Happy Reading...
..
.
.
.
.
.
Pagi nya semua berkumpul di meja makan akan sarapan bersama, semua terasa biasa saja bagi para tamu Jungkook, tapi lain hal nya dengan sang pemilik Mansion. Jungkook merasa begitu canggung karna diri nya yang harus duduk di kursi yang memang hanya pemilik Mansion yang akan menduduki nya. Kirsi di mana hanya kepala keluarga yang duduk di sana, kepala keluarga yang memimpin sarapan pagi ini.Dan diri nya bukan kepala keluarga, walaupun ia pemilik Mansion tetap saja ia malu jika harus duduk di sana.
Dan Taehyung menyadari ketidak nyaman kekasih nya itu.
"Baby kau kenapa.??" pertanyaan Taehyung membuat semua orang yang sedang asik sarapan terhenti.
Hoseok yang tadi nya mau memasuk kan daging ke dalam mulut nya tak jadi, NamJoon yang akan meminum air juga tak jadi, SeokJin yang sudah menyumpit ayam jatuh kembali, Wonwoo yang tadi nya mengunyah jadi berhenti. Semua orang yang sedang asik makan jadi berhenti hanya karna pertanyaan Taehyung ke pada Jungkook. Kecuali Jimin, Yugyom dan Yoongi mereka tetap melanjut kan makan tapi sesekali melihat ke arah Jungkook.
"Aku tidak bisa duduk di dini, ayo bertukar hyungie!" cicit Jungkook dengan yakin.
Karna semua yang ada di sana memang pintar dan cerdas, jadi otak mereka lansung loading dan mengerti kenapa si tuan muda Jeon tak nyaman duduk di sana.
Taehyung menggeleng tak mau, bagai mana bisa ia duduk di sana sedang kan pemilik Mansion ada di sini.
"Aku tak mau, nyaman kan diri mu baby, tak ada yang akan protes kau duduk di sana, karna itu memang tempat mu!" seru Taehyung menggenggam tangan sang kekasih mencoba untuk menenang kan nya.
"Aisss.. Aku tak mau, Jimin hyung kau makan terus ayo tukar tempat!" grutu Jungkook dan lansung berdiri menghampiri Jimin yang duduk di samping Taehyung.
Jimin menatap Jungkook kesal, apa lagi diri nya, ia akan sangat sulit bergerak karna malu duduk di sana.
"Aku tak mau, Minta Yugyom saja!" tolak Jimin dan kembali melanjut kan sarapan nya.Yugyom yang mendengar nama nya di sebut pun mendongak dan menatap Jungkook yang juga sedang menatap nya.
"No!" tolak Yugyom menatap Jungkook yakin, padahal Jungkook belum mengatakan apa-apa.Semua orang menatap Jungkook dalam diam, Jungkook terlihat sangat kesal karna hanya berdiri di sana tak ada yang mau bertukar tempat duduk dengan nya.
Jungkook melihat ke arah Wonwoo hyung nya yang juga sedang menatap nya bingung.
"Wonwoo hyung!" cicit Jungkook memohon."Tck.. Aku tak mau! Kau gila meminta ku duduk di singgasana mu!?" Jungkook mendengus mendengar hyung biologis nya itu menyabut kursi makan kursi singgasana. Bukan kah itu terlalu berlebihan.
Jungkook berfikir siapa kira-kira yang tak akan menolak permintaan nya kali ini, karna demi penis Taehyung yang tak pernah bisa puas menggempur lubang anal nya, kaki Jungkook sudah keram karna berdiri dan ia juga lapar belum makan dari tadi malam, hanya dua serut Wine saja yang masuk kedalam perutnya.
Jungkook. Melihat semua orang yang sedang menatap diri nya dalam diam.
"Baby ayo duduk, kau belum ma—!""APPA, yaa.. Appa ayo bertukar tempat duduk!" pekik Jungkook dan lansung menghampiri Tuan Jeon nya dan menarik tangan nya agar berdiri.
Semua orang blank.. Menatap Jungkook tak percaya, sedang kan tuan dan Nyonya Jeon mematung tak menyangka kalau diri nya lah yang akan Jungkook sebut selanjut nya.
Jungkook dengan santai nya menduduk kan tuan Jeon di kursi milik nya dan kembali berlari mengambil piring yang tuan Jeon pakai tadi.
"Makan lah dengan santai Appa, aku sangat lapar jadi jangan menolak!" bisik Jungkook dan kembali duduk di kursi nya.Semua masih diam menatap Jungkook yang mulai sibuk dengan makanan nya. Bahkan Jimin, Yugyom dan Yoongi yang tadi nya tak perduli dengan apa yang Jungkook lakukan jadi mematung seketika melihat apa yang Jungkook lakukan.
