Happy Reading, Readers!❤️
10.00 WIB | Kedai Kopi Senja
Kala itu sedang hari minggu, Anjar dan Rasyid kebetulan sedang kosong jadwal mengajar di pondok. Sebenarnya terdapat peraturan dalam pondok bahwa perempuan tidak boleh bergaul dengan laki-laki. Namun peraturan itu tidak berlaku bagi Fia saat ini, karena Fia keluar masih di damping oleh Fahmi sebagai Kakak kandungnya yang bisa dipercaya.
“Rasyid sama Anjar mau pesen apa?” tanya Fahmi pada kedua laki-laki bersarung itu.
“Saya kopi item aja Gus.” Jawab Rasyid.
“Kulo sami kalihan Rasyid mawon Gus. (Saya sama seperti Rasyid saja Gus)” Tambah Anjar.
“Kamu apa Pret?” Tanya Fahmi pada Fia, tetapi Fia sibuk dengan laptopnya dan terpasang earphone di telinganya yang ia selipkan melalui lubang wajah kerudungnya.
“Hoee! Pret! Kamu mau apa?” Ucap Fahmi lebih keras sambil menoyor kepala Fia.
“Duhh.. Apa?” Tanya Fia sambil melepas satu earphonenya.
“Mau minum apa Ning?” Ucap Anjar lembut dengan tersenyum.
“Ohh.. Es susu putih aja!” Balas Fia.
Tak berapa lama pesanan mereka datang. Fia masih sibuk bergelut dengan layar laptop di depannya dan tak menghiraukan keadaan sekitarnya.
“Rokok Syid, Njar!” Ucap Fahmi menawarkan rokok pada Rasyid dan Anjar.
“Gapapa nih Gus?” Tanya Anjar.
“Ambil aja, jarang-jarang kalian nyedot yang nikmat gitu. Biasanya surya kan? Hahaha” Ucap Fahmi.
“Kan ada Ning Fia nih Gus?” Tambah Rasyid.
“Oh Fia.. Fuuuhhhh.. Udah kebal dia sama begini!” Ucap Fahmi santai sambil meniupkan asapnya ke wajah adik perempuannya itu.
Dan reaksi Fia hanya mengibaskan tangannya di depan hidungnya kemudian memukul punggung Fahmi karna mendapati ia sengaja meniup asap padanya.
“Beda sama Alin, anti sama asap anaknya.” Jelas Fahmi.
“Permisi ya Ning, mau nyoba barangkali rokok dari Gus barokah! Hahaha..” Canda Rasyid sambil mengeluarkan satu batang rokok dari kotaknya.
“Saya ambil nggih Gus.. Permisi Ning..” Ucap Anjar. Fia hanya mengangguk dan mempersilahkan.
Author POV..
Anjar dan Rasyid adalah salah dua santri terbaik di Pesantren Nurul Iman. Mereka kerap beberapa kali mengharumkan nama Pesantren melalui lomba tahfidz, silat, membaca Al-Qur’an dan sebagainya.
Mereka juga memiliki akhlak yang baik dan ilmu yang dalam sehingga Kyai Yazid mempercayakan mereka berdua untuk masuk dalam bagian dari tim pengajar di pesantren.
Anjar dan Rasyid menjadi salah dua dari Ustadz pengajar program Diniyah tahap dasar yang terbagi menjadi sebelas kelas, mulai dari D-1 sampai D11. Sebagaimana pembagian kelas Diniyah D-1 sampai D-6 untuk santri putra, dan D-7 sampai D-11 untuk santri putri.
Program Diniyah berlangsung setiap hari Senin sampai Jumat setelah sholat ashar sampai menjelang maghrib, yakni pukul 15.30 – 17.30 WIB. Rasyid mengajar di kelas Diniyah D-7 sedangkan Anjar di kelas Diniyah D-8.
Untuk Program Diniyah ini memang di isi oleh pengajar laki-laki, karena sangat minim pengurus pondok perempuan. Adapun itu mereka sudah di sebar menjabat Koordinator Ekstrakulikuler santri putri dan Pengurus Dapur.
Singkatnya Fia masuk dalam program kelas Diniyah D-8 tahap dasar yang diampu oleh Anjar. Fia juga sudah merasa cukup akrab dengan Anjar dan Rasyid karena mereka adalah santri kesayangan Kakeknya. Mereka adalah orang kepercayaan Kyai untuk menjemput Fia di Stasiun, jika mondok saat liburan. Begitu juga Alin dan Fahmi yang sudah akrab dengan dua santri kesayangan Kakeknya itu.
Author POV End..
“Ck.. Arghh mesti!!” Decak Fia kesal saat ia melihat layar handphonenya sambil menunggu render videonya selesai di laptop.
“Apasih Pret?” Tanya Fahmi pada adik perempuannya itu.
“Temenmu ini loh Mas, ngga bisa apa storynya disembunyikan dari aku? Sengaja emang!” Ucap Fia kesal dengan menyodorkan ponselnya ke Kakaknya.
Fahmi menerima ponsel itu dan melihat apa yang membuat adiknya ini merasa kesal. Rasyid dan Anjar turut merapatkan tubuh mereka ke Fahmi karna penasaran hal apa yang membuat peremuan di depannya ini tampak begitu kesal dan mengacak kepalanya yang tertutup kerudung itu.
Layar itu menampilkan yang membuat Fia merasa kesal adalah status harian Bintang yang berfoto dengan merangkul pundak kekasihnya di sebuah museum sebagai backgroundnya. Fahmi hanya mengeryitkan alis saat melihatnya.
“Kenapa Gus?” tanya Rasyid.
“Ini mantannya Fia yang sudah bahagia, tapi Fianya aja yang gagal move on! Hahahah..” Jawab Fahmi sambil terbahak-bahak.
“Elu kok jahat banget sih, Mas?” Sahut Fia kesal.
“Kamu sih udah putus dua tahun juga masih belum move on. Payah. Hahahaha..” Balas Fahmi masih tetap tertawa. Sedangkan Fia hanya melirik malas sambil menyahut ponselnya dari tangan Kakaknya.
“Kamu tuh susah dibilangin juga, udah tau Bintang punya pacar. Yaudah hidden aja storynya! Malah dibuka..” Tambah Fahmi, tetapi Fia bersikap seolah tak mendengar.
“Udah selesai nih ngerendernya! Cek dulu sebelum upload!” Ucap Fia sambil menyodorkan laptopnya pada Fahmi.
“Ini video yang di Universitas U kemaren yak?” Tanya Fahmi dengan memutar video yang telah diedit oleh Fia. Dan direspon hanya dengan berdehem mendandakan ‘iya’.
“Mantap jiwo, aku ganteng banget wakakakak!” Tambah Fahmi.
“Loh vokalisnya itu Ning Fia?” Komentar Rasyid, sedangkan Anjar masih hanya menyimak videonya tanpa komentar.
“Keren kan?” Tanya Fia dengan penuh kebanggaan. Rasyid hanya mengangguk.
“Mau dengerin juga? Nih..” ucap Fahmi menawarkan pada Rasyid dan Anjar dengan menyodorkan earphone yang masih terhubung dengan laptopnya.
Mereka menerima satu-satu earphonenya dan memasangkan di sebelah telinga mereka masing-masing.
“Keren banget dah Ning!” Puji Rasyid beberapa saat setelah menyaksikan video tersebut.
“Kalau pingin liat lainnya cek aja di channel utubku Mas! Hahaha..” Balas Fia bangga.
Beberapa saat kemudian terdengar adzan dhuhur. Mereka harus segera kembali ke pondok sebelum dicari oleh Kyai dan lainnya.
Bersambung..
Mohon maaf jika terdapat typo, hehe.
Kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan.
Jangan lupa vote terus yaa! Terima kasih!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Pantaskah Aku?
Genç KurguBagaimana bisa seorang laki-laki sholih penyandang santri terbaik, datang melamar begundal wanita sepertiku ini? Cerita berbahasa Indonesia dicampur dengan sedikit Bahasa Jawa. hehe. -Selamat menikmati cerita pertama saya. Jangan lupa vote terus y...