#32

1.7K 110 9
                                    

Happy Reading, Readers!♥️


“Iya, ada apa Mas Bintang?” ucap Fia pada ponsel tersebut.

.

..

.

Benar sekali, yang menelepon adalah Bintang mantan Fia yang telah membuatnya gagal move on beberapa tahun lalu.

“Nanti malam ngejob kan?” tanya Bintang.

Selain bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan swasta bonafit di Surabaya, Fia juga memiliki side job yaitu tetap Bermain musik dengan bandnya After Sunset di sebuah cafe milik keluarga Fia.

“Fia absen dulu deh mas, ganti Alin” Ucap Fia.

“Lah kenapa ini kan hari rabu? Padahal aku mau ngomong sesuatu yang mungkin kamu tunggu loh.” Balas Bintang.

“Lah maksudnya Mas?” tanya Fia tak mengerti.

“Fi pliss, dateng bentar aja ini penting.” Ucap Bintang.

“Tapi urusan Fia juga penting Mas! Emang mau ngomong apaan? Project?” tanya Fia.

“Lebih dari itu.” Jawab Bintang.

“Okedeh, kalo emang penting banget dan gabisa by phone. Yauda, ntar Fia sempetin ke cafe. Tapi agak malem! Fia mau lanjut kerja nih, Bye!” balas Fia, kemudian memutus teleponnya dan berangkat ke kantornya.

Di sela waktu bekerjanya, Fia kembali mendapat panggilan telepon tapi kali ini dari kakaknya, Fahmi.

“Assalamualaikum, Iya ada apa Mas?” ucap Fia.

“Waalaikumsalam, sibuk dek ?” Tanya Fahmi.

“Lagi istirahat kok Mas, ada apa?” balas Fia.

“Sudah denger dari Bintang?” tanya Fahmi.

“Ada apa emang? Tadi pagi cuman telepon sih, katanya ntar suruh ke cafe gitu, katanya mau ngomong penting, tapi ntar aku kan mau cari perlengkapan seserahan sama Mas Anjar, Mas!” jelas Fia.

“Gamau kasih tau, ngomong tentang apa?” tanya Fahmi.

“Engga Mas, paling juga ada project.” Balas Fia.

“Kalo bisa ntar pulang kerja sorean aja mampir rumah Mas dulu, ntar tak kasih tau.” Ucap Fahmi.

“Oke mas, habis ini kerjaan kear Fia mau izin pulang lebih awal.” Jawab Fia.

“Yaudah, hati-hati, Assalamualaikum.” Ucap Fahmi dengan memutus panggilan.

“Waalaikumsalam.” Balas Fia kemudian melanjutkan pekerjaannya.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya pada hari itu, Fia izin untuk pulang satu jam lebih awal. Sesuai dengan amanah, ia mengunjungi rumah Fahmi.

“Emang Mas Fahmi mau kasih tau ke Fia soal apa?” tanya Fia sambil meminum es sirupnya di ruang tamu Fahmi.

“Gini dek, sebelumnya Mas minta tolong kamu tetep kuat pada pilihanmu ya.” Balas Fahmi.

“Emang apaan? sepenting itu harus dijanji dulu?” Tanya Fia tak mengerti.

“Bintang nanti malam mau lamar kamu juga.” Jawab Fahmi.

Fia hanya terdiam sejenak.

“Apaan sih mas? Mas Fahmi kan tau, Fia baru aja terima lamaran Mas Anjar beberapa hari lalu. Kenapa gak bilang aja sih?” ucap Fia emosi.

“Dek, Mas udah kasih tau, jelasin berkali-kali. Tapi si Bintang tetep aja ga percaya dan tetep mau lamar kamu.” Jelas Fahmi.

“Selama ini aku nunggu janjinya, dulu katanya mau langsung lamar waktu aku pulang dari Jerman. Taunya sama cewe lain! Oke aku ngerti, emang aku di Jerman lama banget, dan dia udah mapan, mungkin ingin segera.” Oceh Fia.

Pantaskah Aku? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang