Happy Reading, Readers!❤️
“Pesen tiket sekarang pulang tanggal 7 bulan depan.” Titah Fahmi.
“Lah ngapain mas? Mahal lo ih.” Ucap Fia.
...
“Udah selow tak bayarin kok. Masmu yang ganteng ini mau nikah sama Berly.” Jelas Fahmi.
“Beneran ih? Udah lamaran emang?” tanya Fia tak percaya.
“Ya udahlah, tinggal nentuin tanggal aja nih, kebetulan juga bulan depan kamu bisa pulang.” Jelas Fahmi.
“Cieee, yaudah deh ntar kalo udah nyampe kos aku pesen tiketnya, mau oleh-oleh apa nih?” Ucap Fia.
“Terserah deh. Beneran pulang lo yaa!” Ucap Fahmi.
“Iyaa-iyaa..” balas Fia.
“Yaudah, Mas mau berangkat kerja. Baik-baik ya girl, see u!” Ucap Fahmi.
“Yashh, good luck bro!” Balas Fia kemudian mmatikan teleponnya.
Sesampainya Fia di kos ia langsung membuka laptop dan memesan tiket pesawat untuk pulkam sebentar ke Indonesia.
Fia POV..
Aku menutup telepon dari Mas Fahmi, hatiku terasa hangat berbunga-bunga tak sabar ingin segera pulkam dan melepas rindu dengan orang-orang rumah.
Setelah fix memesan tiket untuk pulkam aku merebahkan diriku diatas kasur kosku dengan melamun menatap langit-langit kamar.
“Bulan depan pulkam seneng bangettt, udah kangen sama Ayah, Ibu, Mas Fahmi, sama Alin juga. Eh aku juga kangen suasana pondok, Abah, Gus, Ning, Mbak Nisa, Mas Rasyid, Mas Anjar juga sih tentunya. Ehehe.” Ucapku dalam batin
Ah sebaiknya aku segera tidur agar hari cepat berjalan menuju pulkam yeayyy!
Fia POV End..
.
.
Satu bulan kemudian..
Fia mengetikkan pesan pada Kakaknya
“Mas jemput fia 3 jam lagi yak, ini lagi transit di Changi Singapur.” –Fia
“Okee, jangan lupa doa terus, ati-ati barangnya juga.” –Fahmi
Tiga jam kemudian Fia sampai di bandara Juanda Surabaya. Ia berjalan sambil menengok kanan dan kiri barangkali ia menemukan sosok kakaknya.
Baru saja ia mengambil ponselnya dalam saku, seorang anak abg perempuan memanggilnya dan berlari menuju arah Fia. Dengan menyipitkan mata, Fia menyadari bahwa abg itu adalah adik kandungnya.
“Mbakkk! Alhamdulillah!” ucap Alin sambil memeluk Fia dengan girang.
“Assalamualaikum Lil! Mbak kangen!” ujar Fia dengan membalas pelukan adiknya.
“Waalaikumsalam Mbak! Alin juga kangen.” Balas Alin.
“Hey are u criying Lil Girl?” ucap Fia dengan melepas pelukannya dan Alin hanya menunduk.
“Hahahahh.. Dasar cengeng!” Imbuh Fia meledek dengan menjitak kepala Alin.
“Aduhh, hih baru ketemu udah cari gara-gara!” balas Alin gemas sambil mengusap kepalanya.
“Hahahh sebenernya itukan yang dikangenin? Mas Fahmi mana?” tanya Fia dengan merangkul Alin.
“Belakangmu Pret!” sahut Fahmi yang berada dibelakang Fia dan Alin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pantaskah Aku?
Teen FictionBagaimana bisa seorang laki-laki sholih penyandang santri terbaik, datang melamar begundal wanita sepertiku ini? Cerita berbahasa Indonesia dicampur dengan sedikit Bahasa Jawa. hehe. -Selamat menikmati cerita pertama saya. Jangan lupa vote terus y...