#5

3.5K 92 1
                                    

Happy Reading, Readers!❤️

Rupanya berlatih band juga melelahkan bagi tiap playernya. Tak terasa sudah empat jam lamanya mereka berada dalam studio, waktu menunjukkan pukul 23.00.

Ibrahim dan Fatimah sudah sangat terbiasa jika teman-teman band Fia dan Fahmi latihan sampai larut, bahkan memang difasilitasi oleh mereka karna mengetahui ketiga anaknya sangat menyukai musik, selain itu supaya anak-anaknya tidak perlu pulang larut malam untuk sekedar latihan band terutama untuk Fia. Bukan karena Fia adalah anak yang di istimewakan, tetapi Ibrahim dan Fatimah sadar bahwa Fahmi adalah seorang laki-laki, oleh karena itu wajar saja jika pulang larut malam.

Sedangkan Alin adalah tipikal orang yang feminim dan tidak pernah hang out malam kecuali dengan Kakak-kakaknya. Walaupun Alin juga menyukai musik tapi ia lebih senang bermain solo dengan keyboardnya, atau lebih senang colab dengan Kakak-kakaknya di rumah.

Sebelum para player After Sunset ini pulang, mereka berbincang sejenak dengan menyeruput kopi susu yang dibuatkan Fia untuk mereka. Mereka berbincang di Gazebo yang cukup luas di halaman belakang rumah Fia.

“Katanya beasiswamu tembus ya Fi?” tanya Ganda sembari menyalakan korek untuk membakar lintingan tembakau.

“Oh iyaa dong.. Alhamdulillah juga sih.” Jawab Fia bangga.

“Wahhh, silimittt (selamat)!” Ucap Daniel turut bangga.

“Ahahah, maacihh  Masquehh!” canda Fia dengan menepuk punggung Daniel.

“Gausa sombong dulu ah! Mondok dulu yang bener baru sombong! Hahaha..” Celetuk Fahmi.

“Tambahan Mas, mondok dulu yang bener biar jadi istri sholehah!” Tambah Bintang.

“Pasti Bintang wis berharap besar iki! Haha..” Sahut Nanda.

“Ohh jelas, siap halalkan! Yo nggak Mas?” Jawab Bintang sambil menyenggol lengan Fahmi.

“Budalkeunn Tang!” Balas Fahmi.

“Mas Gandaaaa. Itu adeknya amanin dong!” Lapor Fia pada Ganda yang merupakan Kakak kandung dari Bintang. Usia Bintang sendiri terpaut tiga tahun lebih tua dari Fia. Sedangkan personil lainnya usianya terpaut enam sampai tujuh tahun lebih tua dari Fia.

“Hahahaa.. Santai, sini dulu sama Mas Ganda tampan biar aman!” Ucap Ganda sembari mengelus puncak kepala Fia.

“Ehh Nda, tangan-tangan!” Ucap Fahmi memperingatkan Ganda agar tidak sentuh-sentuh Adiknya.

“Tiap habis latian Qtime gini aja rek! Itung-itung sebelum perpisahan mondok. Haha.” Sahut Daniel sambil menyedot rokoknya.

“Iya lohh, sabtu besok terakhir live music huhu..” Ucap Fia dengan memanyunkan bibir seolah berakting sedih.

“Ah, drama terus Pret!” sahut Fahmi dengan menjitak kepala adik perempuannya itu.

Tak lama kemudian setelah berbincang dengan menghabiskan kopi dan rokoknya mereka pamit pulang pukul 00.30.

Kamis | at Auditorium Universitas U | 19.30

Para personil After Sunset telah tiba di lokasi event Dies Natalis salah satu jurusan di Universitas U. Mereka siap untuk membuat suasana Auditorium pecah.

Mereka menenteng gitar dan bass pribadinya menuju backstage, melewati ribuan penonton yang bergoyang dengan menggunakan jaket yang tertutup agar tidak mengalihkan pusat perhatian penonton. Sebenarnya jadwal manggung mereka di rundown pukul 21.00 WIB, tapi untuk mengantisipasi barangkali rundown panitia maju. Selain itu mereka juga perlu beradaptasi dengan suasana lokasi, melihat penonton seberapa banyak, kondisi panggung dan sebagainya.

Di backstage mereka hanya bercanda dan mempersiapkan alat-alat mereka. Sedangkan Daniel hanya menghisap bantang rokoknya, dan Fia membenahi make up tipis dan pakaiannya.

Seperti biasa Fia hanya menggunakan pakaian yang simple, walaupun kini ia telah mengenakan jilbab namun penampilannya tetap simple dan terlihat keren. Fia menggunakan jogger pants berwarna abu-abu muda, menggunakan kaos abu-abu tua yang kebesaran hingga setengah paha, jaket hitam yang oversize dengan resliting terbuka, dan jilbab segitiga hitam untuk menutup rambutnya dengan gaya khas Fia menyampirkan ujung depan jilbabnya ke pundak, serta tak lupa sepatu converse hitam bertali putih favoritnya.

“Permisi, ini After Sunset ya? Setelah satu band ini kalian naik ya!” Ucap gadis muda dengan id card yang menggantung didepannya bertuliskan ‘panitia’.

“Oh iyaa mbak, kita udah ready kok!” Jawab Daniel.

Fahmi menggunakan celana jeans panjang, kemeja hitam polos yang sengaja tidak dikancingkan dengan lengan digulung sampai siku dan kaos putih sebagai dalamannya. Begitu juga dengan Bintang, namun yang membedakan bintang menggunakan kaos hitam sebagai dalaman dan celana jeans selutut. Sedangkan Nanda, Daniel, dan Ganda hanya menggunakan kaos hitam dan celana jeans panjang, kecuali Ganda celana tiga per empat sama dengan Bintang. Dresscode mereka tampak sangat kontras dan keren.

“Silahkan sebentar lagi naik kak, untuk checksound!” Ucap gadis yang diketahui sebagai Liaison Organizer kami di event itu.

Bersambung..

Alur cerita sengaja di buat lambat, karena sabar itu subur hehe..

Mohon maaf jika terdapat typo, hehe.
Kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan.
Jangan lupa vote terus dan dukung cerita ini yaa! Terima kasih!❤️

Pantaskah Aku? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang