Weekend di Bandung

827 57 0
                                    

Hari ini hari terakhir Kevin, fajar dan  rian di Bandung
Besok pagi mereka akan pulang.

"Gimana nih Vin. Lo udah kalah" fajar mendekati Kevin

"Waktunya belum abis. Tunggu sampe ntar sore. Kalo emang dia tetap gitu gue bakal tepatin janji gue"

"Udah gak sabar gue mau makan enak. Mmm...di restoran mana ya"
Fajar pura pura berfikir

"Si Jombang mana?" Tanya Kevin

"Masih di alam mimpi noh. Biasa..takut Ama dunia nyata, makanya mimpi Mulu"

"Lu nyusul aja sana Ama dia"

"Eh buset...gue baru bangun kali"

"Ya tidur lagi. Gak masalah kan?
Jomblo kek kalian di hari weekend kek gini mending tidur trus mimpi indah. Karna Dunia dunia nyata itu menyakitkan"

" Ni anak songong amat. Gue sumpahin Lo jomblo selamanya"
Tegas fajar di hadapan Kevin

"Idih...ngeri gue di sumpahin Ama cowok receh wkwk"

Kevin terus menatap layar ponsel nya.  Berharap Nayla membalas chat yang ia kirim sejak semalam.
Yang di tunggu tunggu pun tiba

Kevin
Lo libur kan?
Mau ngapain aja?
Lo di panti kan?

Nayla
Ya

Gue otw kesana

Buat apa?

Gue gak ada planning
Hari ini

Chat end



Kevin melajukan mobilnya menuju panti asuhan pelita.
Ia pergi sendirian. Kedua teman nya itu sibuk dengan dunia masing-masing

Seperti biasa Kevin selalu menyapa anak anak dengan ramah.
Tapi sejak tadi ia tak melihat keberadaan Nayla.

"Loh... Kak Kevin. Ini beneran kakak?"
Datanglah Ranti bersama Nayla

"Iya ini gue"

"Kak Kevin ngapain di sini?" Tanya Ranti

"Gak ada planning hari ini"
Kevin melihat ke arah nayla yang berlalu begitu saja tanpa memperdulikan kehadiran nya

Nayla baru saja pergi ke toko buku bersamaan Ranti.
Karena hari ini libur maka ia ingin fokus dengan novel nya.
Novel harus segera selesai sebelum kuliah nya di mulai.
Nayla tak menghiraukan kedatangan Kevin. Lagipula ada Ranti yang notabenya adalah fans Kevin

"Kalian abis dari mana?" Tanya Kevin

"Tadi ke toko buku nemenin nayla"

"Kamu kuliah juga?"

Ranti berasa mimpi bisa bertemu dan mengobrol lagi dengan Kevin
"Iya kak. Aku sama Kayla kuliah di ITB. Aku ambil prodi ekonomi manajemen"

Kevin ber oh ria

"Oh ya kak kayak nya aku harus balik soalnya ada acara penting di rumah"
Ranti berpamitan

"Oh iya" Kevin tersenyum dan mengangguk

Setelah Ranti pulang Kevin masih bermain dengan anak anak panti

Hari sudah mulai siang
Nayla melihat jam dinding di kamarnya ternyata sudah pukul 11
Itu artinya ia harus segera membantu Bu Sera memasak untuk makan siang anak anak.
Nayla keluar dari kamar nya dan menuju dapur

"Keluar juga lo, ngapai aja?
Bersemedi? Mau jadi Petapa Lo?"
Ternyata Kevin sudah berada di dapur

Nayla tak menanggapi ucapan Kevin.
Ia mengambil beberapa sayuran untuk di potong potong.

"Eh gue bukan batu ya...
Lo itu manusia jenis apa sih?
Si Jombang aja yang pendiem, dingin dan kalem, kalo ada orang yang ngomong masih dia tanggepin"

"Kamu itu laki laki tapi cerewet nya melebihi perempuan"
Nayla akhirnya buka suara setelah ocehan panjang Kevin

"Apa Lo bilang? Gue cerewet"
Kevin tak terima dengan ucapan nayla
"Yang ada Lo... yang terlalu anti sosial"

"Kerjaan kamu itu cuma ganggu hidup orang"

"Kapan gue ganggu Lo..
Gue cuma pengen kenalan doang,
Lagian Lo jadi manusia kok sombong amat"

Setelah sayuran selesai di potong
Nayla langsung membersihkan nya.
Tapi ia baru sadar kalau sejak tadi Nayla tak melihat keberadaan Bu Sera

"Bu Sera lagi ada urusan katanya.
Jadi gue yang bakal bantuin Lo masak"

Nayla cukup kaget dengan ucapan Kevin. Tapi ia tetap menunjukkan ekspresi yang biasa saja.

"Lo sih..merem di kamar Mulu,
Ketinggalan berita kan"

Kevin terus saja mengoceh walaupun tak di tanggapi

Bukan Kevin jika tidak bertingkah tengil
Di benak nya munculah ide
'ni cewek gue gombalin aja kali ya'

"Nay Lo tau gak kenapa sayuran ini warnanya hijau?" Kevin memegang salah satu sayuran
"Karena dalam hidup aku yang penuh warna itu cuma kamu"

Kevin memberikan senyum terbaik nya

Nayla tak merasa tertarik dengan gombal Kevin

Melihat reaksi Nayla yang biasa saja Kevin agak kesal

"Lo diem diem gitu cantik juga ya"
Kevin mengeluarkan jurus nya dan berharap Nayla akan tersipu malu

Nayla berjalan mendekati Kevin
"Kamu mau bantu masak kan?
Nih tolong potongin"
Nayla memberikan lengkuas kepada Kevin

"Besok gue balik ke Jakarta
Jangan kangen ya?"
Kevin memotong lengkuas yang di berikan Nayla

"Itu hidup kamu dan bukan urusan saya" Nayla mengambil lengkuas yang telah di potong Kevin

"Gue makan siang di sini ya,
Ntar sore mau gak temenin gue liat liat kota Bandung, ke taman atau kemana gitu"

"Saya sibuk"

"Sibuk merem di kamar, gak bosen apa?"

Nayla tak menjawab pertanyaan Kevin
Baginya itu tak penting.








Setelah mereka berdua selesai memasak akhirnya mereka makan siang bersama anak anak.










#tolong kasih saran🙂

Diary Untuk Tuhan| Rian ArdiantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang