Kehilangan

584 39 0
                                    


Nayla dan Aqila pergi ke toko buku

"Aqila ke toilet bentar ya mbak"

"Iya..jangan lama lama" Nayla memilih buku

Tiba-tiba Adel menghampiri Nayla
"Eh Lo tu gak tau diri banget sih.
Rian tu punya gue" Adel mendorong bahu Nayla

"Maaf ya sebelumnya, Rian itu suami saya. Dan yang men DM anda waktu itu adalah Kevin. Jadi Rian gak tau apa-apa"

"Trus Lo percaya sama dia"

"Dia suami saya, saya percaya dia lebih dari siapapun, termasuk anda" tegas Nayla

"Berani ya Lo sama gue" Adel menjambak rambut Nayla
"Gue benci sama lo" Adel mendorong Nayla hingga jatuh

Nayla langsung pingsan

Aqila kaget saat melihat tubuh Nayla sudah tergeletak di lantai dan banyak orang yang mengerumuni

Adel langsung pergi dari tempat itu

Aqila ingin mengejar tapi ia lebih mengkhawatirkan Nayla

###

Mendengar berita Nayla masuk rumah sakit Rian dan Kevin langsung bergegas. Rian sangat panik. Ia melajukan mobilnya dengan kencang

"Nayla mana? Dia baik-baik aja kan" tanya Rian pada Aqila yang berdiri di depan ruang Nayla

Dokter keluar dari ruangan

"Dok, istri saya baik-baik aja kan" tanya Rian was-was

"Dia baik-baik saja. Tapi maaf karena benturan yang cukup keras janin di kandungan pasien tidak bisa di selamat kan"

"Gak mungkin dok, dokter jangan bercanda" Kevin tak percaya

"Saya sudah berusaha, saya hanya menjalankan tugas. Permisi"

Rian langsung masuk menemui nayla.
Dilihatnya istrinya itu belum sadarkan diri.
Kevin dan Aqila ikut masuk

"Ini semua gara-gara Lo.
Lo kemana aja" tunjuk Kevin pada Aqila

"Maafin Aqila mas jom. Aqila pergi ke toilet sebentar dan saat qila balik mbak Nayla udah jatoh"

"Ini bukan salah kamu. Ini takdir" ucap Rian lesu

"Lo ikut gue" Kevin menarik tangan Aqila

##

Rian memandangi Nayla. Di genggam nya tangan Istri nya itu

"R-rian" ucap Nayla lirih

"Dek.. Alhamdulillah kamu udah sadar"

"Yan..anak kita baik-baik aja kan"

Rian tak menjawab

"Yan.. kenapa kamu diem? Rian junior baik-baik aja kan" tanya Nayla lagi

"Tuhan sayang sama dia dek. Dia udah di pangkuan tuhan"

"Kamu pasti bercanda" Nayla menggeleng kan kepalanya tak percaya

Rian langsung memeluk istrinya itu
"Maafin aku dek. Dia udah pergi"

Nayla tertunduk seolah kehilangan semua tenaganya. Air matanya menetes begitu saja

"Aku gak bisa jadi ibu yang baik. Aku udah bunuh dia"

"Dek...kamu jangan ngomong gitu. Ini takdir. Ikhlas sin ya" hibur Rian

"Aku benci sama diri aku sendiri yan"
Tatap Nayla kosong

"Kamu tau dek, hari ini ada kabar bahagia dari Amel, dia udah punya fajar junior. Fajar bilang udah dua Minggu. Kita harus ikut Seneng. Kamu harus telpon Amel dan kasih ucapan selamat" Rian memegang kedua pipi Nayla

###

Di sisi lain Kevin marah dengan Aqila

"Lo tau siapa orang yang udah bikin nayla jatoh?"

"Aku gak tau, aku gak kenal dia. Aku mau kejar tapi aku lebih khawatir sama mbak nayla. Maafin aku Vin" Aqila benar benar ketakutan

Kevin mengeluarkan ponsel
"Apa dia?" Tanya Kevin saat menunjukkan photo Adel

"Iya dia orangnya. Dia siapa Vin? Kenapa dia nyakitin mbak nayla"

"Bullshit" umpat Kevin
"Mau main main sama gue Lo Del. Liat aja gue bakal bikin idup Lo serasa di neraka" Kevin geram

"Dia siapa Vin?"

"Lo balik temuin Nayla. Gue ada urusan"

Kevin benar benar nekat kali ini. Dia seperti orang lepas kendali

"Gue ada tugas buat kalian. Ntar gue kirim lewat wa" Kevin menutup telpon nya

###

Nayla sudah keluar dari rumah sakit.

"Dek..kamu makan ya" bujuk Rian di samping tempat tidur

Nayla tak menjawab

"Kalo kamu gini, ntar kamu sakit" ucap Rian lagi

"Mbak...
Mbak baik-baik aja kan" amel langsung memeluk Nayla

"Gue udah larangan dia. Tapi biasalah keras kepala" fajar ikut masuk

Amel datang bersama fajar

"Lo yang sabar ya jom" fajar menepuk bahu rian

"Selamat ya Mel, Jay. Kalian udah punya junior. Jaga baik baik. Jangan kayak mbak, yang gak becus"

"Mbak..Amel yakin Tuhan pasti punya alasan di balik semua ini. Dia gak mungkin ngasih musibah di luar kemampuan hambanya"

"Si Kevin mana jom? Dia udah tau?" Tanya fajar

"Dia udah tau.
Tapi kenapa feeling gue gak enak ya. Apa dia nyakitin qila" ucap Rian

"Kok Aqila?" Fajar bingung

"Kemaren Nayla pergi sama Aqila ke toko buku. Tiba-tiba ada fans yang ngedorong nayla. Aqila bilang dia lagi ke toilet"

"Lo telpon Kevin. Takut gue kalo tu anak udah emosi" perintah fajar

"Gak aktif Jay" Rian mencoba menelpon Kevin

"Telpon Aqila"

"Gue gak punya nomor nya"

"Ambil aja di grup pelatnas"

Kini Rian mencoba menelepon Aqila

"Hallo Ini siapa?"

"Ini gue Rian Ardianto"

"Oh mas jom. Maafin qila mas jom"

"Udah gak usah minta maaf. Lo baik-baik aja kan. Gue khawatir Kevin nyakitin Lo. Dia emosian soalnya"

"Qila gak papa kok mas jom.
Kemaren Kevin Emang sempat marah. Karena dia kenal sama orang yang dorong mbak Nayla"

"Siapa?"

"Qila kurang tau. Katanya sih Del..
Kalo gak salah"

"Makasih ya infonya"

Sambungan telepon terputus

"Dek kamu ketemu Adel lagi? Kok kamu gak bilang sih" tatap Rian khawatir

"Adel siapa mas jom?" Tanya Amel

"Dia fans fanatik gue"

"Kalo sampe Amel ketemu dia, bakal Amel bejek bejek tu orang" Amel marah

"Mel..kamu jangan gitu. Nanti berpengaruh sama anak kita" fajar menenangkan Amel

##

"Thanks ya kalian udah mau kesini. Jar bisa gak Amel nginep disini dulu selama beberapa hari ke depan" Rian memohon

"Lo santai aja brother. Tanpa Lo minta gue udah suruh istri gue. Tapi gue juga di sini ya, soalnya takut dia kenapa napa. Fans Fajri ganas semua"





















#terimakasih reader
#jangan lupa vote dan komen

Diary Untuk Tuhan| Rian ArdiantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang