih yang dari tadi mencium leher nya tanpa henti.
"Tak ada Hyung.. Aku hanya berfikir untuk keliling dunia untuk memantau perusahaan cabang ku, tapi mengingat diri mu membuat ku harus berfikir ulang..!" pastinya Jungkook berbohong, karna tak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya pada Taehyung, bisa-bisa Taehyung marah kalang-kabut dan tak bisa mengontrol emosinya mendengar jika belahan jiwa nya akan di celakai oleh orang jahat.Kalian tahu sendiri kan bagaimana Tuan Kim Taehyung ini, sifat fossessive nya membuat Jungkook tak terlalu bebas dan harus melakukan segala sesutu yang mungkin membuat Taehyung cemburu atau marah secara sembunyi-sembunyi.
Taehyung yang mendengar ucapan Jungkook menggeram tak suka, yaa iya, siapa yang mau di tinggal kekasih keliling dunia dan pastinya itu tak akan membutuh kan waktu yang sedikit.
Di tinggal seminggu tanpa kabar saja sudah membuat Taehyung seperti mayat hidup, dan itu hanya satu negara yang Jungkook kunjungi yaitu London, dan sekarang kekasih nya ini bilang mau keliling dunia memantau perusahaan nya satu persatu, oh NO Taehyung tak akan mengizin kan nya, dan jika Jungkook ngotot ingin pergi, maka Taehyung akan mengikat dan mengurung Jungkook di dalam kamarnya agar tak pergi ke mana-mana.
Entah sejak kapan, bukan hanya rasa cinta dan Sayang yang Taehyung rasakan pada Jungkook melainkan rasa obsesi juga, dan obsesi itu semakin menjadi-jadi kala Jungkook pergi meninggalkan nya tanpa kabar. mungkin sebelum nya Taehyung masih bisa mengontrol diri nya, tapi ia tak tahu untuk sekarang, mungkin jika Jungkook memilih untuk tidak pergi, Taehyung tak akan melakukan apa yang baru saja ia pikirkan.
"Kau tak akan kemana-mana baby..!" geram tertahan Taehyung, dan semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Jungkook, kembali memberi kan kecupam kupu-kupu di leher dan pundak mulus nan putih kekasih nya. Bahkan sekarang Taehyung sudah berani menjilat dan menghisap leher jenjang kekasih nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You [kth-jjk] √
FanficJeon Jungkook, anak laki-laki yang begitu polos yang di ponis pembawa sial oleh kedua orang tua nya sendiri. Karena semenjak kehadiran nya di dunia, pendapatan perusahaan sang ayah semakin menurun. Dan kedua orang tua nya benci kenyataan itu. Hingga...