Sampai jumpa Ranau

1.7K 89 0
                                    


Pagi cerah matahari tersenyum bahagia. Nayla melangkah kan kakinya menaiki bus yang akan mengantarkan nya ke Bandung.
Bus berjalan melewati pinggiran danau Ranau.
Nayla menatap ke luar jendela bus dan mengeluarkan buku diary nya

Selamat tinggal Ranau
Aku pasti akan kembali
cepat atau lambat
Terimakasih untuk semua kenangan
Yang pernah kau berikan
Di kota ini

Nayla menutup diary nya
Dan memejamkan mata.
Perjalanan akan memakan waktu cukup lama.

Setelah hampir sehari semalam akhirnya Nayla tiba di kediaman keluarga nya. Sanjaya house, rumah yang begitu luas dan megah
Tapi sepi penghuni
Mungkin banyak ART di rumah ini
Tapi mama dan papanya jarang di rumah, mereka sibuk mengurus bisnis keluarga Sanjaya.
Adiknya Amelia Putri Sanjaya bahkan terbiasa dengan keadaan ini.
Bi Inah adalah salah satu ART yang sudah sangat lama bekerja di sini
Dan cukup dekat dengan Amel.

"Assalamu'alaikum"
Nayla memasuki rumah

"Waalaikumussalam..Mbak nayla......."Amel yang berteriak dan langsung memeluk Nayla.

"Kamu apa kabar dek?

"Ayo masuk dulu, ntar aja tanya tanya
Pasti mbak capek ya.. langsung ke kamar aja mbak"
Amel menarik kakak nya ke kamar atas

"Serius ini kamar buat mbak?"Nayla heran

"Kenapa? Mbak enggak suka dekorasi nya ya?"

"Bukan gitu dek tapi ini terlalu luas dan mbak gak biasa pake AC

"Cobain dulu lama-lama juga nanti biasa. Ya udah mbak istirahat
Amel mau keluar sama temen-temen ada tugas sekolah
Kalau ada apa-apa panggilan bi Inah
ya"
Amel menutup pintu kamar Nayla

"Makasih ya Mel..

Nayla menatap jam dinding
Ternyata masih pukul delapan pagi
Nayla merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Setelah beberapa jam tertidur Nayla akhirnya bangun dan turun ke bawah
Nayla bertemu ni Inah

"Non Nayla udah bangun, mau dibikinin apa?"

"Gak usah repot-repot bik, saya cuma mau liat liat rumah ini"

"Saya temenin ya?"

"Mmm..boleh boleh"
Nayla tersenyum


Nayla dan bi Inah berjalan jalan dan tiba di taman belakang

"Bik mama sama papa kapan terakhir pulang? Dan mereka di mana sekarang?"

"Seminggu yang lalu non, setau bibik mereka di Singapura. Kenapa non?"

"Amel sendirian terus di rumah
Makasih ya bik udah jaga Amel"

Nayla beralih duduk di kursi taman
"Itu kewajiban saya non. Sekarang kan ada non Nayla jadi Amel gak bakal sendirian lagi"

"Tapi saya bakal jarang di rumah bik
Saya akan fokus kuliah agar cepat lulus dan mungkin saya akan lebih sering di panti asuhan pelita"

"Bibik cuma mau yang terbaik buat non Nayla dan Amel tapi non jangan lupa pulang ke rumah ya" ni Inah menatap Nayla

"Iya Bik pasti kok."

Panti asuhan pelita
Adalah panti yang di dirikan oleh kakek nayla. Semenjak kakek nya meninggal nenek tinggal di desa, saat itu Nayla belum lahir.
Nayla hanya tinggal 2 Minggu bersama mama dan papa nya
Setelah itu ia tumbuh dan besar bersama nenek nya.

Diary Untuk Tuhan| Rian ArdiantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang