Penjelasan

712 55 0
                                    


Sampailah mereka di tempat ayunan

"Kamu duduk aja. Aku mau jelasin dari awal"
Rian meminta Nayla untuk duduk di ayunan

"Aku memang tau perjodohan ini sejak awal
Tapi jujur aku benar-benar gak tau kalo itu kamu
Ibuku bilang aku akan di jodohkan dengan anak sahabat nya yang berasal dari keluarga Sanjaya
mereka tinggal di Bandung
Partner ku fajar Alfian juga orang bandung
Dia bilang keluarga Sanjaya adalah keluarga yang cukup terpandang
Dan bisnis nya hampir ada di berbagai kota di Indonesia
Aku bertanya kenapa aku di jodohkan? Apa karena hutang?
Tapi ibuku bilang itu permintaan kakek. Aku pulang ke Yogyakarta sekarang itupun ibu yang meminta.
Saat ibu menyebut nama Nayla Sanjaya aku sama sekali gak terpikir kalo itu kamu
Karena sepanjang yang aku tau nama kamu Nayla Puspa dan kamu tinggal di panti asuhan

"Kenapa jika aku tinggal di panti asuhan" Nayla memotong ucapan rian
"Apa kamu berfikir jika aku anak yatim piatu dan aku hanya seorang pelayan restoran"

"Aku gak pernah menilai seseorang dari harta nya"

"Tapi kamu benar
Aku hanya seorang gadis miskin yang tinggal di panti
Aku bahkan mencari uang dengan bekerja sampingan untuk membayar kuliah.
Aku malas menggunakan nama Sanjaya karena yang aku tau aku hanya Nayla Puspa"

"Jika kamu menolak perjodohan ini itu hak kamu"

"Dan kamu
Kenapa menerima perjodohan ini?"
Tanya Nayla

"Karena aku sayang keluarga ku
Terutama ibuku
Aku bakal ngelakuin apapun yang mereka mau
Karena mereka lebih tau apa yang terbaik buat hidup ku.
Dan kamu... kenapa?"
Rian bertanya balik

"Aku punya alasan tersendiri
Yang pasti bukan karena paksaan
Aku sayang nenek ku
Beliau yang meminta ini.
Sekarang aku tanya sama kamu
Apa kamu punya alasan untuk menolak perjodohan ini?"

"Banyak..
Tapi itu semua tiada arti ketika keluarga adalah hal penting yang harus di utamakan"

"Apa ibumu juga bercerita jika keluarga Sanjaya punya 2 orang putri?"

Rian mengangguk
"Amel Sanjaya"

"Dia adik ku
Dia fans berat kamu. Dia pernah bilang saat aku di Jakarta jika kamu adalah seseorang yang mempesona
Mungkin dia menganggap kamu sempurna.
Dan apa kamu mau jika perjodohan kita di batal kan dan kamu bisa memilih Amel?"

"Kenapa? Apa kamu menolak?"

"Lebih tepatnya ya..
Lagipula Amel akan sangat senang jika di jodohkan dengan idola nya
Kamu bilang kamu gak tau kalo Nayla itu aku
Jikapun yang di jodohkan dengan kamu itu bukan Nayla Puspa
Kamu akan tetap menerima nya bukan?"

Rian terdiam mendengar ucapan Nayla
Dia tak tau harus menjawab apa

"Kenapa kamu diam?
Baik aku ataupun amel
Kami sama-sama berasal dari keluarga Sanjaya. Tidak ada bedanya.
Dan ya...
Perlu kamu tau selain punya alasan menerima aku juga punya alasan untuk menolak semua ini"
Nayla menekan kan kata-kata nya

"Apa alasan nya? Apa kamu sudah memiliki seseorang?"

"Banyak alasan nya
Aku bahkan tidak bisa menjelaskan satu per satu dan itu privasi"

"Aku bingung
Aku bahkan belum mengenal Amel"

"Tapi dia tau banyak tentang kamu.
Masalah keluarga aku akan bicara pada mereka
Dan begitupun kamu
Katakan pada ibumu jika kamu memilih Amel"

"Jika ibu bertanya alasannya?"

"Katakan jika kita hanya teman
Dan tidak akan pernah lebih dari itu.
Bukannya kamu bilang aku adalah bagian dari masa kecil kamu
Buktikan ucapan kamu."

"Tapi kita tetap berteman bukan?"

"Tentu saja. Aku tidak semudah itu untuk membuang seorang teman"

"Besok aku pulang ke Jakarta
Apa kamu akan pulang juga ke Bandung?"

"Mungkin tidak
Karna aku harus menemui Amel secepatnya
Sebelum semuanya bergerak lebih jauh"

"Amel di Jakarta kan? Yaudah kita bareng aja" tawar Rian

"Tidak perlu. Lagipula aku naik kereta api. Uang kamu banyak sebaiknya pesan tiket pesawat. Itu lebih cocok buat kamu" Nayla menolak

"Tapi aku bawa mobil kesini"

"Itu urusan kamu.
Aku tetap akan naik kereta"

"Ok. Aku naik kereta juga
Dan itu urusanku" Rian malah bercanda

"Jika tidak ada lagi hal penting yang akan di bicarakan. Aku mau pulang"

Nayla turun dari ayunan dan melangkah pergi
Rian menyusul

"Kira-kira kapan kita kesini lagi" tanya Rian

"Entahlah"

"Ayok" ajak Rian saat mereka tiba di mobil

"Kamu pulang saja. Aku bisa jalan kaki" Nayla berjalan meninggalkan Rian

Rian mengejar dan mensejajarkan posisi nya

"Aku anter"

"Trus mobil kamu" Nayla menghentikan langkahnya

"Biarin aja. Kamu gak mau kan di antar pake mobil
Yaudah aku anter sambil jalan kaki"

Nayla agak kesal
Menurut nya Rian sangat keras kepala

Nayla kembali ke mobil Rian

"Besok besok aku bawa sepeda aja biar kamu mau di anterin" Rian melajukan mobilnya

"Aku hanya tidak mau jika mobil kamu hilang dan keluarga kamu meminta pertanggungjawaban
Aku tidak punya cukup uang
Bahkan gaji ku setahun belum tentu cukup untuk mengganti mobil kamu"

Rian semakin bingung dengan Nayla
Bagaimana bisa ia berbicara seperti itu. Semua tentang Nayla
penuh teka-teki dan Rian ingin memecahkan teka-teki itu









#maaf kalo lama gak publish
Jangan lupa vote and comment 🙂
Gratis😉

#tolong kasih saran

Diary Untuk Tuhan| Rian ArdiantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang