Thankyou buat 200+ votesnya. Ty juga udah nunggu sangat lama. Seneng Cho tu keinginannya bisa terpenuhi:')
Yaudah daripada kepanjangan, langsung aja baca:)
🎶🎶Play lagu diatas👆👆
Eps 43
*
*
*[Other side]
Jam menunjukkan pukul 6 sore. Perut gue udah mulai disko. Gue sama Jeno sejak jam 4 tadi udah ada di Lotte World. Kapan ya gue terakhir kesini? Hehe.
Gue sama Jeno udah naik banyak wahana, dari yang nyelow sampe gak nyelow sama sekali.
"Eh-eh masuk rumah hantu yuk sebelum makan. Kenapa dari tadi gak keliatan ya rumah hantunya?" -gue
"Serius mau masuk?" -Jeno
20 menit kemudian
"Ini minum susu coklatnya mumpung masih anget," gue naruh segelas susu coklat hangat di depan Jeno sebelum gue duduk.
"Ma-makasih." -Jeno
"Komuk deh lo. Udah Jen... udah berakhir, semuanya juga cuman mainan. Lo mau ketakutan terus? Ada gue disini." Gue senyum sambil ngelus-ngelus tangan Jeno diatas meja buat nenangin dia. "Sorry juga udah ngajak lo masuk sana." Ganti gue yang nunduk.
"Gapapa.... Gue sebenernya juga ada pengen masuk sana, tapi takut kalo gue liat jalan yang ngeri kayak gitu." Wajah Jeno kini udah mulai merah, gak kayak tadi pucat.
Gak lama pesanan makan kami datang.
"Sekarang waktunya makan. Gausah mikirin rumah hantu itu lagi." Gue mulai bukain sendok garpu yang dibungkus rapi pake tisu. Jeno pun juga ngelakuin hal yang sama.
"Iya. Makasih ya supportnya. Habis ini mau kemana?" -Jeno
"Emm... Kemana ya, pulang aja kali ya?" Gue tampak menimbang-nimbang.
"Kalo gue ajak ke suatu tempat dulu gak masalah kan?" -Jeno
"Hm. Boleh juga." Sahut gue tersenyum.
Apa kabar Jaemin?
.
.
.
Setelah makan, kami berdua langsung keluar dari Lotte World. Kami gak langsung ke rumah, Jeno masih inget sama janjinya buat nagjak gue ke suatu tempat. Pasar malem. Okey lihatlah perbedaannya.
"Aku gamau lama-lama disini. Langsung ketempatnya aja ya." Jeno menautkan jemari kami. Jantung gue udah gak beraturan. Arrhhhh
Kami berhenti di depan toko souvenir dekat tempat parkir. Jeno tampak melihat-lihat, tapi sebenarnya ia nyari sesuatu.
"Cari apa sih Jen? Tanya aja sama yang jual lo mau yang kayak apa." -gue
"Ah bentar, pasti disekitar sini." Mata Jeno masih menelusuri setiap aksesoris yang dipamerkan di depannya.
"Misi mas, cari apa? Gelang, kalung atau anting?" Akhirnya mbak-mbak penjaga ada yang tanya.
"Em... saya cari kalung yang ada bandulnya ruby." -Jeno
"Wah maaf mas, yang itu habis. Tinggal yang bentuk lain." Kata mbaknya yang langsung buat raut wajah Jeno jadi sedih.
"Gausah sedih Jen. Lo bisa beli selain kalung kok. Gue nemu ini," gue ngambil gelang yang ada bandul bulan. Gue pakein di tangan Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] BROTHER-NCT
Fanfiction(COMPLETED) ⚠️Cerita ini hanyalah fiksi. Mohon tidak disangkut-pautkan dengan kehidupan nyata. Segala nama tokoh, tempat, dan sebagainya hanya dijadikan pendukung⚠️ ⚠️Beberapa chapter mengandung kekerasan, harap pembaca menanggapi hal ini dengan bij...