Hari pertama di Jakarta

883 62 0
                                    


Nayla sibuk memasak untuk sarapan pagi. Ia sarapan sendirian karena Amel sudah pergi setelah subuh

Ponsel nya berbunyi

+62852xxxxxx
Saya Rian
Save, Alhamdulillah
Tidak, tidak masalah

Ya saya save.

Saya akan kembalikan
Uang kamu pagi ini


Tidak perlu
Sudah saya katakan
Saya benar-benar ikhlas

Chat end

Nayla tetap pergi ke pelatnas
Setibanya di sana nayla kembali mengirim pesan pada Rian

Nayla menunggu di salah satu kursi panjang.
Tak butuh waktu lama orang yang di tunggu tunggu pun tiba

"Maaf ya lama nunggu. Saya ada keperluan tadi" seperti biasa Rian tersenyum ramah

"Gak kok, saya baru tiba di sini
Oh ya ini uang kamu"
Nayla memberikan uang pada Rian

Rian ragu menerima nya

"Udah ambil aja, ini hak kamu
Oh ya sebagai tanda terimakasih saya bawakan kamu sarapan,
Itupun jika kamu mau,
Atlet seperti kamu pasti gak boleh makan sembarangan" tutur Nayla

"Gak kok. Kamu salah.
Ya memang pola makan kami harus sehat,
Tapi saya jadi gak enak, ngerepotin kamu"

"Terima aja, saya masak sendiri
Menu vegetarian"
Nayla memberikan kotak nasi yang ia bawa pada Rian

Rian kaku menerimanya.
Memang ia belum sarapan
Tapi ia agak canggung.

"Maaf saya tidak sopan mengajak kamu mengobrol sambil berdiri.
Ayo duduk"
Tawar Rian

Nayla dan Rian duduk bersebelahan di salah satu kursi panjang.

"Makan aja, gak saya kasih racun kok"

Rian membuka kotak nasi itu dan mulai mencoba makanan nya

"Kamu sudah sarapan?"
Rian menoleh pada Nayla

"Sudah.
Maaf ya kalo masakan saya gak enak"

"Enak kok"
Rian mengakui jika masakan Nayla cukup cocok di lidah nya

Saat Rian sedang makan Nayla hanya diam
Tiba-tiba seseorang datang dari belakang mereka

"Wih...enak nih pagi pagi udah di anterin sarapan"
Ucap fajar

"Kamu di sini juga?" Nayla agak bingung

"Elo...
Lo Nayla kan?" Fajar ikut kaget

Nayla membalas dengan anggukan

"Lo ngapain di sini?" Tanya fajar

"Saya ada sedikit urusan dengan dia"
Tunjuk Nayla pada Rian yang masih mengunyah makanan.

"Eh Jom..Lo sejak kapan kenal dia?"

"Sejak di Bandung. Kan kita bareng"
Rian tetap fokus makan

Fajar masih di buat bingung

"Kemarin saya ke supermarket lupa bawa uang, jadi dia yang bayar
Saya kesini cuma mau mengembalikan uang dia"
Nayla menjelaskan

"Wah jangan-jangan ini takdir"
Fajar memainkan alis nya
"Sikat jom..gue support Lo.."

"Makasih ya, makanan nya enak.
Maaf ngerepotin" Rian mengembalikan kotak nasi pada Nayla

"Your welcome.
Saya pamit pulang"
Nayla berdiri dari duduknya dan melangkah

Rian mengikutinya.

"Woi...gue gak kalian anggap"
Fajar menjadi kesal karena merasa tidak di tanggapi oleh Rian dan Nayla

"Kamu saya anter ya?" Tawar Rian

"Gak perlu, saya bisa pesan gojek"

Nayla menunggu beberapa saat
Sebelum gojek yang di pesan datang

"Nama Instagram kamu apa?"
Rian bertanya tapi agak salah tingkah
Ia masih ingat dengan pengalaman Kevin

Nayla berfikir sejenak
Di benak nya 'tidak ada salah nya
Lagipula dia sepertinya baik'

"Nay_puspa"

"Ok.. acc IG saya Rian Ardianto"
Rian fokus pada ponsel nya

Nayla mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi Instagram milik nya

"Sudah"

Tak lama gojek yang di pesan pun tiba

"Makasih uang nya" Nayla menaiki motor

"Makasih juga sarapan nya"
Rian tersenyum sopan
Tapi Nayla tidak membalas senyuman nya itu.








#maaf lama baru publish
#vote and comment 🙂

Diary Untuk Tuhan| Rian ArdiantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang