44

16K 1.5K 38
                                        

Happy Reading...
.

.

.

.

.

.

.
Nyonya Jeon menatap suami nya yang sedang berdiri di depan jendela besar ruangan kerja di Mansion nya itu dengan tatapan sedih. Dari tadi mereka berdua hanya diam larut dalam pikiran yang sama, yaitu memikir kan Jeon Jungkook putra mereka.

Nyonya Jeon menghela nafas lelah.
"Yeobo, apa Jungkook taka akan mengundang kita ke festa ulang tahun perusahaan nya.?" tanya Nyonya Jeon dengan sedih.

Tuan dan Nyonya Jeon memang sudah tahu prihal ulang tahun prusahaan Jungkook yang akan di adakan nanti malam di Mansion pribadi nya. Berita nya sudah tersebar luas di Station TV.

Dan orang tua dari Jungkook itu sedang menunggu sang anak mengirim undangan untuk mereka berdua. Walau pun mereka tak terlalu yakin Jungkook akan mengundang nya, teringat kesalahan mereka di masa lalu benar-benar tak termaaf kan.

Tapi walau pun begitu, mereka tetap menunggu, berharap putra bungsu yang telah mereka buang itu memaaf kan mereka berdua dan segera mengirimi mereka undangan untuk menghadiri festa prusahaan cabang nya itu.

Taun Jeon menghela nafas lelah lalu berbalik melihat sang istri.
"Aku juga tak tahu, teringat Jungkook belum memaaf kan kita, aku rasa kecil kemungkinan Jungkook akan mengundang kita yeobo, tapi tak ada salah nya menunggu, kita tunggu saja sampai jam 08 malam tepat saat festa nya di mulai, kalau sudah jam itu kita belum menerima undangan, berarti Jungkook memang tak mengundang kita.!" seru Tuan Jeon dengan parau, dan menatap istri nya sedih.

Nyonya Jeon menangis mendengar apa yang suami nya itu katakan, ia sedih sekali karna kehidupan keluarga nya harus berakhir seperti ini, seandai nya dulu mereka tak membuang Jungkook di London, pasti nya mehidupan keluarga mereka tak akan seperti ini.

Mereka mempunyai dua putra, tapi serasa tak memiliki anak satu pun. Wonwoo putra pertama mereka tak mau berbicara dengan kedua orang tua nya jika belum mendapat kan maaf dari Jungkook adik nya.

Sedang kan Jungkook putra bungsu mereka yang telah mereka buang sebegitu jauh nya tanpa rasa kasihan sama sekali, dan berharap putra bungsu nya itu meninggal di negara yang kejam itu, tapi sekarang Jungkook malah kembali dengan sejuta kesempurnaan dan kejutan.

Jungkook kembali dengan dunia yang sudah berada di dalam genggaman nya, semua orang menyayangi dan tunduk pada nya, Dan semua itu tentu saja membuat kedua orang tua itu terkejut bukan main, dan dengan segala kesempurnaan yang Jungkook bawa kembali membuat kedua orang tua nya menyesal.

Lagi-lagi tuan Jeon menghela nafas lelah, jika mengingat-ingat apa yang telah mereka lakukan pada putra bungsu nya itu.

Kalau boleh jujur Tuan Jeon sangat bangga pada Jungkook putra nya, ia baru sadar kenapa tuhan memberi nya cobaan dengan kemerosotan penghasilan perusahaan nya tepat saat Jungkook lahir keduania, ternyata itu hanya sebuah cobaan, itu hanya awal untuk keluarga nya yang akan mengendali kan dunia bisnis melalui Jungkook, tapi karna keegoisan dan ketamakan nya membuat mereka berdua hilang akal dan pikiran hingga berpikir Jungkook adalah anak pembawa sial dan menyingkir kan nya dengan membuang nya begitu jauh dari negara kelahiran nya.

Tuan Jeon memejam kan mata nya mengingat kebodohan nya itu.

Cling..

Kedua orang itu menoleh kearah Laptop tuan Jeon yang terletak di atas meja kerja nya.

Tapi tuan Jeon mengabaik kan nya, karna itu mungkin adalah email tentang pekerjaan kantor nya yang di kirim sekretaris nya.

"Priksa lah yeobo, mungkin saja itu penting.!" Nyonya Jeon melihat ke arah suami nya dengan jejak-jejak air mata di pipi tirus nya.

Who Are You [kth-jjk] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang