Happy Reading, Readers!♥️
Anjar membangunkan kedua Adiknya untuk sholat subuh berjamaah yang akan di imaminya sebagai anak pertama. Setelah sholat subuh Anjar beristirahat sejenak. Azzam mengantar Ibunya ke pasar untuk berbelanja masakan hari ini, sedangkan Aisy membersihkan rumah.
...
Anjar terbangun saat sinar matahari masuk melalui celah jendela kamarnya. Ia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Saat melewati dapur, terlihat Maryani sedang membuat sesuatu dan dibantu oleh Aisy.
“Loh Le, sudah bangun toh? Ini masih jam 8, kamu nggak capek semalaman di bus?” sapa Maryani.
“Anjar sudah ndak capek kok Buk! Ibuk buat apa toh?” tanya Anjar ada .
“Ini buat *wajik untuk seserahanmu Le!” balas Maryani (*jajanan dari beras ketan dengan gula jawa dan daun pandan).
“Loh ndak beli aja Buk?” tanya Anjar.
“Loh ya ndak toh, wajik untuk calon mantu harus dibuat sendiri penuh cinta. Tapi lainnya nanti kita beli agak siangan aja.” Balas Maryani.
“Ah ibuk mesti bisa aja hehe..” ucap Anjar.
“Oh iya, kamu sudah siap apa aja di kos?” tanya Maryani.
“Cuman baju dua setel buat aku sama Ning Fia, satu dipake, satunya buat hantaran terus sama beli sepatu buat seserahannya, Buk.” Jelas Anjar.
“Baju yang buat Ibuk, Aisy, sama Azzam udah di kamar Anjar.” Imbuh Anjar.
“Berarti yang bawa dari sini cuman jajanannya aja ya Le?” tanya Maryani.
“Inggih bu. Oh iya Ibuk sudah bilang sama Pakde dan Bude belum?” Jawab Anjar.
“Sudah, ibuk ajak Pakde, Bude, Paklek, sama Bulekmu Le. Malahan mereka mau bawain sembako sama buah-buahan!” ucap Maryani antusias.
“Alhamdulillah, tapi apa ndak ngerepotin buk?” tanya Anjar karena merasa tidak enak.
“Gapapa, nanti kita ganti bensinnya.” jawab Maryani.
“Terus Azzam mana Bu?” tanya Anjar.
“Itu di depan nyuci mobil.” Jawab Maryani.
Sejak kepulangannya dari Mesir dan bekerja di Surabaya, Anjar membeli sebuah mobil Honda B-RV untuk tabungan dan akomodasi keluarga.
“Oh yaudah nanti sore tak ajakin sowan ke Pakde sama Paklek.” Ucap Anjar.
“Mas Anjar gak lupa beli cincinnya kan?” sahut Aisy bertanya.
“Engga dongg, sudah ada di lemari Mas!” jawab Anjar.
“Ihh aku lihat boleh gak Mas?” tanya Aisy.
“Iyaa boleh, tapi Mas mandi dulu ya!” balas Anjar.
Setelah membeli semua jajanan untuk seserahan dan mengemasnya dengan cantik, Anjar mengajak adiknya (Azzam) untuk sowan kepada sanak keluarganya, meminta tolong bahwasannya besok pagi ia akan melamar seorang gadis pilihannya di Surabaya.
***
Keesokan harinya (Sabtu). Pada pukul 5.30, Anjar dan rombongan sudah siap lebih awal untuk berangkat ke Surabaya. Anjar mengetikkan sebuah pesan kepada Fia.“Ning, saya berangkat!”
–Anjar“Iyaa Mas, hati-hati yaa!”
–Fia

KAMU SEDANG MEMBACA
Pantaskah Aku?
Genç KurguBagaimana bisa seorang laki-laki sholih penyandang santri terbaik, datang melamar begundal wanita sepertiku ini? Cerita berbahasa Indonesia dicampur dengan sedikit Bahasa Jawa. hehe. -Selamat menikmati cerita pertama saya. Jangan lupa vote terus y...