"Makan lah dengan cepat, apa tuan-tuan semua tak akan kekantor hari ini??" tanya Jungkook sambil memakan makanan nya dengan sopan dan berwibawa.
Semua nya mengangguk dan berusaha untuk tak perduli dengan kejadian tadi.
"Eomma aku ingin ikut kerumah mu sekarang!" seru Jungkook menatap Nyonya Jeon yang terlihat mematung dengan apa yang baru saja ia katakan.
Seperti nya Jungkook benar-benar ingin semua orang tak makan, karna apa saja yang keluar dari bibir si manis akan membuat semua orang terdiam membisu.
Jungkook mengerjab-erjab kan mata nya beberapa kali lalu mendongak melihat semua orang yang sedang menatap nya.
"Why..?? Boleh kan eomma?" tanya Jungkook menatap Nyonya Jeon dengan tatapan polos nya.
Nyonya Jeon mengangguk cepat dengan berlinang air mata, ia bahagia sekali karna putra bungsu nya itu banyak bicara kepada mereka hari ini.
Jungkook menghela nafas, ini kenapa malah menangis begini, kan ia hanya ingin berkunjung, bukan nya mau menyiksa orang.
"Kenapa eomma malah menangis? Tak ikhalas membawaku berkunjung.?" tanya Jungkook kesal.
Nyonya Jeon menggeleng brutal.
"Ti-tidak sa-sayang.. Menginap pun kau boleh, rumah kami rumah mu juga.! Kau boleh datang dan pergi kapan pun kau mau!" seru Nyonya Jeon dengan cepat takut putra nya itu salah sangaka."Benarkah.??" tanya Jungkook antusias. Anggukan semangat Nyonya Jeon sebagai jawaban.
Persekian detik nya Jungkook lansung lemas mengingat ia tak bisa menginap di Mansion kedua orang tua nya. Mansion yang ia tinggali dulu hanya dua tahun lama nya itu.
"Tapi aku, Jimin hyung dan Yugyom hyung harus ke Amsterdam nanti sore, jadi ak—""Kau apa-apaan baby.? Mau apa lagi kau ke Amsterdam, baru kemarin kau kembali dari London.! Kau mau apa kesana!?" Taehyung menatap Jungkook nyalang. Ya jelas ia marah, baru kemarin ia di tinggal satu minggu tanpa kabar dan sekarang kekasih nya itu mau meninggal kan nya lagi.
Bukan nya menjawab pertanyaan kekasih nya itu, Jungkook malah balik bertanya.
"Hyung mau ikut??" tanya Jungkook antusiasTaehyung menatap Jungkook heran, kenapa kekasih nya itu malah mengajak nya.
"Kenapa aku harus ikut??" tanya Taehyung heran sendiri."Aku kesana bukan untuk bekerja, aku hanya akan mengetes kemampuan menembak ku saja hyung! Jadi kalau hyung ikut, hyung bisa belajar menembak di sana!" seru Jungkook antusias.
Semua orang blank.. Kecuali Jimin dan Yugyom tentu saja. Taehyung mendengus kesal, ke–Ansterdam hanya untuk mengetes keahlian menembak saja, di korea masih bisa kan? Kenapa harus jauh-jauh ke Ansterdam.
"Kenapa harus Ansterdam baby.? Terlalu jauh, di korea kan masih bisa!" protes Taehyung tak trima.
Jungkook cemberut, kenapa ia tak berbohong saja tadi, jadi kan tak ada yang bisa menghentikan nya pergi kemana pun kalau sudah masalah pekerjaan.
"Tapi hyungie~~!!""Tak boleh!" tolak Taehyung tegas. Mana mau ia membiarkan diri nya di tinggal jauh lagi.
Semua orang menatap Taehyung jengah, menghalangi Jungkook kemana-mana seperti suami nya saja.
Jungkook cemberut ia kesal sekali tak jadi bermain-main dengan senjata di negara yang terkenal suka menjajah itu.
"Yaa sudah, —kapan kita menikah?"
....
..
..
..
..
..
..
TBC...Author juga blank.. Sama pertanyaan Jungkook tapi!! Kkk~~
Bentar lagi mau END.. Kalian mau END nya kayak gimana..?? Mau Taekook menikah terus punya anak.? Atau Sad END aja..??
————————Smoga suka dan nggak ngrcewain.. Maaf kalau banyak typo nya.. Sampai ketemu di part selanjut nya..
Jangan lupa Vote+Coment oke..

KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You [kth-jjk] √
FanfictionJeon Jungkook, anak laki-laki yang begitu polos yang di ponis pembawa sial oleh kedua orang tua nya sendiri. Karena semenjak kehadiran nya di dunia, pendapatan perusahaan sang ayah semakin menurun. Dan kedua orang tua nya benci kenyataan itu. Hingga...