Diary Untuk Tuhan| Rian Ardianto

Terungkap

Cukup lama Rian dan nayla di makam devano. Vera adik devano sudah pulang duluan setelah mereka berdoa bersama.

"Lala..kita pulang sekarang ya...
Ini udah masuk Zuhur, Lala harus shalat dan doain dev" ajak Rian

"Kalo kamu mau pulang, kamu duluan aja. Aku masih mau disini" jawab Nayla

"Lala gak boleh gitu, Lala mau Dev sedih?" Bujuk Rian

"Lo bilang mencintai itu cukup dengan hati jangan dengan jiwa" suara Kevin membuat Rian kaget

"Awas ntar Lo sakit jiwa" ucap Kevin

"Vin Lo ngapain di sini? Lo ngikutin kita?" Rian tak habis pikir

"Sorry sebelumnya jom, sebenarnya gue iseng. Abis Lo ninggalin gue gitu aja, ya gue ikutan izin lah sama coach buat nyusul Lo kesini. Gue pikir kalian bakal kawin lari"

"Ngawur Lo Vin..trus Lo nginep di mana?"

"Gue baru nyampe tadi pagi,
Ya..gue kerumah Kania lah. Gue gak kenal siapa-siapa disini"

"Lo tu ya...nganeh aja kerjaannya"

"Nayla..di Palembang ada danau kan? Kita kesana yok" ajak Kevin

"Lo gila ya.. Vin
Ini keadaan lagi darurat Lo malah mau ke danau"

"Ada danau Opi di sini, aku mau kesana" pinta Nayla

Rian tak mengerti. Ia hanya menuruti kemauan Nayla

###

Sampai lah mereka di dermaga danau Opi dekat stadion Jakabaring Palembang

"Nih gue udah bawa kerikil. Tapi jangan terlalu keras genggam nya"

Nayla mengambil kerikil itu. Meluapkan emosi nya dan melemparnya ke tengah danau

Kevin menarik Rian untuk menjauh
"Biarin dia tenang dulu. Dia butuh waktu sendiri" ucap Kevin

"Lo tau darimana hal ini?"
Rian bingung

"Sebenarnya gue mau cerita semuanya tapi latihan kita terlalu padat dan gak sempat.
Gue sering ketemu Nayla secara gak sengaja di jembatan danau. Dulu saat gue di putusin elin dia yang bantu bawa gue ke rumah sakit saat gue pingsan. Dia juga yang ngajarin gue buat ngelempar kerikil kalo lagi ada masalah" jujur Kevin

"Apa karena dia juga Lo kabur dari latihan waktu itu?"

"Lo masih inget? Gue aja udah hampir lupa. Iya sih gue nyusulin dia ke bandara"

"Lo cinta sama dia?" Tatap Rian serius

"Kita beda jom. Tuhan kita gak bakal ngizinin. Gue ikhlas dia sama Lo karena gue yakin Lo itu adalah takdir dia. Jangan sia-sia in dia jom"

"Sejak kapan Lo suka dia?"

"Gue gak tau jom, dulu gue enek banget sama dia, gue selalu ngomong kasar tapi dia gak pernah benci gue, malah dia bantuin gue saat gue ada masalah. Gue tau rasa ini salah, gue juga udah buang jauh-jauh rasa itu dan apa Lo tau jom kalo gue sama dia ultah nya samaan" Kevin mengakhiri dengan nada candaan

"Gue tau. Dia kan temen gue"

"Yah...gak kejutan" ucap Kevin kecewa

#####

Mereka semua menginap di rumah Kania. Saat makan malam nayla tak ikut bergabung dan hanya diam di kamar

"Kalian makan aja, gue bakal bawain Nayla makanan" ucap Kania

"Gue gak tau kalo Nayla suka sama Dev, prasaan kalo mereka papasan mereka kek gak saling kenal" ucap Azka

"Emang kalian satu sekolah?" Tanya Kevin

"Dulu saat SMP. Tapi Dev milih ngelanjutin SMA di sini"

"Makanya Lo jadi orang jangan ngurusin cewek Mulu, sahabat punya masalah Lo gak tau apa-apa"

"Eh Vin..bukannya Lo pro sama playboy"

"Itu dulu, sekarang enggak"

"Kenapa? Udah jatuh cinta? Atau belum move on dari mantan Lo itu"

"Udah tobat gue"

"Yan..Lo diem Mulu, ngomong dong"

"Gue temen sekamar nya aja sering dia anggep batu.
Patung idup emang kek gitu"

"Lo gak makan? Yah..kayak anak cewek ngambek aja" ejek azka

Rian berdiri dan menuju kamar Nayla

"Woi..belum muhrim.
Mau ngapain Lo yan" teriak Azka

Azka dan Kevin mengikuti Rian

"Heh...kalian cowok-cowok ngapain ke kamar cewek? Sana pergi" usir Kania

"Nayla udah makan?" Tanya Rian

Kania menggeleng

Rian yang sedari tadi hanya berdiri di depan pintu langsung masuk dan mengambil piring makan Nayla

"Lala makan ya...nanti kalo sakit Dev jadi sedih" bujuk Rian

"Calon suami idaman banget sih Lo yan" ucap Kania

Kevin dan Azka ikut masuk

"Ni cebong bedua ngapain ikutan masuk" Kania menunjukkan wajah tak suka

"Eh.. mereka tu belum muhrim. Jadi kita harus disini" ucap Azka

"Kalian liat tu Rian, gak kek kalian Playboy gak jelas" ejek Kania

"Gue udah enggak" bela Kevin

"Nayla Lo makan dong, apa mau di suapin Rian? Atau gue aja, secara gue kesayangan Lo" bujuk Azka

Kania memukul kepala Azka dengan bantal.
"Lo..orang lagi sedih dan terharu, bisa enggak, gak ngerusak suasana"

"Ampun nek lampir..." Azka mengatai Kania

Nayla tersenyum tipis melihat kelakuan Azka dan Kania yang seperti anak kecil

"Yah....es kutub cair. Bahaya nih" Kevin menyadari senyum Nayla

Rian lega dengan semua itu.
"Lala mau Ian suapinn gak?"

"Lala bisa makan sendiri kok. Makasih ya.. kalian sahabat terbaik aku" ucap Nayla

Kania langsung memeluk Nayla

"Gue ikutan dong" ucap Azka yang di hadiahi tatapan membunuh dari kania

"Jadi gue sahabat Lo juga" Kevin PD

"Eh tengil..Lo gak ikutan. Cuma gue Nayla sama Rian"

"Eh lampir gue juga sahabat Lo" Azka tak terima namanya tak di sebut

"Gak Sudi we punya sahabat kayak situ" remeh Kania

"Udah... Kalian semua sahabat aku, Kevin juga" Nayla menengahi

"Lo anggota baru Vin, jangan blagu"

"Iya iya.. senior"

Nayla makan. Yang lain sibuk bercanda sementara Rian hanya fokus memperhatikan nayla makan

####

Nayla rian dan Kevin pulang hari ini. Sebelum itu mereka mengunjungi makam Dev untuk berpamitan

#tinggalkan jejak di kolom komentar
#jangan lupa vote
#thanks🙂