Setelah beberapa menit kami saling bertautan, Mingi melepaskan tubuhnya dan menatapku. Di balik mata sipitnya, aku tahu jika pria itu benar-benar kelelahan.
"Fix your lipstick, ayo ke rumah sakit," ucap Mingi.
Mingi kembali menjatuhkan tubuhnya ke sebelahku dan meraih ponselnya. Even his side profile is the way too perfect.
Aku menatapnya. Aku tidak mengerti mengapa aku tiba-tiba seperti ini.
Mingi tahu jika aku memperhatikannya. Ia tiba-tiba menoleh dan hidung kami hampir bertemu.
Ia tersenyum padaku, "Kenapa kamu senyum-senyum kayak gitu?"
Aku menggeleng cepat. "A-apasih, enggak!" elakku.
"What a sweet liar," ucap Mingi sambil mencubit pipiku. "Dokter Seonghwa bilang James bisa dijenguk. Kamu gak akan nemuin James dalam keadaan seperti itu, kan?"
"Unless if you want to continue our journey, I'll help you," lanjutnya.
"Astaga, enggak,"
Aku bangkit dari tempat tidur dan meraih jepitan rambutku. Aku kembali menoleh pada Mingi, namun pria itu tetap fokus pada ponselnya.
Aku tidak membutuhkan waktu lama untuk membenahi penampilanku. Aku kembali menatap pantulan Mingi di cermin. Alisnya bertautan.
"It's ok kalo kamu mau istirahat, aku bisa ke rumah sakit sendiri atau sama Yunho," ucapku.
Mingi mematikan ponselnya dan menyimpannya di sakunya. "Kenapa harus sama orang lain saat aku ada di sini?" ucapnya.
Aku menyunggingkan alisku, "Really? In that outfit?"
Mingi menatap tubuhnya yang terbalut oleh kemeja tidur berbahan satin berwarna hitam, sangat kontras dengan warna kulitnya. "I thought I look sexy with this clothes. Kalo menurutmu aneh aku ganti baju dulu," jawabnya.
"Gak usah, pake jaket aja. Tapi, kamu gak boleh nyetir sendiri, kita sama kak Jinsung aja," ucapku.
"Kenapa jadi kamu yang ngatur?" tanya Mingi tiba-tiba.
Aku membelalakkan mataku. "Eung bu-bukan begitu. Aku cuma ngasih saran, forgive me dad," ucapku.
"Haha, cute." Mingi mengacak-acak rambutku dengan gemas. Ia tersenyum lebar sampai matanya membentuk sebuah garis, "Aku cuma bercanda. Ayo berangkat sekarang."
Mingi berjalan mendahuluiku keluar dari kamar dan meraih jaket besar yang entah bagaimana sudah ada di sofa ruang tengah. Ketika ia memakai jaketnya, kemejanya terangkat secara tidak sengaja dan menampilkan perut polosnya sekilas. Kini aku sadar, kapanpun itu, Mingi selalu terlihat tampan.
"Jinsung, kita ke rumah sakit," ucap Mingi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite The Stars ➖Mingi ATEEZ [✔]
FanfictionActs like an angel and sins like a devil. Somehow, he does. Was #1 in Mingi, ATEEZ. Originally written by Penguanlin, 2019.