36

17.8K 1.6K 67
                                        

Happy Reading...
.
.
.
.
.
.
.
"CHOI MINKKIIII, DI MANA KAU.? CEPAT KELUAR.."
Suara triakan itu menggelegar di seluruh penjuru Mashion mewah itu, tanda sang pelaku triakan sangat marah dan emosi.

Bahkan urat-urat leher nya sampai menyembul keluar karna emosi yang sudah benar-benar di puncak nya.

Siapa pun yang mendengar nya pasti akan sangat terkejut dan bergidik ngeri mendengar nya. akan semakin ketakutan jika melihat wajah sang pelaku teriakan sudah memerah padam menahan emosi. Jika ini di tokoh kartun kalian pasti bisa melihat asap merembes keluar dari kedua telinga itu.

Bahkan para Maid dan pengawal sampai-sampai tersentak kaget karna suara triakan tiba-tiba itu.

Karna yang di panggil tak kunjung terlihat atau hanya sekedar menyahuti Panggil lannya, membuat sang pelaku teriakan semakin menggeram marah. Diri nya sudah sangat marah di buat semakin berkali kali lipat marah karna kesal dan jengkel.

"CHOI MINKIIII KELUAR, APPA INGIN BICARAA.!" triak nya lagi.

yaa orang itu adalah Tuan Choi, appa dari Choi Minki, ia benar-benar kesal karna tiba-tiba melihat saldo rekeningnya hilang 2% entah kemana, dan pastinya tersangka utama adalah sang anak, karna siapa lagi kalau bikan anak manja dan nakal nya itu. Jika ia menuduh sang istri, itu tidak mungkin karna sang istri tak pernah membeli barang-barang mahal berlebihan, paling hanya kebutuhan rumah tangga mereka saja, dan itu pu pengeluaran nya tak seberapa.

"yeobo ada apa..? Kenapa triak-triak seperti itu..?" seru Nyonya Choi menghampiri sang suami yang berdiri di ruang tengah dengan wajah marah dan nafas tak beraturan.

"Di mana anak sialan itu.. Di mana Dia..?" triak Tuan Kim saat melihat sang istri baru saja keluar dari kamar.

Nyonya Choi cukup terkejut melihat sang suami meneriaki nya, tapi dengan cepat ia menormal kan kembali mimik wajah nya, ia harus mengerti situasi, saat ini suami nya sedang tersulut emosi, jadi ia bisa memaklumi nya. Tapi ia cukup kesal karna mendengar anak semata wayangnya di panggil anak sial. Itu kan anak nya juga, dasar tua bangka sialan. Untuk sayang.

"yeobo jangan seperti itu, memang nya ada apa.? Kenapa kau sampai menyebut anak mu anak sial..?" tanya Nyonya Choi dengan lembut sembari mengelius lengan sang suami, mencoba memberi ketenangan agar sang suami tak marah-marah lagi.

"Anak itu.-" suara Tuan Choi tercekat di tenggorokan nya.

Tuan Choi menarik nafas dalam-dalam, berharap dengan itu emosi nya yang sudah memberontak ingin keluar dan segera mendapatkan pelampiasan sedikit mereda.

"Minki, anak itu memakai uang di rekening ku sebesar 500 juta won dan entah di kemana kan aku tak tahu, dan itu membuat ku kalang kabut menahan amarah, anak itu benar-benar kurang ajar, di mana dia sekarang..?"

Geram Tuan Choi prustasi, yaa jelas lah ia prustasi 2% dari isi rekeningnya hilang begitu saja, sedang kan ia dengan susah payah bekerja siang malam demi menghidupi keluarga nya.
Ia bahkan tak pernah melupakan uang jajan Minki yang terbilang sangat banyak, apa itu belum cukup.?

Apa lagi yang di lakukan anak itu sampai-sampai menguras isi rekeningnya.?

Nyonya Choi cukup terkejut mendengar ucapan sang suami, ia juga lansung bertanya-tanya kira-kira Minki apa kan uang sebanyak itu.

Tak.. Tak.. Tak..

Sontak kedua orang tersebut lansung menoleh ke arah sumber suara.

Tuan Choi semakin menggeram marah melihat anak nya turun dari lantai satu dengan wajah khas baru bangun tidurnya.

Tanpa pikir panjang Tuan Choi lansung menghampiri sang putra, menyeret nya paksa untuk turun, dan lansung menghempas kan nya bagai kan barang di lantai.

Who Are You [kth-jjk] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang