Akhirnya

1.3K 46 3
                                    

Flashback on

Nayla duduk, dan devano berdiri di hadapannya

"Kenapa kamu gak mau natap aku?" Tanya devano

Nayla mengangkat wajahnya
"Apa yang kamu mau dari aku?"

"Singkat, padat dan rumit pertanyaan kamu itu" senyum devano

"Jawab saja"

"Ok..
Aku cuma pengen ngasih tau kebenarannya. Supaya gak ada beban dan kamu gak ngerasa terbohongi.
Udah itu aja"

"Makasih. Kalau sudah selesai pergilah"

"Apa kamu masih cinta sama aku?" Tatap devano serius

"Pertanyaan salah.
Seharusnya kamu bertanya apa pernah aku mencintai kamu?
Langsung ku jawab, iya
Tapi itu dulu, saat aku masih dengan dunia khayalan ku.
Aku sudah punya Rian, dia nyata bagiku.
Kalau pun kamu mau marah, silahkan. Aku memang pernah janji untuk nunggu kamu, tapi takdir tidak mengizinkan. Dan aku sempat lupa bahwa aku sudah janji pada tuhan untuk selalu bersama dia. Janji pernikahan, janji setia atas nama tuhan.
Jadi apapun janji yang pernah ku buat, ke siapapun itu gak akan mengubah janjiku pada tuhan. Aku harap kamu paham"

"Aku mengerti. Kamu telah jatuh cinta pada dia. Lagipula dia baik.
Awalnya aku ragu akan dirinya untukmu, tapi setelah apa yang ia lakukan dan aku melihatnya sendiri. Dia rela melapasmu agar kamu bahagia
Ku akui dia luar biasa, pertahanan dia.
Kita diciptakan untuk bertemu tapi bukan bersama. Terimakasih untuk waktunya.
Aku akan ke Palembang, jangan sungkan untuk mampir jika kamu kesana. Kita adalah teman, biarkan masalalu hanya untuk pelajaran. Rajutlah masa depanmu bersama dia"
Senyum devano sambil mengucap salam perpisahan

Flashback off

Rian mencium puncak kepala nayla
"Makasih ya dek.. kamu sudah percaya dengan hubungan kita"

####

####

Tak tok tak tok suara bulu angsa di pukul

"Yey" nayla tersenyum senang saat shuttle cock masuk ke area lawan

Kevin mendengus kesal pada Aqila

"Lo gimana sih.. masa sama ibu ibu hamil aja kalah"

"Lo kok nyalahin gue, kalo bisa ambil sendiri bolanya"

"Eh kalo gue kesono, gue bisa nyungsep"

"Makasih ya, udah mau ngalah" senyum Nayla

"Iya beb. Ini demi anak kita"jawab Kevin

"Alah.. kalo kalah mah.. kalah aja" Ginting jadi wasit

Rian tersenyum senang. "Gimana anak ayah? Udah puas maen nya"

"Iya ayah. Makasih ya. Ayah tu hebat banget mainnya" jawab Nayla

###

###

Kandungan Nayla sudah masuk usia tujuh bulan. Emosi nya pun naik turun. Nayla masih sering ke pelatnas, meski Rian melarangnya

Ting... Tong...
Bel rumah berbunyi

"Iya.. siapa?" Nayla membuka pintu

"Hallo mama cantik..." Senyum Ririn

"Eh Ririn.. kamu kapan nyampe?"

"Sebenarnya kemarin tapi udah langsung ke kosan"

"Kosan?"

"Iya aku ada tugas beberapa bulan di Jakarta"

Diary Untuk Tuhan| Rian ArdiantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang