10 : asisten mingi

2.7K 447 55
                                    

Tok tok tok

Aku menoleh ke arah pintu dan menangkap siluet seorang laki-laki dari luar ruangan. Aku kembali menatap James yang belum sadar dari obat biusnya, ini sudah saatnya untuk pulang.

"James, kakak pulang dulu ya? Semoga Mingi bolehin kakak sering-sering jenguk kamu," ucapku lembut pada James meskipun aku tahu laki-laki itu tidak bisa mendengarku.

Aku meraih tasku dan berjalan meninggalkan James. Rasanya berat sekali meninggalkan James sendirian, namun aku perlu menuruti segala perintah Mingi atau sebuah timah panas bisa saja menembus kepalaku kapan saja.

Aku membuka pintu dan menemukan seorang pria dengan jas rapi sedang memainkan ponselnya. Perawakannya tinggi persis seperti Mingi, hanya Mingi terlalu kurus.

Mendengar suara pintu yang terbuka, pria itu bangkit dari posisinya dan menatapku. Uh tidak, ia sedikit lebih tinggi dari Mingi.

"Hera?" tanya pria itu.

Aku mengangguk. "Dan kamu?" Aku balik bertanya.

Ia menyodorkan tangannya. "Jung Yunho, teman sekaligus asistennya Mingi. Aku gak benar-benar kerja sama dia, tapi untuk sementara ini sebut aja aku asistennya," ucap pria itu. "Uhm sorry, I just talked informally to you."

Aku mengangguk, "It's ok. Aku Hera, Kim Hera."

"Aku ditugasin untuk jemput kamu. Mungkin selama Mingi gak ada, kita akan sering ketemu," ucap Yunho.

Yunho berjalan terlebih dahulu meninggalkanku, kode agar aku segera pulang. Aku melirik ruangan James sekali lagi.

Maaf James, kakak harus pulang sekarang.

Aku berlari menuju Yunho. Pria itu berjalan cepat sekali dengan kaki panjangnya. Sama seperti Mingi, aku heran mengapa orang yang tinggi selalu berjalan dengan cepat.

"Tunggu!" seruku.

Yunho berhenti dan menatapku datar, "Ya?"

"Maaf, apa sebelumnya kamu udah tau siapa aku?" tanyaku.

Yunho sedikit menyunggingkan senyuman dan mengangguk. "Ya, semuanya," jawabnya.

"Uhm, okay. Kamu gak jijik?" tanyaku lagi.

"Why should I? Udah gak heran sama Mingi," jawabnya.

Yunho membawaku keluar dari rumah sakit melalui jalan khusus yang jarang dilalui orang, sehingga kami lebih cepat sampai di parkiran. Sembari berjalan, aku mencoba menganalisa pria ini. Ia cenderung lebih sopan dan lebih normal, bagaimana bisa orang seperti ini punya teman setan seperti Mingi?

"Kamu bisa masuk duluan," ucap Yunho. Ia bahkan membukakan pintu untukku.

"Thanks," balasku.

Sesungguhnya aku sedikit tidak nyaman diperlakukan seperti ini. Sejatinya perlakuan baik sering kali membuat manusia curiga dan berpikir yang tidak-tidak.

Yunho masuk ke kursi kemudi dan menyalakan mesin. "Jadi, aku gak langsung bawa kamu pulang. Ada beberapa hal yang akan Mingi sampaikan lewat aku. Jadi, mungkin kamu punya saran kita mau ke mana?" tanyanya.

Pasti tentang perjanjian gila itu. Jangan sampai membicarakan kontrak gila itu di kafe, yang benar saja.

"Di mana aja, di pinggir jalan pun gak apa-apa," jawabku.

"Oke, as your wish," ucap Yunho, kemudian mulai mengemudikan mobilnya.

Pria itu mengemudikan mobilnya dengan sangat halus, benar-benar tipikal pengendara yang baik. Ia membawaku ke sebuah bangunan yang lingkungannya sepi. Sepertinya ini adalah bangunan yang belum selesai dibangun dan tidak diselesaikan.

Yunho membawa mobilnya masuk ke dalam lingkungan proyek dan berjalan memutar. Setelah meyakinkan tidak ada orang di sekitar, Yunho memberhentikan mobilnya.

Ia mengambil sebuah map dari kursi belakang dan memberikannya padaku. "Ini kontrak yang baru--ah enggak, ini kontrak yang asli," ucapnya.

Aku membuka map tersebut dan menemukan banyak poin di kertas tersebut dan sebuah materai di tempat tanda tangan, serta tanda tangan Mingi di sisi lain. Aku menghela napasku, inilah awal dari kehidupan baruku.

"Seperti yang kamu tau, Mingi udah merevisi dan mempertimbangkan pembaruan 'kesepakatan' kalian setelah ngeliat kondisi James. Kamu kerja untuk Mingi selama dua tahun lamanya dan bisa diperbarui lagi melihat kondisi James," lanjut Yunho.

Aku membulatkan mataku. Dua tahun itu bukan waktu yang sebentar.

"Astaga, Tuhan, dua tahun??" tanyaku.

Yunho mengangguk. "Biaya pengobatan James gak sedikit, Hera. Aku sendiri juga kaget liat tagihannya," jawabnya.

Aku memijat dahiku dan lanjut membaca kontraknya. Aku kembali terlonjak melihat salah satu poin yang menyatakan bahwa aku tidak bisa seenaknya menjenguk James.

"Ini apa? Kenapa aku gak bisa jenguk James??"

"Kamu bisa jenguk adek kamu, tapi hanya pada waktu-waktu tertentu yang diijinkan sama Mingi dan selama itu, kamu selalu diawasi," jawabnya.

"Buat apa? Lagipula aku gak bakal lari," dengusku.

Yunho mengangkat bahunya, "Entahlah, Mingi yang buat kontraknya."

Aku menepuk dahiku membaca poin terakhir. "Kalo pada akhirnya aku harus nurutin semua perintah Mingi, buat apa dibikin kontrak sepanjang ini? Semuanya udah keringkas di poin terakhir," ucapku.

Yunho hanya diam. "Yah, aku pikir gak akan terlalu berat kalo kamu nurut sama Mingi. Perlu aku akui, di beberapa titik Mingi bisa sangat keras kepala, jadi kamu harus menyesuaikan," ucapnya.

Asal dia tahu, Mingi tidak hanya keras kepala. Ia juga keras saat, uhm kau tahu apa.

"Kamu gak punya kewajiban buat ngerjain tugas rumah, kan? Kamu cuma bertugas kalo ada Mingi di sana. Yah, take it easy," tambah Yunho.

Aku menatap Yunho. "Kamu orang baik, kan?" tanyaku.

"Haha? Apa aku terlihat begitu?" Yunho balik bertanya. "Tapi kalo dibandingin sama Mingi, I can proudly say that I am better than him."

"Aku mungkin gak stay di rumah Mingi, tapi kamu selalu bisa hubungi aku," lanjut Yunho.

Aku meraih pulpen dari Yunho dan kembali menatap kertas di depan mataku. Percuma saja, aku tidak akan pernah bisa lari.

Dan saat aku menorehkan tanda tanganku di atas materai, hidupku sebagai 'anak kucing' secara resmi telah dimulai.

aw it's not just about nc yall :<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aw it's not just about nc yall :<

aw it's not just about nc yall :<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asisten gantengnya mingi aw

Rewrite The Stars ➖Mingi ATEEZ [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang