#15

2.2K 92 6
                                    

Happy Reading, Readers!❤️


Kemudian teman sebangku Fia menarik pundak Fia kebelakang. Dan..



Grepp..

Kyaaa..” para satri berteriak kaget karena Fia tak sadarkan diri. Dan Anjar dengan sigap menangkapnya.

“Kursinya geser ke belakang dulu Nduk! Biar Ning Fia selonjor di lantai. Tolong salah satu panggil ustad Rasyid di kelas sebelah!” Ucap Anjar memerintah salah satu muridnya.

Anjar jongkok sembari memegang pundak Fia sebagai sandarannya.

“Ustad, ini minyak kayu putih barangkali bisa bikin Ning Fia sadar.” Ucap salah satu muridnya.

Anjar menerimanya dan mengoleskan ke hidung Fia dan memijat pelan bawah hidungnya.



Anjar POV..

Di tengah-tengah aku menjelaskan materi, ada sesuatu yang mengganggu penglihatanku. Aku mendapati satu siswaku tertidur. Yahhh, dia adalah cucu Kyai yaitu Ning Fia. Aku mencoba menegurnya, tapi ia tak bergeming. Aku mendekati bangkunya dan menyuruh teman sebangkunya untuk membangunkannya namun tetap nihil.

Alhasil..



Grepp..

Aku menangkapnya saat ia hendak terjatuh kebelakang karena bahunya ditarik paksa oleh teman sebangkunya dengan tujuan supaya Fia bangun tersadar. Tetapi justru ia tak sadarkan diri.

Suasana kelas kacau saat itu. Bagaimana mereka tidak panik, dalam kelas ini hanya kelas wanita, dan masih dibawah umur semua. Mana mungkin kuat mengangkat tubuh Ning Fia.

“Sial! Aku merasa dejavu nih.” Ucapku dalam batin. (Flashback #10 - #11)

“Astaghfirullah Njar sadar, wanita depanmu ini lagi ngga berdaya!” hati kecilku menegur otak nafsuku.

Oh rupanya Ning Fia kehabisan energinya. Apa mungkin semalam dia mengalami gangguan? Kalau keliatannya sih masih ada yang nempelin. Lalu bagaimana ini jika aku membawanya ke UKS suasana kelas akan buyar. Oke aku akan memanggil Rasyid untuk menitipkan kelasku padanya.

Sembari menunggu Rasyid datang, untunglah salah satu muridku membawa minyak kayu putih. Segera aku terima, untuk dioleskan dihidungnya. Kemudian aku memijat pelan bawah hidungnya, untuk menyadarkannya. Benar saja, ia sedikit membuka matanya lemah.

“Mas Anjar..” Ning Fia mengucap namaku dengan lemah dan kemudian matanya kembali terpejam. Wajahnya begitu lemah dan tetap terlihat cantik.

“Astaghfirullah, sabar Njar. Cobaan berat ini. Sabarr” ucapku dalam batin






Anjar POV End..




Tak lama kemudian Rasyid datang memasuki kelasku yang tengah kacau.

“Kenapa Njar?” tanya Rasyid.

“Kehabisan energi keknya, ini masih nempel sama Ning Fia orangnya.” Jawab Anjar.

“Aku titip kelasku ya, Ning Fia aku bawa ke UKS Dulu.” Ujar Anjar sambil membopong Fia.

“Okeoke Njar, ati-ati!” balas Rasyid.

Anjar berjalan menyusuri lorong-lorong pesantren dengan membopong Fia di tangannya. Ia sadar bahwa pasti ia menjadi pusat perhatian saat ini. Anjar mempercepat langkahnya agar cepat sampai di UKS.

“Assalamualaikum!” Ucap Anjar sembari memdorong pintu UKS dengan pundaknya, karena tangannya sudah penuh oleh tubuh Fia.

“Eh Njar, Waalaikumsalam!” Jawab Yerin istri Zaenal, saat itu ia sedang bertugas di UKS.

“Kenapa ini?” tanya Yerin.
“Keliatannya kegandolan Ning!” jawab Anjar.

“Oh iya ini, tolong panggilin Abah Njar atau Gus Rofiq (Ayah Cahyo dan Zaenal)” Ujar Yerin

Anjar bergegas keluar UKS menuju ruang kelas santri senior, karena Kyai Yazid dan Gus Rofiq mengajar disana.

