"Udah siap?" tanya Mingi.
Aku menganguk sambil menatap bayanganku di cermin. Gaun bermodel gelombang dengan warna peach yang Mingi beli ternyata cukup lebar di bagian perutnya.
Mingi berjalan mendekat dan merangkul pinggangku, "You look great."
"You too," aku mengubah arah tubuhku untuk membenarkan kerah Mingi, sepertinya pria itu selalu bermasalah dengan kerahnya atau ia memang sengaja membuat masalah agar aku dapat membenarkannya. "You were always messing up with your collar. Siapa yang benerin kerah bajumu sebelum aku?"
"Me myself. Sekarang aku gak perlu bercermin karena ada kamu yang selalu benerin penampilanku," jawab Mingi sambil tersenyum lebar.
Aku mencubit pinggangnya, "Modus banget."
"Ya kan kamu juga yang suka berantakin bajuku, kan? Siapa yang suka peluk-peluk, hayoo," ucap Mingi tak mau kalah.
"Oh? Little Song, bukan aku," ucapku berdusta. "Kamu juga suka berantakin lip make up-ku."
"Astaga, nanti aja sayang, kamu udah rapi gini masa mau aku berantakin?" Mingi mencubit hidungku, "Nanti, abis makan malam."
Aku membulatkan mataku, "Mikirin apa sih! You need to calm down, mister."
"I'm losing control, madam. It's a sweet chaos, thought?"
Aku terkekeh geli. "Udah ah, turun yuk? Kasian tuh yang udah nungguin," ajakku.
Mingi menggenggam tanganku dan kami berjalan turun dengan langkah yang perlahan. Perasaanku seperti ingin meledak, pasalnya dengan perlakuan Mingi yang sangat gentle serta gaun indah yang ku kenakan saat ini membuatku merasa seperti seorang ratu.
"Tokoh utamanya akhirnya datang juga," celetuk Yunho.
Aku tersenyum lebar melihat posisi duduk kami hari ini. Ada satu kursi di tengah meja yang pastinya merupakan kursi milik Mingi dan satu di samping depannya. Di sebelahku ada kak Yeowon, di seberangku beruntun ada Yunho, James, dan kak Jinsung. Ini adalah pertama kalinya kami makan bersama di satu meja. Hangat sekali.
Mingi menarik kursi untukku, mempersilakanku untuk duduk terlebih dahulu. Ah, pria ini sungguh berlebihan. Ia selalu tahu caranya membuatku mabuk kepayang.
"Mingi act shits like the softest one but being an actual bastard in his previous life," celetuk Yunho lagi.
"Want to agree but I'd prefer keep my head all safe," sahut James. "Glad he keeps his promise to take care of my sister. Bless you, brother."
Mingi tertawa hingga matanya membentuk sebuah garis, "Gentleman tell no lies, brother. Bless you too."
"Nah, gitu dong, akur. Kan jarang-jarang kalian bertiga akur," aku menyahut, "Kak Jinsung juga dong, biar lengkap."
Kami memulai acara makan malam kami. Sebenarnya sama saja karena kami masih mengobrol selagi melahap makanan kami. Tidak baik memang, mengingat kami bisa tersedak kapan saja, tetapi mulut kami seperti tidak bisa diam.
"Imagine being Yeowon, the only woman in this place like a hell," ucap Yunho.
"Loh, udah ada Hera kan sekarang," kak Yeowon terkekeh, "Untung aku terlahir tahan banting."
"AH IYA, tau gak kak, pas itu keran air gak mau kebuka, kakak belom bangun, Mingi udah pergi pagi-pagi banget sama kak Jinsung, gak ada Yunho, terus yang benerin kerannya kak Yeowon looh!" James bercerita dengan sangat bersemangat hingga matanya membulat, "Pernah juga pas aku pulang sekolah, kak Yeowon lagi di genteng!!"
Aku menggelengkan kepala, "Duality of kak Yeowon, kayaknya aku perlu belajar."
"Jangan macem-macem, kamu gak sendirian sekarang," sahut Mingi.
"OOH IYA HEHEHE," seru Yunho. "Sayang, Hera have spilled the tea earlier."
"Gak ada bedanya. Mau bilang sekarang atau nanti, aku masih kaget juga. Kayak gak percaya, gitu," ucap kak Yeowon. "Inget banget dulu gara-gara Jinsung gak baca bungkus test pack-nya. Kadaluarsa malah dibeli."
"Loh, aku kan juga panik-panik ajaib, kamu tiba-tiba nyuruh beliin test pack," sanggah kak Jinsung. "Terus juga tiba-tiba Tuan Jung bawa Hera yang pingsan."
"Tau gak, sebenernya kalo Jinsung beli test pack yang masih in date, kalian bisa langsung tau kalo Hera hamil," ucap Yunho sambil memotong steak-nya.
"Di hari yang sama, papanya tau," aku melirik Mingi, "Dia kecewa karena bukan orang pertama yang tau."
"Oke fix, berarti aku sama Jinsung yang terbodohi," celetuk kak Yeowon.
"HEI AKU JUGA!!" sahut James.
"Pokoknya semua salah Jinsung," ucap kak Yeowon lagi.
Aku tertawa melihat kegaduhan yang diperbuat oleh trio kak Yeowon, kak Jinsung, dan James. Sementara itu, Mingi hanya tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Sosok Mingi yang 'tidak menyeramkan' ini benar-benar jarang hadir diantara kami. Ia biasanya terlalu serius dalam menghadapi kak Yeowon maupun kak Jinsung, senang rasanya malam ini kita bisa berbincang tanpa beban.
"Karena anggota keluarga kita bertambah satu, kita harus kerjasama jagain Hera," Mingi membuka suara, "Kalian tau, aku sibuk."
"Don't worry, kak Yeowon selalu ada di rumah. Ada James juga, kak Jinsung, juga Yunho yang sering main," ucapku. "You too, jangan kebanyakan lembur, gak sehat."
Mingi meraih tanganku dan membelai lembut punggung tanganku menggunakan ibu jarinya, "Besok aku bakal bawa Hera buat maternity shoot. Aku berubah pikiran, mungkin kalian harus ikut juga, kita bikin foto keluarga besar."
Aku mengangguk semangat, "Seems like a good idea. I'm in!!!"
note.
sebuah chapter uwu di tengah malam (it's already 0.08 lol) sebelum kita pindah time set lagi.james terlalu baik untuk ada di dunia nyata, glad he stays on wattpad :((
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite The Stars ➖Mingi ATEEZ [✔]
FanficActs like an angel and sins like a devil. Somehow, he does. Was #1 in Mingi, ATEEZ. Originally written by Penguanlin, 2019.