Nayla sibuk di Jakarta. Bahkan di apartemen jarang bertemu Amel karena mereka fokus dengan tugas masing-masing.
Siang ini Nayla pergi ke toko buku dan sialnya dia malah bertemu Kevin
"Lo lagi..Lo lagi..
Bukannya Lo di Bandung ngapain di sini?" Kevin menunjukkan wajah tak suka"Itu bukan urusan kamu" Nayla tak menanggapi dan fokus memilih buku
"Aku udah ketemu bukunya"
Ucap seseorang yang mendekati Kevin"Oh yaudah..kita langsung ke kasir aja" Kevin ingin berjalan tiba-tiba berhenti
"Bentar bentar aku mau kenalin kamu sama temen""Siapa?" Wanita itu penasaran
"Nayla.." panggil Kevin
Nayla menoleh
"Dia siapa Vin?"
"Dia temen aku Nayla dan Nayla ini elin pacar gue" ucap Kevin tersenyum bangga
"Elin Mariska" wanita itu mengajak Nayla berjabat tangan
"Nayla Puspa" Nayla membalas nya
"Lo Nayla penulis itu?" Tanya elin
"Mungkin" jawab Nayla
"Tunggu bentar" elin mengeluarkan sebuah novel dari tas yang ia bawa
"Gue minta tanda tangan Lo..boleh?"Nayla mengangguk dan mengambil novel itu
"Beb kamu nge fans sama dia? Sejak kapan?"
"Udah lama kok. Mungkin sejak novel karya Nayla Puspa di rilis. Aku suka ceritanya"
"Makasih karena sudah mau membaca novel saya" Nayla mengembalikan novel itu dan langsung pergi
Kevin POV
Gue gak nyangka kalo si es kutub itu seorang penulis. Setau gue dia kuliah jurusan astronomi. Ah..bodo amat.
Itu bukan urusan gue jadi kenapa harus ambil pusing"Beb kamu kok gak pernah bilang kalo Nayla Puspa itu temen kamu" tanya elin
"Ya..kamu gak nanya. Lagian bukan temen Deket. Kebetulan temen dia itu fans aku"
"Aku gak cemburu kok kalo kamu mau temenan sama cewek. Ya sebatas temen. Apalagi kayak Nayla..dia itu jenius menurut aku"
"Tau apa kamu tentang dia?" Kevin penasaran
"Ya tau lah..
Liat aja Instagram nya. Isi nya keren keren semua. Penuh karya""Kamu Ngapain sih ngepoin yang kek gituan"
"La..kenapa? Bukannya bagus. Itu kan bukan kek akun akun gosip gak jelas. Isi nya pengetahuan, inspirasi dan motivasi"
"Ya..juga sih. Ini yang aku seneng dari kamu" senyum Kevin
"Mulai...gombal lagi... dasar tengil"
Canda elinGue nganterin elin pulang. Dia baru beberapa hari di Indonesia. Udah lama gak ketemu. Kita udah pacaran cukup lama. Kurang lebih dua tahun
Walaupun harus tertutup dari media
Tapi gue nyaman sama diaSore ini elin ngajak gue ketemuan
Heran gue..prasaan tadi siang kita baru ketemu. Ya... mungkin dia udah kangen lagi sama gue.Gue jemput dia. Gue penasaran dia bilang mau ngomongin sesuatu yang penting. Dia cuma diem aja selama di mobil sama gue.
Hingga kita tiba di tempat tujuan dia tetap diem..
"Beb kamu kenapa? Katanya mau ngomong? "
"Maafin aku vin. Aku gak bisa" elin tertunduk
"Gak bisa apanya? Oh.. aku tau pasti kamu mau kita go public "
"Bukan itu Vin.. tapi aku mau kita putus" elin mengangkat wajahnya yang sejak tadi tertunduk
"Putus? Kamu jangan bercanda..
Kamu mau nge prank?" Tanya Kevin santai"Aku serius..aku mau kita putus mulai sekarang"
Kevin bingung dengan sikap elin
"Kita udah lama pacaran. Salah aku apa? Dan kenapa kamu tiba-tiba berubah kek gini""Kamu gak salah apa-apa. Aku yang salah. Sebenarnya aku udah tunangan sebulan yang lalu. Aku balik ke Indonesia cuma buat mutusin kamu dan mengakhiri semuanya" ucap elin dengan penuh keseriusan
"Aku gak percaya sama ucapan kamu. Gak semudah itu. Kita udah jalan se jauh ini dan kita baik-baik aja" ucap Kevin
"Maafin aku Vin.." elin mengeluarkan surat undangan pernikahan nya
Kevin yang melihat itu masih tak percaya.
"Segitu niatnya kamu nge prank aku. Udahlah..kamu gak bakal berhasil""Aku gak nge prank Dan aku gak lagi becanda. Sekarang kita gak ada hubungan apa-apa lagi. Dan aku harap kita bisa jalanin hidup kita masing-masing"
elin mencoba menahan air matanya yang hendak keluar"Aku gak mau putus. Kalaupun kamu punya tunangan ya...putusin aja dia"
Tolak Kevin"Aku udah mau nikah sama dia. Kamu bisa Dateng kok" elin memberikan undangan itu pada Kevin dengan tangan sedikit gemetar
"Kenapa? Apa yang kurang dari aku" tatap Kevin mendalam
"Kamu sempurna. Tapi takdir yang tak mengizinkan. aku di jodohin sama keluarga ku setahun yang lalu.
Aku mau cerita ke kamu tapi aku takut kamu marah. Aku dan dia sama-sama tinggal di Singapura dan kita sering bareng. Saat itu aku ngerasa nyaman dan mulai Nerima perjodohan itu.
Sekali lagi maafin aku
Aku harap kamu ngerti"Elin pergi dari hadapan Kevin yang masih berdiri kaku
Apa ini mimpi? Gue gak bisa percaya semua ini. Kenapa dia sejahat itu
Salah gue apa? Kenapa rasanya begitu nusuk saat dia ninggalin gueGue udah kasih apa yang dia mau
Bahkan hati gue udah gue jaga buat dia. Gue gak masalah harus LDR sama dia saat dia di Singapura.
Kenapa? Apa gue gak sempurna di mata dia...#thanks readers
#jangan lupa vote 😉 grati kok 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Untuk Tuhan| Rian Ardianto
Fantasy"Lo es batu, dia es kutub Kalo Lo masih bisa cair. Na, Kalo dia cair bahaya" ucap Kevin pada Rian Rian hanya penasaran dengan kehidupan Nayla yang penuh teka-teki No co-past _KARA High rank on #1 astronot #4 rianardianto #5 astronomi