“Assalamualaikum Bah!” ucap Anjar kemudian menunduk mencium tangan Kyai Yazid.

“Waalaikumsalam! Ada apa Njar?” tanya Kyai Yazid.

“Saya disuruh Ning Yerin manggil Abah buat ke UKS, Ning Fia disana.” Jelas Anjar.

“Sama panggil Rofiq juga ya!” ucap Kyai.

“Nggih Bah, saya permisi jeput Gus Rofiq dulu. Assalamualaikum.” Pamit Anjar.

“Waalaikumsalam.” Jawab Kyai
Anjar pergi ke kelas seberang untuk menjemput anak sulung dari Kyai yaitu Gus Rofiq.

“Assalamualaikum Gus!” sapa Anjar kemudian membungkuk mencium tangan Gus Rofiq.

“Waalaikumsalam Anjar, ada apa le?” tanya Gus Rofiq.

“Saya disuruh Abah sama Ning Yerin buat jemput panjenengan (kamu –untuk orang yang lebih tua), ke UKS.”

“Ada apa?” tanyanya kembali.

“Ning Fia pingsan waktu kelas, sudah saya bawa kesana.” Jawab Anjar.

“Sebentar saya tutup kelas dulu ya!” Ucap Gus Rofiq dan Anjar hanya mengangguk.

“Ayoo!” ajak Gus Rofiq.

Mereka berdua berjalan ke UKS dan mengampiri kelas Kyai mengajar.

Tak lama kemudian, Anjar sudah sampai di UKS bersama Kyai dan Gus Rofiq.

“Ono opo Rin?” tanya Kyai pada Yerin

“Ini Bah, Fia ketempelan dan kayaknya ngga kuat terus pingsan.” Jawab Yerin.

“Kerudungnya lepas dulu aja!” Ucap Gus Rofiq.

“Saya permisi keluar dulu Gus!” Pamit Anjar karena tak ingin melihat yang tidak seharusnya.

“Di dudukkan aja Rin! Sama nanti terus pijit bawah hidungnya ya!” ucap Kyai.

Posisi Fia di dudukkan dan pungggungnya disanggah oleh Yerin dengan menekan bawah hidung Fia.

Gus Rofiq memijat telapak kaki Fia dengan membaca doa-doa. Sedangkan Kyai memijat pundak belakang Fia dengan membaca doa-doa juga.

Tak lama kemudian Fia membuka matanya, sesegera Yerin meminumkan teh campur jahe hangat untuk Fia.

“Mas Anjar mana?” tanya Fia.

“Di depan. Kenapa?” jawab Gus Rofiq kemudian balik bertanya.

“Cuman mau bilang makasih, tadi yang nolongin Fia itu Mas Anjar.” Jawab Fia lemah.

“Pake dulu Nduk, kerudungnya!” sahut Kyai sambil menyodorkan kain kerudung itu. Kemudian Fia memakainya.

“Njar, masuk le!” teriak Gus Rofiq dari dalam ruangan bersekat kayu triplek itu. Dan segera Anjar memasuki ruangan itu.

“Alhamdulillah, sudah sadar nggih Ning.” Ucap Anjar dengan tersenyum ramah.

“Makasih ya udah nolongin Fia!” ucap Fia dengan tersenyum tulus dan masih terlihat lemah.

“Sama-sama..” balas Anjar juga dengan melempar senyum.

“Kamu habis main dari mana Nduk?” tanya Kyai.

“Cuman habis dari ruang baca Bah!” jawab Fia.

“Baru pertama kesana ya kamu?” Tanya Gus Rofiq.

“Inggeh pakde..” jawab Fia pada pakdenya itu.

“Pantes aja.. Baru pertama kesana..” Ucap Yerin.

“Mereka yang disini lagi masa pengen kenalan sama kamu! Besok-besok kalau kerasa berat, baca bismillah, ayat kursi, sama pijet bagian yang kerasa berat!” Titah Kyai.

“Inggeh Bah..” Balas Fia menurut.

***







Bersambung..







Mohon maaf jika terdapat typo. hehe.
Kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan🙏
Jangan lupa vote terus yaa! Terima kasih!!❤️

Pantaskah Aku? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang