#38

16 0 0
                                    


Happy Reading, Readers!♥️


"Baik, saya turutin maunya kamu, kita putus! Silahkan kamu sama Harun. Assalamualaikum!" balas Anjar kembali ke Asrama dan meninggalkan Tiara.



Flashback Off..



"Jadi putusnya gara-gara temennya Mas Anjar, Harun itu?" tanya Fia.

"Bukan, saya sama Harun masih temenan Dif.. Itu cuman skenarionya dia aja supaya Mas Anjar sama Harun ga temenan. Beberapa bulan setelah putus, Mas Anjar tau kabarnya kalau dia emang biasa mainin laki-laki." Jawab Anjar.

"Mas Anjar juga ga ngerti alasan dia tiba-tiba kesini ngapain.. tapi kayanya dia emang sengaja, mungkin dengar kabar waktu kita anter undangan ke Harun. Mas Anjar ga nyangka kalo dia bakal kesini, karena memang sudah ga kontak bertahun-tahun." Imbuh Anjar.

"Maaf ya Mas, karena emosi Fia terlalu gegabah.." ucap Fia menundukkan kepalanya karena merasa bersalah.

"Gapapa, siapapun juga bakal salah paham kalo situasinya kek tadi Dif.." balas Anjar membuat Fia tenang.

"Cape ya nangis? Bengep tuh.. Istirahat aja dulu, terus kita makan siang, setelah itu berangkat ke Jogja yuk?" imbuh Anjar.

"Fia mau bantuin Ibuk aja Mas.." balas Fia.

"Istirahat aja, biar matanya kempesan dulu. Bisa-bisa Mas Anjar digebuk sama Pak Kyai nanti kalo sampe Jogja liat mata cucunya bengep gini, hahaha..." ucap Anjar lagi-lagi membuat hati Fia terasa hangat.

"Udah gapapa Ibuk juga ngertiin kamu kok.." Imbuh Anjar.

***

Sore harinya Fia mengangkut barang-barangnya ke dalam mobil Anjar untuk segera berangkat ke Jogja.

"Nduk maaf nggih, kalo kejadian tadi bikin kamu sakit hati." Ucap Maryani pada Fia.

"Ibuk.. Justru Fia yang minta maaf sama ibuk. Fia menyimpulkan sesuatu dengan emosi, jadinya kisruh. Fia minta maaf ya.." balas Fia dengan memeluk Maryani.

"Fia berangkat dulu nggih.." pamit Fia pada Maryani dengan mencium punggung tangan Maryani.

"MasyaAllah nggih Nduk, salam takdim ke Pak Kyai nggih.." pinta Maryani.

"Nggih Buk, inshaAllah Fia salamin ke Abah." Balas Fia.

"Aisy, Mba Fia pamit dulu yaa.." pamit Fia pada Aisy dengan memeluknya.

"Iyaa Mba, hati-hati yaa.." balas Aisy.

"Buk Anjar nganter Fia dulu nggih." Ucap Anjar dengan mencium punggung tangan Ibunya.

"Kamu nginep sana juga toh Le?" tanya Maryani.

"Mboten Bu, nanti agak malem Anjar balik kok. Besok mau nyebar undangan lagi, baru sorenya Anjar ke Pondok nginep sana, terus langsung balik Surabaya."

"Ohh yowis, hati-hati ya Le!" Ucap Maryani.

Mobil milik Anjar melaju menuju Pondok Pesantren Nurul Iman yang Fia dan Anjar rindukan.

"Gapapa nih bolak balik cuman anter jemput Fia? Fia bisa sendiri lo Mas." Ujar Fia.

"Masih keliatan habis nangis, berangkat ke Jogja sendiri, pas ditanyain sama siapa? Duh Mas Anjar bisa mampus dihajar orang se pesantren." Canda Anjar.

Pantaskah Aku? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang