Keputusan Bersama

658 51 0
                                    




Keluarga Sanjaya sedang berkumpul.
Mungkin hanya ada Waktu untuk makan malam. Selain itu pak Ardi dan Bu Rani sangat sibuk.

"Jadi gimana mel?" Tanya Nayla

"Ya..gitu gak ada apa-apa"

"Oh ya..Nayla
Mama sama papa bakal bilang hal penting tapi katanya kamu mau ngomong sesuatu?" Ucap Bu Rani

"Iya ma..
Mama tau Rian itu temen Nayla bukan? Dan Amel ngefans sama dia. Dia sempurna menurut Amel dan Nayla pikir kenapa gak Amel aja yang di jodohin? Kan sama aja"

"Tapi mama sama papa lebih setuju kamu. Dan Bu Andini dia suka sama kamu. Dia mau kamu jadi mantu nya"

Nayla terkejut begitu pun Amel

"Papa sama mama udah bicara sama keluarga mereka kalo kalian bakal tunangan selepas kamu wisuda"
Ucap pak Ardi

Amel tersenyum senang. Seolah doanya terjabah

Nayla hanya diam terpaku dan mencoba mencerna perkataan papa nya.

"Nayla gak bisa. Nayla udah daftar S2 ke Eropa"

"Menurut papa itu gak masalah. Lagipula usia kalian masih muda setelah lulus S2 kalian baru nikah"

"Amel setuju. Amel yakin mas jom itu cowok baik-baik"

"Terserah kalian. Nayla ngikut aja"
Nayla Hanya bisa pasrah











Nayla untuk kesekian kalinya ke Jakarta. Kali ini ia ada tugas di planetarium Jakarta. Kurang lebih dua Minggu. Ia menginap dia apartemen Amel walaupun jaraknya agak jauh.

Hari ini Nayla meminta Rian menemuinya di salah satu tempat makan di dekat danau

"Assalamu'alaikum
Maaf lama nunggu..biasa harus izin dulu" ucap Rian

"Wa'alaikumussalam
Aku yang harusnya minta maaf karena udah nyita waktu kamu"

"Kamu pasti mau bahas masalah pertunangan bukan? Maaf ya aku gak bisa cegah"

"Kamu udah tau bukan. Dan aku pikir itu terlalu jauh Rian. Apa kamu tidak salah mengambil keputusan?"
Tatap Nayla serius dan dingin

"Aku hanya menuruti nb keluarga ku"

"Tapi kamu yang bakal jalanin. Dan apa kamu tau aku akan kuliah di luar negeri setelah itu"

"Kamu mau ke luar negeri? Buat S2?
Selamat ya..aku doain kamu sukses"
Rian tersenyum senang

"Makasih doanya..
Dengar Rian..aku bakal di sana kurang lebih dua tahun. Dan kalo selama itu kamu mau mencari orang yang kamu suka silahkan...
Aku harap kamu bisa menemukan alasan yang bisa membatalkan pertunangan kita nanti.
Aku tau pertunangan ini bakal terjadi
Aku juga gak mau keluarga ku kecewa
Tapi kamu dan aku punya waktu dua tahun untuk mencari alasan. Aku tidak pernah meminta kamu setia selama aku di sana. Karna aku gak pernah janji sama kamu kalo aku bakal setia" ucap Nayla panjang lebar

"Kamu benar. Kalo suatu saat kamu nemuin orang yang kamu mau, kamu bisa batalin pertunangan kita. Lucu rasanya obrolan kita ini. Kita bahkan belum tunangan tapi sudah berencana membatalkannya" kekeh Rian

"Karna saat ini kamu belum punya alasan yang kuat buat nolak
Tapi aku yakin suatu saat bakal ada orang yang datang ke kehidupan kamu dan dia seperti yang kamu inginkan"

"Dan aku harap kamu juga gitu"

Nayla dan Rian menyantap makan mereka. Hanya ada diam saat mereka makan. Setelah selesai mereka baru bicara lagi

"Maaf aku cuma ajak kamu makan di sini. Aku gak biasa makan di tempat mahal" ucap Nayla

"Gak papa kok. Pemandangan di sini bagus dan makanan nya juga enak"
Rian mengakui semua itu

"Aku udah bayar tadi..
Aku harus pulang sekarang" Nayla berdiri

"Kok kamu yang bayar" Rian merasa tidak enak

"Gak usah khawatir. Aku gak bakal bangkrut mentraktir kamu di tempat seperti ini"

"Kamu aku anter ya..?" Tawar Rian

"Gak perlu. Aku bawa sepeda kesini"

"Kamu pake sepeda?" Tanya Rian bingung

"Aku bakal cukup lama di Jakarta jadi kemarin Amel yang beli sepeda. Nanti kalo aku balik sepeda nya bisa buat amel"

"Tapi aku bakal iringin kamu dari belakang. Ini udah malem. Aku gak mau kamu kenapa-kenapa"

Nayla hanya mengangguk.











Rian POV

Gue bakal tunangan sama nayla setelah dia wisuda. Sekarang Nayla lagi di Jakarta. Niatnya mau kenal dia lebih jauh tapi gue ada turnamen di luar negeri. Bukan turnamen besar tapi cukup penting buat gue. Hanya beberapa wakil Indonesia yang di kirim dan gue salah satunya.

Gue bisa hubungin Nayla Lewat telpon selayaknya teman

Selain itu Amel juga sering ngasih tau kabar Nayla setiap hari











#thanks...
#jangan lupa vote 😉
#kasih saran....

Diary Untuk Tuhan| Rian ArdiantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang